PASAMAN - Sebanyak 95 pebalap dari 24 Negara yang tergabung di 18 tim, kembali beradu strategi, ketangkasan dan kecepatan untuk menaklukkan seluruh rintangan yang ada pada etape II yang mengambil star dari Kabupaten Pasaman menuju Kota Bukittinggi, Minggu 3 November 2019. Rute ini, memiliki total panjang lintasan 112.2 kilometer.
Dua titik Sprint masing-masing berada di 24.2 kilometer dari garis star atau tepatnya di daerah Lubuk Sikaping dan, kawasan Bonjol atau di kilometer 47.2, serta Dua titik King Of Mountain (KOM) yakni di kawasan Pasaman atau berada di kilometer 73.6 dan, kawasan Palupuh di kilometer 93.7 dipastikan bakal lebih menguras tenaga para pebalap.
Lintasan etape II ini lebih menantang jika dibandingkan dengan lintasan pada etape I, kemarin. Pasalnya, di samping didominasi dengan rute tikungan tajam dan mendaki, rute ini juga memiliki karakteristik lintasan lurus. Bahkan dibeberapa titik, terdapat jurang yang cukup dalam.
Alhasil, selain memacu sepeda dengan kecepatan tinggi, para pebalap juga harus lebih berhati-hati, terutama saat melintas di kawasan pendakian. Meski demikian, keindahan alam panorama Pasaman dan Kota Bukittinggi menjadi bonus bagi pebalap.
Star pada pukul 11:00 WIB, para pebalap terlebih dahulu akan mengitari beberapa tempat di Kabupaten Pasaman, sebelum kemudian finis di Kota Bukittinggi pada pukul 13:54 WIB. Kawasan Bonjol, Lubuk Sikaping, SMA Negeri 3 Pasaman, Tugu Adipura (2x loop), Polsek Lubuk Sikaping, Batas Kota Pasaman
- Bukittinggi, Monumen Bonjol, Polsek Bonjol, Palupuh, Sipisang, Polres Bukittinggi, Taman Panorama, Kampung Cina (Opposite), dan Limpapeh Bridge, adalah rute yang akan dilewati pebalap pada etape ini.
Bagi pebalap berdarah Australia atas nama Jessey Ewart yang tergabung dalam Sapura Cycling Team (Malaysia), etape kedua ini merupakan etape pembuktian apakah dirinya kembali mampu tampil prima dan konsisten sehingga dapat mempertahankan gelar juara dan Tiga Jersey masing-masing yakni Yellow Jersey untuk kategori Individual General Classification, Green Jersey untuk kategori Best Sprinter dan Polka Dot Jersey untuk kategori Best Climbers Classification yang berhasil ia raih pada etape I, kemarin.
Berdasarkan catatan sementara, hingga kini Jesse Ewart masih bertengger diurutan pertama untuk kategori Individual Classification, disusul Christian Railenanu yang tak lain adalah rekan setim Jesse diposisi kedua dan Chaiya Sombat Thanakhan dari Thailand Continental Cycling Team diurutan ketiga.
Sementara untuk kategori Best Indonesian Raider masih dipegang oleh Agung Sahbana dari KFC Cycling Team yang membukukan catatan waktu 2.37.34 disusul urutan kedua Jamal Hibatullah dari PGN Cycling Team Indonesia dengan torehan waktu 2.38.10 dan diposisi ketiga ada Abdul Soleh dari KFC Cycling Team yang mengunci catatan waktu 2.38.10.
Sedangkan untuk kategori Team General Classification By Time, Sapura Cycling Team masih bertengger diurutan pertama. Disusul Go For Gold Philipines di urutan kedua dan PGN Road Cycling Team. Dan, untuk kelas Best Indonesian Team masih dipegang oleh PGN Road Cycling Team diposisi pertama, Padang Road Bike diurutan kedua dan KFC Cycling Team di urutan ketiga.
Diketahui, iven Sport Tourism Tour de Singkarak (TdS) yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-11, memiliki total panjang lintasan 1362 kilometer yang dibagi dalam sembilan etape dengan total hadiah sebesar Rp 2.3 miliar.
Tuan rumah memastikan, selain memiliki karakter rintangan yang berbeda-beda, seluruh lintasan yang dilewati, terdapat pemandangan alam yang indah. Rute baru di etape VI dan ke VIII yang berada di Provinsi Jambi diyakini akan menambah motivasi para pebalap. Banyak absennya pebalap-pebalap tangguh yang merajai TdS pada tahun-tahun sebelumnya, membuat persaingan antar pebalap di TdS tahun ini akan semakin ketat. (Tim Media TdS 2019)