Rumah Pejuang Indonesia Gelar Deklarasi Tim Nasional Prabowo-Sandiaga di Hall Mall Carnaval Beach Ancol

Jakarta, IMC - Tim Nasional Prabowo-Sandiaga Uno Rumah Pejuang Indonesia (RPI) siap gelar deklarasi di Hall Mall Carnaval Beach Ancol Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara pada Selasa, 11 September 2018.

"Kami sudah siap gelar deklarasi Tim Nasional Prabowo-Sandiaga Uno Rumah Pejuang Indonesia (RPI), semua persiapan sudah disiapkan dengan baik oleh panitia," tutur Soedaq Darmanto selaku Ketua Panitia Deklarasi Tim Nasional Prabowo-Sandi RPI saat dihubungi di Jakarta pada Minggu, (9/9/2018).

Kita sudah cek lokasi, lanjut Darmanto, sudah lakukan konsolidasi peserta deklarasi, tamu undangan, undangan kehormatan dan kesiapan acara deklarasi. "Pokoknya acara deklarasi pada Selasa, 11 September 2018 kita sudah siap. Ya kita sudah siap gelar acara deklarasi," jelasnya.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Panitia Deklarasi Harry Setiadji Wibowo saat dihubungi terpisah melalui telepon seluler pada Minggu, (9/9/2018).

Menurut Harry, ini deklarasi Tim Nasional  Prabowo-Sandiaga Uno Rumah Pejuang Indonesia. "Disusul deklarasi Tim Wilayah Prabowo-Sandiaga Rumah Pejuang Indonesia di 34 propinsi, deklarasi daerah Prabowo-Sandiaga di 513 Kabupaten/Kota, seterusnya deklarasi di 6. 793 kecamatan dan deklarasi di 82. 352 desa/kelurahan di seluruh Indonesia," jelas Harry yang juga Wakil Sekretaris Jendral Seknas Rumah Pejuang Indonesia ini.

Lanjut Harry, ini relawan para pejuang Indonesia yang rekruitmen relawan kita prioritaskan kader-kader diluar partai koalisi. Antara relawan dan partai koalisi saling bahu membahu, saling mendukung dan saling mengisi untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Secara struktur Rumah Pejuang Indonesia jika berjalan normal dan semuanya terisi maka total orang-orang yang berada distruktur Rumah Pejuang Indonesia berjumlah 16.889.220 orang. Jumlah tsb adalah orang-orang yang memiliki hak pilih yang telah terdaftar. Sesuai keputusan Seknas, pengurus nasional berjumlah 100 orang, pengurus wilayah 75 orang, pengurus kabupaten/kota 50 orang, pengurus kecamatan 30 orang dan pengurus desa/kelurahan 20 orang. Tiap jenjang pengurus ada kapitalisasi struktur 3 kali lipat dari jumlah pengurus, sehingga total struktur kita di seluruh Indonesia berjumlah 16.889.220," urai Harry.

Plh. Ketua Umum Rumah Pejuang Indonesia Dr. Ir. H. M Nizar Dahlan, M.Si kepada media pada Minggu (9/9/2018) menjelaskan Rumah Pejuang Indonesia adalah organisasi massa, independen dan terstruktur secara baik diseluruh Indonesia. Rumah Pejuang Indonesia itu rumah para aktivis lintas generasi, para tokoh agama (para ulama/habib/habaib, para pastor, para pendeta), para cendikiawan, para purnawirawan TNI/Polri, para pengusaha, para pemuda/mahasiswa, para buruh, para petani, para nelayan, para pedagang yang konsisten dengan Indonesia berdaulat, Indonesia yang satu, Indonesia yang tidak tercerai berai.

Indonesia berdaulat menurut Nizar, harus berdaulat dibidang ekonomi, demokrasi ekonomi jangan diabaikan. Demokrasi ekonomi diabaikan rezim Jokowi selama memimpin, ini mimpi buruk Indonesia untuk masa depan. Jika ingin rakyat Indonesia makmur dan sejahtera bukan hanya berdaulat dibidang politik tapi harus berdaulat di bidang ekonomi, nasionalisme ekonomi penting bagi bangsa Indonesia. Jangan disatu sisi kita berdaulat secara politik, tapi sisi ekonomi justru kita menjadi budak di negeri sendiri.

"Kita perlu hati-hati dan waspada. Perkumpulan para oligarki cukup mempengaruhi rezim ini dan ini membahayakan masa depan bangsa dan negara. Olehnya kita sepakat 2019 ganti rezim. Kita titipkan amanat rakyat Indonesia ini pada Prabowo-Sandi, Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024. Ini perjuangan besar rakyat Indonesia.

Memenangkan Prabowo-Sandi membuktikan Indonesia kuat dimata dunia internasional. Prabowo-Sandi figur ideal, kombinasi antara militer-pengusaha, silang generasi. Ini yang disebut generasi emas yang akan mengantar Indonesia ke gerbang emas menjelang satu abad kemerdekaan Republik Indonesia. Yang kita jual figur Capres dan Cawapres, bukan kita jual  Ketua Tim Kampanye. Jika ada pihak yang membandingkan Cawapres Sandiaga Uno dan Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yakni Erick Thohir ya beda kelas, beda status. Masa disamakan antara Cawapres dan Ketua Tim Kampanye? Narasinya tidak tepat, diksinya tidak disitu tapi pada Capres dan Cawapres, bukan pada Ketua Tim Kampanye," kritiknya.

"Yang kita jual figur Prabowo, orang berlatar belakang militer yang tidak lagi diragukan konsistensinya pada Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Jiwa raganya Merah Putih, itu otentik. Bukan hasil polesan. Yang kita jual Sandiaga Uno yang generasi milineal. Bukan generasi yang usianya sudah uzur atau yang usianya sudah menjelang matahari terbenam. Mengurus bangsa yang besar ini butuh Capres dan Cawapres yang bergerak aktif secara fisik, kreatif berfikir, dan kuat lari," jelas mantan Anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang periode 2004-2009 asal Minang Sumatra Barat yang juga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini. (red/RPI/IMC)
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.