2019

PAINAN - Sosok Kapolres Pessel AKBP Cepi Noval SIK selalu ada sisi menariknya dan bersifat humanis karena menyentuh perasaan. Ketika Ikatan Keluarga Wartawan RI diketuai Hendrizon berkunjung ke Pessel, para jurnalis tertarik dengan program rumah subsidi bagi anggota Polri yang telah dilakukan Cepi ketika dinas di Padang Panjang.

Cepi bercerita tentang rumah subsidi bagi anggota Polres Padang Panjang. Dengan cicilan Rp.900.000,- per bulan, anggotanya sudah punya rumah. Jangan terlena tinggal di asrama. Masa bakti cepat berlalu dan ketika sudah pensiun, sering terjadi pertikaian antara Polri aktif dan pensiunan.

Program tersebut diangkat Firman Sikumbang selaku jurnalis Tribrata Polda Sumbar dengan mengekspos rumah subsidi tersebut. Tak lama datang pula jurnalis PTIK dan dibaca Kapolri dan memerintahkan agar seluruh Kapolda dan jajarannya untuk menyisihkan penghasilan untuk membuat rumah sebagai persiapan saat pensiun nanti.

Seorang polisi yang mempunyai sisi sosial cukup langka di negeri ini. Namun Cepi membuka diri untuk masyarakat Pessel agar melaporkan setiap pelanggaran hukum diwilayah kerjanya.

"Bertambahnya usia sama halnya berkurang juga usia, tapi jangan jadikan itu sebagai kelemahan, kita harus semakin kuat dalam menjalani hidup", tuturnya di Mapolres Pessel, Sabtu (30/11/2019)

Baginya mendapatkan jabatan di Pesisir
Selatan adalah sebuah anugerah sekaligus tantangan. Ranah Pasisie ini diisi oleh orang-orang hebat. Bekerjalah dengan hati, niatkan untuk ibadah guna mendapatkan ridho Allah.

Ketika Cepi mengunjungi pasar terungkap masyarakat merindukan polisi pengayom. Masyarakat Painan bahkan bilang bahwa jangankan kapolres turun ke pasar, kapolsek saja tak pernah turun.

Kegiatan sholat Jumat keliling selalu dilakukan dan makan bareng bersama jajaran tiap minggu. Selain menjalin silaturahmi dan saling mengenal seluruh anggota juga membangun sinergitas membenahi internal.

Diketahui Kapolres Cepi Noval sangat viral di media sosial, pasca tangisan bocah penjual onde-onde saat Kapolres yang ramah dan taat beribadah ini akan meninggalkan Mapolres Padang Panjang karena pindah tugas sebagai Kapolres Pessel.

Masyarakat Pessel memang boleh berbangga dipimpin Kapolres yang sukses dengan program rumah subsidi untuk anggotanya ini. Bahkan program rumah subsidi untuk anggota Polri ini, menjadi program unggulan Kapolri untuk semua Polda dan Polres.

"Bagi saya, bekerja ikhlas dalam upaya memberi kenyamanan pada masyarakat. Kerja ikhlas ini selalu saya tekankan pada anggota di setiap kesempatan," ungkap Kapolrea Cepi dalam sambutannya.

Memang Cepi Noval dikenal selalu dekat dengan masyarakat di wilayah yang pimpinnya. Respon cepat selalu diberikan saat mendapat laporan dari masyarakat.

"Beberapa waktu lalu, masyarakat mengeluhkan seringnya terjadi kemacetan di simpang depan pasar Painan. Sejak saya perintahkan pada jajaran lantas agar pos di depan pasar itu selalu ada petugas, tidak boleh kosong, Alhamdullilah kemacetan teratasi," ungkap Kapolres Cepi.

Sama halnya ketika masyarakat Kampung Koto Lamo, Kenagarian Lakitan Tengah Kecamatan Lengayang, melaporkan adanya tambang galian C tak berizin. Tak berselang lama, Kapolres Cepi Noval langsung bertindak dengan turun langsung ke lapangan.

PASAMAN - Sebanyak 95 pebalap dari 24 Negara yang tergabung di 18 tim, kembali beradu strategi, ketangkasan dan kecepatan untuk menaklukkan seluruh rintangan yang ada pada etape II yang mengambil star dari Kabupaten Pasaman menuju Kota Bukittinggi, Minggu 3 November 2019. Rute ini, memiliki total panjang lintasan 112.2 kilometer.

Dua titik Sprint masing-masing berada di 24.2 kilometer dari garis star atau tepatnya di daerah Lubuk Sikaping dan, kawasan Bonjol atau di kilometer 47.2, serta Dua titik King Of Mountain (KOM) yakni di kawasan Pasaman atau berada di kilometer 73.6 dan, kawasan Palupuh di kilometer 93.7 dipastikan bakal lebih menguras tenaga para pebalap.

Lintasan etape II ini lebih menantang jika dibandingkan dengan lintasan pada etape I, kemarin. Pasalnya, di samping didominasi dengan rute tikungan tajam dan mendaki, rute ini juga memiliki karakteristik lintasan lurus. Bahkan dibeberapa titik, terdapat jurang yang cukup dalam.

Alhasil, selain memacu sepeda dengan kecepatan tinggi, para pebalap juga harus lebih berhati-hati, terutama saat melintas di kawasan pendakian. Meski demikian, keindahan alam panorama Pasaman dan Kota Bukittinggi menjadi bonus bagi pebalap.

Star pada pukul 11:00 WIB, para pebalap terlebih dahulu akan mengitari beberapa tempat di Kabupaten Pasaman, sebelum kemudian finis di Kota Bukittinggi pada pukul 13:54 WIB. Kawasan Bonjol, Lubuk Sikaping, SMA Negeri 3 Pasaman, Tugu Adipura (2x loop), Polsek Lubuk Sikaping, Batas Kota Pasaman
- Bukittinggi, Monumen Bonjol, Polsek Bonjol, Palupuh, Sipisang, Polres Bukittinggi, Taman Panorama, Kampung Cina (Opposite), dan Limpapeh Bridge, adalah rute yang akan dilewati pebalap pada etape ini.

Bagi pebalap berdarah Australia atas nama Jessey Ewart yang tergabung dalam Sapura Cycling Team (Malaysia), etape kedua ini merupakan etape pembuktian apakah dirinya kembali mampu tampil prima dan konsisten sehingga dapat mempertahankan gelar juara dan Tiga Jersey masing-masing yakni Yellow Jersey untuk kategori Individual General Classification, Green Jersey untuk kategori Best Sprinter dan Polka Dot Jersey untuk kategori Best Climbers Classification yang berhasil ia raih pada etape I,  kemarin.

Berdasarkan catatan sementara, hingga kini Jesse Ewart masih bertengger diurutan pertama untuk kategori Individual Classification, disusul Christian Railenanu yang tak lain adalah rekan setim Jesse diposisi kedua dan Chaiya Sombat Thanakhan dari Thailand Continental Cycling Team diurutan ketiga.

Sementara untuk kategori Best Indonesian Raider masih dipegang oleh Agung Sahbana dari KFC Cycling Team yang membukukan catatan waktu 2.37.34 disusul urutan kedua Jamal Hibatullah dari PGN Cycling Team Indonesia dengan torehan waktu 2.38.10 dan diposisi ketiga ada Abdul Soleh dari KFC Cycling Team yang mengunci catatan waktu 2.38.10.

Sedangkan untuk kategori Team General Classification By Time, Sapura Cycling Team masih bertengger diurutan pertama. Disusul Go For Gold Philipines di urutan kedua dan PGN Road Cycling Team. Dan, untuk kelas Best Indonesian Team masih dipegang oleh PGN Road Cycling Team diposisi pertama, Padang Road Bike diurutan kedua dan KFC Cycling Team di urutan ketiga.

Diketahui, iven Sport Tourism Tour de Singkarak (TdS) yang pada tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-11, memiliki total panjang lintasan 1362 kilometer yang dibagi dalam sembilan etape dengan total hadiah sebesar Rp 2.3 miliar.

Tuan rumah memastikan, selain memiliki karakter rintangan yang berbeda-beda, seluruh lintasan yang dilewati, terdapat pemandangan alam yang indah. Rute baru di etape VI dan ke VIII yang berada di Provinsi Jambi diyakini akan menambah motivasi para pebalap. Banyak absennya pebalap-pebalap tangguh yang merajai TdS pada tahun-tahun sebelumnya, membuat persaingan antar pebalap di TdS tahun ini akan semakin ketat. (Tim Media TdS 2019)

PADANG - Puluhan remaja diamankan tim gabungan yang dari terdiri dari 15 wanita dan 11 pria, tim gabungan terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perizinan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kesbangpol serta tim SK4 Kota Padang, pada Minggu, (03/11/2019) dini hari, di berbagai tempat.

Penertiban diawali petugas gabungan di salah satu kafe dikawasan Pantai Padang nihil, Selanjutnya Tim Gabungan  bergerak menuju salah satu hotel di Jalan Parak Kerambil, di sana petugas mengamankan enam wanita lima laki-laki di beberapa kamar hotel, berlanjut penertiban di salah satu hotel Jalan Mangonsidi, disana petugas mengamankan kembali enam wanita dan tiga orang laki-laki, diteruskan ke salah satu Hotel di Batang Harau petugas juga mengamankan tiga wanita dan tiga orang laki-laki.

"yang kita amankan beejumlah 26 orang terdiri dari 15 wanita dan 11 pria, Satu orang wanita yang kita amankan di salah satu hotel di Jalan Mangonsidi tersebut sudah kita serahkan ke BNN untuk ditindak panjuti, karena didalam tasnya kita dapati adanya alat untuk pemakai sabu, satu kotak kondom dan satu kotak jenis tisu magic," kata Kasat Pol PP Kota Padang Al Amin.

Al Amin menjelaskan, semua yang diamankan tersebut langsung dibawa ke Mako Pol PP Kota Padang untuk di lakukan pendataan dan pemeriksaan oleh PPNS, dan selanjutnya orang tua mereka dipanggil sebagai penjamin. Tak hanya itu, pasangan yang diamakan tersebut yang beragama islam disuruh membaca ayat-ayat pendek dan yang laki-laki disuruh adzan, salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan Satpol PP. selanjutnya mereka di suruh membuat surat perjanjian dan diketahui orang tua. Dengan harapan agar mereka jera dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

"Kita tunggu hasil pemeriksaan dari PPNS terlebih dahulu, Jika ada di antara mereka yang bekerja sabagai PSK, akan kita kirim langsung ke Andam Dewi Solok untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut, jika tidak mereka cukup kita berikan pembinaan di mako saja, untuk segera keluar mereka harus membawa orang tua sebagai penjamin." ujarnya.

Selain itu Al Amin menghimbau kepada seluruh pengusaha yang belum memiliki izin untuk segera mengurus izinya karena Satpol PP akan terus melakukan Razia gabungan dalam rangka memberantas maksiat di Kota Padang serta mewujudkan kenyamanan dan keamanan bagi warga Kota Padang.

"kepada pengusaha yang belum memiliki izin segeralah di urus izinnya, agar tidak berurusan dengan kami selaku Petugas Penegak Perda Pemko Padang, begitu juga kepada seluruh orang tua yang ada di Kota Padang ini. Mari jaga anak-anak kita, karena mereka generasi muda penerus bangsa, jaga mereka perhatikan kemana ia di malam hari, jangan dilepaskan saja, karena bisa-bisa mereka salah jalan nantinya" himbau Al Amin.

PADANG - Tour de Singkarak (TdS) 2019 menjadi langkah awal menghubungkan Pulau Sumatera melalui kayuhan sepeda. TdS edisi ke-11 ini melebarkan rute hingga ke Provinsi Jambi.

Ada dua daerah di Jambi yang masuk etape perhelatan TdS 2019 yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.  Kerinci masuk rangkaian etape 7, yang berlangsung pada Jumat (8/11). Sementara Sungai Penuh menjadi tuan rumah etape 8, Sabtu (9/11).

Di luar Jambi yang sudah masuk rangkaian perjalanan TdS, ada beberapa daerah lain di Pulau Sumatra mengajukan diri menjadi tuan rumah.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyebutkan kalau Kota Pekanbaru, Riau dan Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu berminat menjadi tuan rumah iven sport tourism Tour de Singkarak pada penyelenggaraan tahun-tahun mendatang.

“Tahun ini, kita conecting Sumatera. Provinsi Jambi ikut menjadi tuan rumah. Kedepan, bisa saja bertambah, karena Pekanbaru dan Muko-Muko juga minat,” kata Nasrul Abit kepada wartawan saat jumpa pers jelang pembukaan Tds ke Sebelas di Hotel Grand Inna Muara Padang, Jumat 1 November 2019.

Menurut Nasrul Abit, pada dasarnya Sumatera Barat tidak keberatan jika ada Provinsi lain yang ingin ikut serta menjadi tuan rumah sport tourism Tour de Singkarak. Tinggal Union Cycliste Internasional (UCI), Persatuan Balap Sepeda Internasional yang akan menentukan bisa atau tidaknya. Karena akan ada sejumlah pertimbangan, ternasuk soal rute dan transportasi.

“Sumbar aman saja, tinggal saja, apakah transport memadai. Yang penting namanya tetap TdS dan harus melewati danau Singkarak. Nanti UCI yang akan menentukan. Kalau Pekanbaru dan Muko-Muko sudah lama minat. Tahun ini, baru Jambi yang ikut serta. Kita harapkan tahun-tahun mendatang aka bertambah,”ujar Nasrul.

Bukan Hanya Sekedar Ajang Kompetisi Balap Sepeda Semata

Nasrul Abit menegaskan, kalau iven sport tourism Tour De Singkarak yang pada tahun ini sudah yang ke-11 diselenggarakan, tidak semata hanya sebagai ajang balap sepeda. Ada banyak nilai-nilai strategis yang hendak dicapai terutama dari sisi tourism, olah raga hingga ekonomi.

Dari sisi tourism kata Nasrul, pihaknya ingin mengangkat citra pariwisata Indonesia khususnya Sumatera Barat di mata internasional sebagai destinasi unggulan olahraga balap sepeda serta meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan domestik dan mancanegara ke Sumatera Barat.

"Banyak nilai strategis yang ingin kita capai. Jadi bukan sekedar ajang balap sepeda semata. Kita juga ingin meningkatkan potensi dan mengedukasi masyarakat tentang keanekaragaman potensi wisata alam, budaya dan minat khusus di Sumbar,"kata Nasrul Abit.

Dari sisi Sport  Nasrul Abit menegaskan kalau Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga ingin memantapkan posisi Tour de Singkarak dalam kalender UCI sebagai event balap sepeda unggulan berkelas dunia, menyajikan perlombaan balap sepeda profesional sehingga dapat mendorong berkembangnya industri wisata berbasis olahraga terutama balap sepeda.

"Juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan kualitas pembalap nasional dan penyelenggaraan iven olahraga yang lebih profesional,"ujar Nasrul Abit.

Sementara dari segi sektor ekonomi, Nasrul Abit menyebutkan, pihaknya menargetkan iven TDS mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lintas sektor dan peningkatan Infrastruktur khususnya di area yang dilewati Tour de Singkarak.

Selain itu, juga ada peningkatan Sarana dan prasarana (Akomodasi, restaurant, rental mobil, toko souvenir), serta peningkatan devisa negara, belanja wisatawan dan investasi baru di bidang kepariwisataan dan tumbuhnya usaha ekonomi masyarakat

"Yang jelas, ada banyak nilai stretegis yang ingin kita capai. Tahun ini akan lebih menarik lagi karena Provinsi Jambi ikut serta sebagai tuan rumah. Tentunya, ini juga capaian yang sangat baik. Membuktikan kalau iven TDS memiliki dampak yang sangat positif," tutup Nasrul Abit.

Chief Commissaire yang ditunjuk UCI, Jinshan Zhao menyebutkan, meski pertama kali hadir di TdS, namun dia mengaku mendengar gaung pegelaran TdS sudah dikemas dengan baik.

Sebanyak 19  race lomba dalam 9 hari, baginya sangat menantang. Sebab, ada jalur mendatar, menanjak.

“Artinya berjuang tidak saja pembalap bagus menanjak, tapi juga jago di datar,” ujarnya.

TdS 2019 sendiri berlangsung pada 2-10 November. Grand start besok dimulai dari Kota Pariaman.  Ada sebanyak 108 pembalap dari 25 Negara yang tergabung di 20 tim, siap uji strategi, ketangkasan dan kecepatan di ajang sport tourism  ini.

Persaingan dipastikan akan semakin ketat. Pasalnya, lintasan baru yang mengambil rute di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada etape Tujuh dan Delapan, bakal memacu adrenalin dari setiap pembalap. Rute baru yang belum pernah dilewati itu, diyakini akan menjadi motivasi bagi pembalap untuk tampil lebih prima.

“Kalau perbedaan (dari tahun sebelumnya), tidak ada. TdS itu berjalan seperti biasa. Cuma, paling ada peningkatan satu etape. Kalau kemarin Delapan, sekarang Sembilan etape. Satu lagi, kalau kemarin tidak ada Jambi, tahun ini ada Jambi, di Kerinci dan Sungai Penuh. Ada Dua Etape disana,”kata, Jamaluddin Mahmood, Race Director Tour de Singkarak, Jumat 1 November 2019.

Terkait peserta, Jamaluddin menjelaskan, pada perhelatan Tour de Singkarak yang tahun ini memasuki penyelenggaraan yang ke-11, diikuti sebanyak 108 pembalap yang tergabung di 20 tim.

Mereka kata Jamaluddin, tidak kurang hebat dari pembalap-pembalap pada tahun sebelumnya. Pun dengan rute, sangat beragam dalam artian ada flat, tanjakan dan tikungan. Jadi, setiap peserta ada kesempatan (menang)

“Sebenarnya ada 20 tim. Tapi nggakbisa dapat izin, tim Polisi dari Srilanka. Sri Lanka Police. Dan terakhir yang mundur dari Oliver’s Real Food Racing’s Team dari Australia,”ujar Jamaluddin.

Meski demikian kata Jamaluddin, dipastikan tim yang hadir pada TdS kali ini tidak kalah hebat dari tahun sebelumnya. Salah satunya, ada tim dari Sapura team (Malaysia) yang menempati rangking 2 Asia dan masuk 30 terbaik dunia. Trus Trengganu Academy Team U-23.

Pariaman - Pembukaan Tour de Singkarak tahun 2019 berlangsung meriah. Pantai Gondariah Pariaman pengunjung membludak ramai di malam hari yang sejuk. Dentuman kembang api semarakan suasana pembukaan pekatnya malam.

Wakil Gubenur Sumatera Barat dalam sambutan menyampaikan, kita bangga Kota Pariaman yang aman dan nyaman ini siap sedia selalu menjadi tuan rumah pembukaan TdS 2019.

" Walikota Pariaman sosok yang energik, berpikir terbuka dalam memajukan kesejahteraan warganya.  Event besar TdS ini dengan penonton lima besar di dunia ini menjadi menjadi moment bagaimana mendatang banyak orang datang ke Kota Unik budaya Tabuik Pariaman yang menimbulkan mutliyear efek meningkatkan penjualan masyarakat", ujarnya dalam kemeriahan pembukaan TdS tahun 2019 di Pariaman, Jum'at malam (1/11/2019).

Wagub Sumbar juga menyampaikan TdS yang telah berusia 11 tahun penyelenggaraan ini,  telah memberikan dampak yang luar biasa kemajuan dunia pariwisata di Sumatera Barat dari tahun ke tahun.

" TdS ke 11 ini untuk pertama kalinya melibat dua provinsi, tentu tidak akan sampai disini saja melainkan suatu waktu akan kita tingkatkan terus koordinasi melibatkan banyak provinsi di pulau Sumatera. Kita suatu saat berharap Tour de Singkarak akan menjadi kebanggaan Indonesia di pulau Sumatera", ujar Nasrul Abit bersemangat.

Atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat Nasrul Abit juga menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif  Republik Indonesian yang telah memberi dukungan suport selama ini. Kemudian juga ucapan terima kasih kepada Gubernur Jambi, bupati dan walikota dua provinsi yang ikut terlibat dalam event TdS tahun 2019, para sponsor, para pihak yang telah bekerja dengan baik, para peserta tim dari 24 negara sahabat dan masyarakat umum Sumbar - Jambi.

Staf Ahli Kementrian Pariwisata RI Bidang Multikultural sekaligus Ketua pelaksana CEO Calender Of Event 2018, Esthy Reko Astuti menegaskan, kalau iven sport tourism Tour de Singkarak yang tahun ini masuk penyelenggaraan yang ke-11, harus berdampak secara ekonomi terhadap masyarakat luas.

Sejak tahun pertama penyelenggaraan kata Esthy, mulai dari proses persiapan hingga tahapan penyelenggaraan terus berkembang dan semakin matang. Maka dari itu, apa yang sudah dicapai patut didukung dan dipertahankan.

“TdS ini cukup lama. Dulu diadakan pasca bencana (gempa 2009) untuk memulihkan kondisi. Tahun ini berbeda, berkembang menjadi Sembilan etape. Ada Dua Provinsi yang ikut (Sumbar dan Jambi). Etapenya lebih panjang dan juga hadiahnya cukup besar. Dampaknya tidak saja untuk promosi wisata, namun juga berdampak kepada masyarakat,”kata Esthy Reko Astuti

Menurut Esthy Reko Astuti, penyelenggaraan iven sport tourism Tour de Singkarak, tidak hanya terus berkembang dan berdampak terhadap kemajuan pariwisata Sumbar. Namun juga sudah menjadi pionirnya Tour de yang ada di Indonesia. Salah satunya yakni Tour de Ijen di Banyuwangi.

“TdS sudah berkembang. Banyuwangi itu belajar dari TdS. TdS pionirnya Tour de. Tour de Ijen tingkatnya sudah exelent. TdS sejak awal sudah masuk kalender of event. Perlu dipertahankan mulai dari teknis maupun penyelenggaraan. Harus kita dukung kegiatan ini supaa bisa berdampak ke masyarakat. Bukan hanya saja infrastruktur,”ujar Esthy Reko Astuti.

GJakarta - Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit melakukan audiensi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang diterima oleh Wakil Menteri Engela Tanoesoedibjo, dalam rangka pembukaan acara Tour de Singkarak (TdS) 2019 yang akan berlangsung di Kota Pariaman pada Jumat (1/11/2019) malam.

Wagub Nasrul Abit ungkap dari audiensi dengan buk Wamen Kementerian Pariwisata dan Ekraf Mbak Engela Tanoesoedibjo, baru terungkap mau hadir pada saat acara penutupan TdS di Danau Cimpago Kota Padang.

" Buk Wamen Menparekraf RI Mbak Engela Tanoesoedibio saat kami temui,  berkenan hadir pada acara penutupan TdS 2019 di Kota Padang pada tanggal 10 November 2019.  Kehadiran buk Wamen tentu akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi Sumatera Barat bagaimana mempromosikan dan mempopulerkan wisata Sumbar lebih mendunia", ujar Wagub Nasrul Abit didampingi pejabat kementerian Ir. Oni Yulian. plt. Kadis Pariwisata Sumbar Taufik dan staf disela-sela kunjungan di Kemenparekraf Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Nasrul Abit juga mengatakan, sementara untuk acara pembukaan di Pariaman Kementerian akan menunjuk pejabat mewakili Menteri. Kota Pariaman akan menjadi tempat Grand Opening dan Grand Start TdS 2019.

"Tanggal 2 November siang, TdS akan start di Pariaman dan finish di Tanah Datar. Rangkaian jalur etape yang dilalui para pembalap dunia itu,  kira berharap sembilan etape itu bisa berjalan dengan sebaik-baiknya," harap Nasrul Abit

PADANG – Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan Forkopimda merupakan mitra kerja Pemko Padang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dan, sinergitas serta kerjasama Forkopimda telah dibuktikan dengan kesuksesan program pembangunan di Kota Padang.

“Telah banyak yang kita lakukan bersama dengan Forkopimda di Kota Padang ini. Termasuk dengan jajaran di Kejari Padang. Alhamdulillah sejauh ini berjalan baik. Dan ini perlu terus kita tingkatkan”, ujar Mahyeldi pada acara Malam Kenal Pamit Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padang yang digagas Pemko Padang di Palanta kediaman Wali Kota Padang, Kamis (31/10/2019) malam.

Di kesempatan itu, Wali Kota Mahyeldi mengucapkan terimakasih atas kontribusi Kepala Kejaksaan Negeri Padang Syamsul Bahri atas sumbangsih dan kebersamaan yang telah diberikan hampir 5 tahun ini untuk pembangunan Kota Padang. Dan selamat bertugas di tempat yang baru.

“Dan, kami Pemko Padang juga mengucapkan selamat datang kepada Kajari Padang yang baru Bapak Ranu Subroto. Selamat bertugas. Mari kita tingkatkan kerjasama kita. Bagi kami Kejaksaan Negeri juga sebagai tempat konsultasi, bertanya dan berdiskusi agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan baik dan lancar”, imbuhnya lagi. 

Sementara itu, Syamsul Bahri mengatakan, selama menjabat Kajari Padang telah banyak yang dilakukan bersama Forkopimda dan Pemko Padang untuk mendukung program-program Pemko Padang. Diantaranya, pembebasan jalur Bypass, kawasan Pantai Padang, Pasar Raya, program Singgah Sahur.

“Saya menyaksikan banyak perubahan Kota Padang selama dijabat Bapak Wali Kota Mahyeldi. Terimakasih atas kerjasama selama ini, dan mohon maaf atas segala kesalahan”, tutur Syamsul Bahri

Dikesempatan yang sama, pejabat Kajari yang baru Ranu Subroto mengatakan kesiapannya mendukung program-program Pemko Padang seperti yang telah dilakukan pendahulunya.

“Untuk urusan dinas, kapan pun dan jam berapa pun kami siap untuk bekerjasama”, tutup Ranu Subroto.

Acara Malam Kenal Pamit Kepala Kejaksaan Negeri Padang diikuti Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, Anggota DPRD Kota Padang, Forkopimda Kota Padang, BUMN/BUMD, Pimpinan SKPD Pemko Padang, dan keluarga besar Kejari Padang. (Ulil/Adi/HumasPadang)

BUKITTINGGI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan Bimtek Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) bagi jurnalis media cetak, elektronik dan online serta BPBD kabupaten/kota se-Sumbar di Grand Rocky Hotel Bukittinggi berlangsung 30 Oktober hingga 2 November 2019.

Ketua panitia pelaksana Bimtek yang juga Kabid Rehab Rekon BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri menyampaikan, tujuan bimtek ini agar jurnalis dapat memberikan gambaran terkait penghitungan cepat pasca bencana, yang nantinya juga dapat disampaikan pada anggota BPBD Kabupaten/kota dan provinsi.

Disampaikannya, Bimtek Jitu Pasna ini berawal dari dialokasikan hanya untuk 70 orang jurnalis cetak, elektronik dan online. Ternyata peminatnya sangat banyak, bahkan hampir 200 media yang ingin ikut.

Karena keterbatasan anggaran, ke depannya kami akan mengakomodir rekan-rekan jurnalis yang tidak bisa ikut. Karena itu kedepan, bimtek yang sama juga bisa kita adakan untuk jurnalis di 19 kabupaten /kota di Sumbar.

“Kita berharap kedepan ada angkatan berikutnya. Harapan kita, semakin banyak jurnalis mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini, akan semakin baik bagi informasi kebencanaan dan edukasi pada masyarakat,” pungkas Suryadi.

Sementara itu Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis, berharap momen spesial bimtek jurnalis ini dapat menghasilkan sinergitas antara BPBD dan media sehingga bisa saling sharing informasi, sehingga informasi yang disampaikan pada masyarakat betul betul informasi yang valid dan layak dipercaya.

Jurnalis pemberitaan kebencanaan wajib mencari sumber informasi yang tepat.Disinilah peran media menjadi sangat strategis dalam memberitakan dan menginformasikan kebencanaan.

Acara Bimtek Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) ini untuk pertama kali dilaksanakan dan dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumbar, H. Erman Rahman serta narasumber Yuliandre Darwis, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Provinsi Sumbar termasuk daerah yang menjadi gudangnya bencana. Hampir semua jenis bencana, ada di Sumbar, seperti banjir, longsor, gunung merapi termasuk potensi tsunami. Karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masyarakat agar tidak menimbulkan banyak korban.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman mengatakan, saat ini sudah ada sebanyak 32 unit sirene dalam rangkaian early warning system (EWS), yakni peralatan yang dapat menginformasikan bencana dengan cepat yang tersebar di daerah kawasan pesisir Sumbar.

"Tahun ini kita upayakan ada penambahan 21 unit EWS yang disebar untuk daerah kawasan pesisir Sumbar. Sementara, khusus untuk Mentawai akan diajukan penambahan sebanyak 19 unit pada 2020," sebut Erman dalam pembukaan kegiatan Bimtek Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) pada Rabu (30/10/2019) malam, di Bukittinggi.

Erman menyebut, anggaran BPBD terkait kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Sumbar saat ini tidak mencukupi bila hanya mengandalkan dana APBD Sumbar. Syukur, BNPB membantu dana rehab rekon dengan jumlah yang cukup besar di lima daerah di Sumbar, antara lain Padang Pariaman,Tanah Datar  Kabupaten Solok, Sawahlunto dan Sijunjung.

Dijelaskannya, kendala yang kerap dihadapi terkait pengajuan dana rehab/rekon ke Pemerintah Pusat berkaitan dengan persoalan data, keakuratan dan kecepatan. Syaratnya harus responsif dan segera. Laporan pasca bencana harus segera dari kabupaten/kota untuk diteruskan ke provinsi hingga ke Pusat. Soal teknis ini, kerap jadi persoalan dan temuan BPKP sehingga pengajuan dana bantuan rehab/rekon jadi terkendala.

"Untuk itu melalui kegiatan Bimtek Jitu Pasna yang melibatkan jajaran BPBD daerah dan jurnalis di Sumbar, dapat terbangun integrasi dan kolaborasi dalam menghimpun data lapangan yang akurat dan cepat," ulasnya.

PADANG – Festival Perahu Naga Internasional Padang XVII atau Padang International Dragon Boat Festival (PIDBF) 2019 resmi digelar, Jumat (02/08/2019). Acara pembukaan ditandai penabuhan gendang oleh Wakil Walikota Padang Hendri Septa bersama Forkopimda serta Ketua TP PKK dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW).

Hendri Septa mengatakan, Festival Perahu Naga Internasional merupakan perhelatan tahunan di Kota Padang. Disamping meningkatkan motivasi olahraga, khususnya dayung, juga diharapkan berdampak terhadap kunjungan wisata.

“Diharapkan event ini berdampak terhadap peningkatan kunjungan disamping untuk menggairahkan olahraga, khususnya dayung,” kata Hendri Septa di sela pembukaan PIDBF 2019 di arena dayung GOR H. Salim, Jumat (02/09/2019) petang.

Dia menambahkan, Kota Padang saat ini menuju pusat perekonomian dan gerbang perdagangan terpenting di Indonesia wilayah barat. Untuk itu perlu dikelola dan dicermati dengan baik.

“Mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perekonomian dan pintu gerbang perdagangan terpenting di Indonesia bagian barat, perlu di cermati dan dikelola dengan baik,” ungkapnya.

PIDBF menurut Hendri perlu dikemas lebih baik lagi agar gaungnya lebih signifikan untuk menarik orang berkunjung ke Padang.

“Festival perahu naga ini, saya rasa perlu dikemas lebih baik. Gaungnya akan lebih signifikan sehingga ramai yang menyaksikannya,” tandasnya.

Tahun ini, peserta internasional diikuti tim dari Negara Qatar, Filipina, Inggris, Singapura, Malaysia dan Indonesia.Peserta Nasional ada 7 PODSI daerah yang mengirim pesertanya yaitu, Indragiri Hilir Riau, Rambahan Batanghari, Muaro Jambi, Kota Pekanbaru, Kampr dan SMA Olahraga Riau serta Sumbar dan Kota Padang.

Tim dalam Provinsi Sumbar diikuti oleh 7 Kab/Kota terdiri dari Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Padang, Bukittinggi, Satpol PP Kota Padang, Dharmasraya dan Sijunjung yang rencananya akan mengikuti semua kategori nomor perlombaan serta Antar Kesatuan di lingkungan TNI rencananya diikuti oleh 8 tim dari berbagai kesatuan dari Matra Darat, laut dan Udara. (Zal)

PADANG – Festival Perahu Naga Internasional Padang atau Padang International Dragon Boat Festival (PIDBF) XVII mulai ditabuh, Kamis (1/08/2019).

Lomba pembuka di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim diramaikan Antar Kesatuan dengan 12 pendayung. Di posisi lintasan 1 ada Elang Laut, di lintasan 2 Marinir A, di lintasan 3 Yonif 133 dan Braja Sakti Payakumbuh di lintasan 4.

Marinir A mendapat aplaus meriah karena memasuki finis pertama, disusul Elang Laut. Sedangkan Yonif 133 dan Braja Sakti saling susul di belakang.

Kendati baru akan dibuka secara resmi esok hari (Jumat, 2/08), namun keseruan di laga pertama ini mulai terasa. Terlebih suporter masing-masing tim tidak kalah heboh dengan masyarakat yang menyaksikan.

Menurut Plh. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang Dedi Henidal, Kejuaraan perahu naga skala internasional dilaksanakan setiap tahun di Kota Padang. Tahun ini yang ke-17 kali digelar.

Dikatakan, ini merupakan perhelatan olahraga dan rekreasi. Selain untuk meningkatkan kunjungan ke Kota Padang, festival perahu naga ini jadi sesi pemanasan bagi atlet PODSI.

Tahun ini, peserta internasional diikuti tim dari Negara Qatar, Philipina, Inggris, Singapura, Malaysia dan Indonesia.Peserta Nasional ada lima PODSI daerah yang mengirim pesertanya yaitu, Indragiri Hilir Riau, Rambahan Batanghari, Muaro Jambi, Kota Pekanbaru, dan SMA Olahraga Riau yang akan mengikuti nomor 22 pendayung putra dan 12 pendayung putri dan kategori mix.

Tim dalam Provinsi Sumbar diikuti oleh 7 Kab/Kota terdiri dari Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Padang, Bukittinggi, Satpol PP Kota Padang, Dharmasraya dan Sijunjung yang rencananya akan mengikuti semua kategori nomor perlombaan. Antar Kesatuan di lingkungan TNI rencananya diikuti oleh 8 tim dari berbagai kesatuan dari Matra Darat, laut dan Udara.

Mulyadi selaku sekretaris panitia pelaksana menyebutkan, perlombaan ini memperebutkan hadiah sebesar Rp. 195.000.000, dan perlombaan ini akan dilaksanakan selama 4 hari.

PADANG - Pemerintah Kota Padang memberikan jamuan 'welcome dinner' bagi para atlet dan offisial dari 6 negara yang tengah berkompetisi dalam Festival Perahu Naga Internasional Padang atau dikenal Padang Internasional Dragon Boat Festival (PIDBF) tahun 2019.

Adapun 6 negara peserta internasional itu diantaranya England, Qatar, Filipina, Malaysia dan Singapura serta Australia.

Sebagaimana tahun ini merupakan perhelatan yang ke-17 kalinya bagi event tahunan tersebut. Perlombaan yang memadukan 'sport tourism' ini berlangsung 1-4 Agustus 2019 di Banda Bakali GOR. H. Agus Salim Padang. Dalam kesempatan hadir Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa serta Ketua Internasional Dragonboat Festival Mr. Dick Limm.

Dalam sambutannya Wawako Hendri Septa menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan dari 5 negara dalam PIDBF ke-17. Sebagaimana selain itu  juga diikuti peserta nasional yakni 7 PODSI dari luar Sumatera Barat (Sumbar) dan 7 PODSI dari kabupaten kota se-Sumbar serta antar kesatuan di lingkungan TNI.

"Kita tentu antusias ya dengan kehadiran 5 negara melalui event PIDBF datang ke Kota Padang. Jadi, inilah yang kita maksud dan inginkan bagaimana memperkenalkan Kota Padang ke dunia internasional," harapnya dalam acara yang dilangsungkan di Palanta Kediaman Resmi Wali Kota Padang itu, Jumat malam (2/8).

Hendri pun berharap, melalui momentum tahun ini tentunya bisa lebih memicu dan memacu lagi dalam rangka menjadikan Padang menjadi kota yang maju dan siap menggelar event-event bertaraf internasional ke depan.

"Semoga niat dan upaya ini berjalan dengan baik dan lancar. Dan kami  tentu berharap dukungan dan doa dari semua pihak, stakeholder terkait dan seluruh masyarakat Kota Padang. Semoga Padang akan lebih maju lagi, lebih baik lagi dan lebih sejahtera warganya," pungkasnya.

Dalam kegiatan welcome dinner tersebut nampak seluruh undangan dari peserta berbagai negara itu menikmati jamuan makan malam ala khas masakan Minangkabau di samping menu masakan lainnya. Juga ada penyerahan cendera mata dari Pemko Padang kepada masing-masing peserta. Acara pun semakin meriah karena disuguhi penampilan menarik dari Tari Pasambahan serta tarian dan hiburan lainnya.(David)

VUNG TAU, VIETNAM - Keseriusan Pemko Pandang mengembalikan kejayaan Kota Padang sebagai pusat bisnis dan perdagangan patut diacungi jempol. Hal itu dibuktikan Wali Kota Padang Mahyeldi dengan meresmikan Padang Trade Center di Kota Vung Tau, Provinsi Ba Ria Vung Tau, Vietnam, Jumat (12/7/2019).

Acara itu dihadiri langsung Wakil Ketua Komite Rakyat Ba Ria Vung Tau, Le Tuan Quoc, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Di Ho Chi Minh City, Hanif Salim, Direktur Departemen Perdagangan Dan Industri Ba Ria Vung Tau, Bui Thi Dong, Direktur Departemen Luar Negeri Ba Ria Vung Tau, Le Thi Tan Tien.

Di kesempatan itu, Wali Kota Mahyeldi mengatakan, Padang Trade Center berfungsi sebagai pusat layanan infomasi, promosi dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan. Dan juga sebagai pusat bisnis perdagangan yang menyediakan fasilitas perdagangan dan jasa dengan menyatukan agen bisnis yang terlibat dalam perdagangan. Dengan harapan dapat memicu perkembangan ekonomi di kedua daerah ataupun kedua negara.

“Trade Center ini merupakan starting point bagi terwujudnya hubungan bisnis (B to B) yang akan ditindaklanjuti oleh para pengusaha dari kedua wilayah. Dan sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab bagaimana hubungan G to G (Government to Government) ini secara bertahap bermetamorfosa menjadi hubungan B to B”, ungkap Mahyeldi.

Ia juga berharap, tindaklanjut kerjasama yang lebih konkrit dalam waktu dekat antara pengusaha di Kota Padang dan Provinsi Ba Ria Vung Tau bisa direalisakan, terutama di sektor perikanan dan kelautan, pertanian, pariwisata dan kuliner.

Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Di Ho Chi Minh City, Hanif Salim, mengucapkan terimakasih kepada Pemko Padang atas diresmikannya Padang Trade Center di Kota Ba Ria Vung Tau.

“Peresmian ini merupakan aksi nyata dari plan of actions kerjasama Sister City antara Kota Padang dan Ba Ria Vung Tau. Melalui aksi nyata ini, kami berharap dapat memberikan manfaat langsung baik dalam sektor ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata dan people to people contact antara Padang dan Ba Ria Vung Tau”, ungkap Konjen Hanif Salim.

Ditambahkannya, Padang Trade Center yang telah diresmikan Wali Kota Mahyeldi akan dijadikan “success story” untuk kerjasama sister city lainnya antara provinsi di Indonesia dengan di Vietnam.

“Melalui kegiatan hari ini, setidaknya 2 target utama telah terpenuhi.  Yaitu peningkatan nilai perdagangan dan peningkatan people to people contact. Target kami selanjutnya adalah konektifitas”, ungkapnya lagi.

“Kami sangat yakin bahwa konektifitas, baik barang dan jasa, maupun people to people adalah kunci utama untuk kemajuan bersama antara Indonesia dan Vietnam”, imbuhnya lagi.

Seperti diketahui, Ba Ria Vung Tau Trade Center telah hadir di Kota Padang Di Pasar Inpres Blok III Lantai 3 Pasar Raya Padang sekitar satu tahun yang lalu. Peresmiannya bertepatan dengan HUT Kota Padang ke-349 tahun 2018, yang juga dihadiri Konjen Hanif Salim.

Peresmian Padang Trade Center juga diikuti Ketua TP PKK Kota Padang, anggota DPRD Kota Padang; Yuhilda Darwis, Mailinda Rose, Dewi Susanti. Dengan agenda lainnya, penjajakan kerjasama University to University (U to U) yang ditawarkan BRVT University dengan UNP. Diikuti Kepala Kantor Urusan Kerjasama International UNP Ananda Putra dan Ketua Program Studi Fisika UNP Syafriani, Direktur Pendapatan Daerah Kemdagri Hendriwan, Kabag Kerjasama Pemko Padang Erwin

Dikesempatan itu, Wali Kota Padang juga didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM, Sekretaris DPRD Kota Padang, serta pelaku UMKM Kota Padang. (*)

Pewarta: Ulil Amri Abdi

PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kembali menggelar Lomba Napak Tilas Bagindo Aziz Chan di tahun 2019.

Seperti biasa, panitia kegiatan kembali dipercayakan kepada organisasi kepemudaan yang ada diantaranya KNPI, Karang Taruna, PPI, PPM dan Tagana.

"Insya Allah Lomba Napak Tilas ke-XV ini akan dilaksanakan pada 18 Juli," terang Ketua DPD KNPI Kota Padang Megri Fernando selaku ketua pelaksana kegiatan.

Megri menyebutkan, lomba nantinya akan dimulai Kamis malam (18/7) dengan star di Lapangan Parkiran Kantor Utama PT. Semen Padang Indarung sekira pukul 21.00 WIB dan setelah melalui perjalanan panjang lalu berakhir di Rumah Sakit Tentara Dr Reksodiwiryo Ganting.

"Untuk pendaftaran peserta kita telah membukanya sejak Senin (1/7) lalu dan akan ditutup pada 17 Juli," kata Megri didampingi Sekretaris Panitia Muhammad Tito.

Ketua DPD KNPI Kota Padang itu menjelaskan bahwa lomba napak tilas yang rutin digelar tiap tahun itu, sejatinya bertujuan untuk menghidupkan kembali jiwa-jiwa perjuangan pahlawan nasional Bagindo Aziz Chan yang juga Wali Kota Padang pertama.

"Banyak kisah perjuangan dan hal positif lainnya yang dapat kita ambil dari semasa hidup beliau untuk dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita saat ini dan hingga masa-masa mendatang. Mungkin hampir semua warga Kota Padang mengetahui siapa Bagindo Aziz Chan, karena setiap tahunnya kita memperingati hari gugurnya yang jatuh setiap 19 Juli," tuturnya.

Sementara tempat pendaftaran peserta kata dia, silahkan langsung di Kantor DPD KNPI Kota Padang, jl. Jendral Sudirman No.1 di dalam kawasan Kantor Disdukcapil Kota Padang. Selain itu di Kantor Dispora Kota Padang atau bisa menghubungi panitia Tito Liberty dengan nomor hp: 081367287550, Elsa: 082384611550 dan Robby Afrinandes: 082172220944.

Lebih lanjut Megri pun menjelaskan beberapa persyaratan dalam Lomba Napak Tilas Bagindo Aziz Chan ke-XV.

Pertama membawa surat tugas/mandat dari instansi/organisasi calon peserta. Pendaftaran gratis, peserta terdiri dari 1 Regu berjumlah 7 orang termasuk satu orang ketua regu antara lain 3 putri dan 4 putra bukanlah syarat mutlak dan dapat diganti komposisinya dan disesuaikan perannya di dalam regu   sesuai dengan kondisi dan wajib memakai baju perjuangan.

"Selanjutnya instansi atau organisasi boleh mengikut sertakan lebih dari 1 regu serta mengisi formulir pendaftaran dan pernyataan sehat jasmani dan rohani yang ditanda tangani ketua regu," terangnya.

"Bagi para peserta dianjurkan untuk membawa makanan ringan, minum, obat-obatan, dan perlengkapan (alat penerangan dan P3K) secukupnya selama pejalanan Napak Tilas. Peserta dilarang membuang sampah sembarangan sepanjang rute perjalanan, dan menjaga ketertiban umum. Kemudian peserta harus berpakaian pejuang sesuai dengan syarat tiga orang putri dan empat orang putra," ungkapnya.

Ia menambahkan lagi, lomba Napak tilas Bagindo Aziz Chan XV berbeda dengan sebelumnya nanti akan diperlombakan foto-foto selama perjalanan Napak tilas akan di nilai berdasarkan like dan juri nantinya dan sangat menitik beratkan pada pakaian perjuangan.

"Hadiah untuk pemenang napak tilas berupa sepeda 7 unit untuk juara 1dan 2, televisi 7 Unit untuk juara 3, kulkas 7 unit untuk juara 4 , kipas angin 7 unit juara 5  dan untuk foto di medsos 1 unit kulkas serta hadiah hiburan lainnya," tandasnya.(

Ada pun Rute Napak Tilas sebagai berikut :

Inilah rute yang akan dilewati oleh peserta napak tilas perjuangan Bagindo Aziz Chan.

Start di Lapangan Parkir PT Semen Padang - Jalan Raya Padang Solok - Simpang PDAM Ulu Gadut - Jalan Raya - Jalan Baru Perumnas Indarung Gadut.

Simpang Perumahan Nuasa Jalan Rindang Alam - Perumahan Rindang Alam MTS Limau Manih.

Terowongan Kampus Unand - Jalan Kampus Pasa Baru - Simpang Jembatan Kuranji - Simpang Gunung Nago Simpang Kuranji.

Taman Makam Pahlawan Kuranji - Perum Kemilau Permata - Jalan Korong Gadang - DLH Kota Padang Simpang SMA 5.

Simpang Jalan Korong Gadang Bypas Pilakut - Jalan Kalumbuak - Simpang Perumahan Kip - PDAM Sawah Liek - Jalan Kandih Simpang Tinju - Lapai - Simpang Lamun Ombak - Jalan S Parman - TMP Kusuma Bangsa Simpang Pasar Ulak Karang NPM.

Jalan Samudra - Pariwisata Sumbar - Jl Pancasila LKAAM Sumbar - SMA Don Bosco -Tugu Gempa - Yayasan Prayoga - Hotel Bumi Minang - Kantor POM AD - Simpang Karya.

Makodim 0312/Padang- Restoran Haus Tea -  Masjid Raya Nurul Iman - Jalan Husni Thamrin - Bagindo Aziz Chan - Parkiran Belakang Grand Zuri -RST Mesjid Raya Ganting - dan finish di RST Reksodiwiryo.

Pada 19 Juli pagi hari, kegiatan dilanjutkan dengan upacara bendera memperingati gugurnya Bagindo Aziz Chan. Lalu dilanjutkan dengan penyerahan hadiah pemenang napak tilas. Setelah itu ziarah ke makam Bagindo Aziz Chan di Kota Bukittinggi, Sumbar. "Tujuan digelarnya napak tilas yaitu tidak hanya untuk memperingati gugurnya pahlawan dan mengenal rumah kecil bapak Bagindo Aziz Chan yang di Alang Laweh. (David/Rel)

PADANG - Kolaborasi kegiatan kebersihan, kesehatan dan ketahan keluarga di Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan didahului senam kebugaran, Sabtu (13/07/2019).

Pada momentum ini diluncurkan bank sampah dan Pos Gizi Melati yang diinisiasi Puskesmas Rawang.

Kehadiran Pos Gizi Melati di Kelurahan Rawang bisa dikatakan hal baru, karena sebelumnya kader posyandu hanya fokus pada penimbangan balita dan lansia. Pos gizi akan difokuskan pada peningkatan kualitas asupan nutrisi keluarga.

Menurut Lurah Rawang Andi Amir, pos gizi merupakan bentuk komitmen dan perhatian Puskesmas dan kelurahan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuannya juga meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap kualitas gizi keluarga.

"Pos gizi ini adalah upaya mencegah gizi buruk dan stunting di Kelurahan Rawang. Nantinya kader Posyandu akan mendata anak-anak yang membutuhkan perbaikan gizi," kata Andi Amir. 

Kepala Puskesmas Rawang Viona Putria mengatakan, anak-anak yang didata adalah anak-anak yang berusia di atas satu tahun hingga usia lima tahun yang beratnya kurang dari 7 Kg.

"Nantinya anak-anak tersebut akan kita berikan makanan bergizi yang bervariasi selama 10 hari berturut-turut dan orang tua ataupun pendamping si anak akan kita bina dan berikan pengetahuan tentang pola makan yang benar terhadap anak, pola asuh serta pola hidup sehat," tutur Viona.

Kegiatan tersebut menurut Viona akan dilakukan secara bergantian di seluruh wilayah di kelurahan Rawang.

 "Diharapkan dengan program ini, dalam 10 hari mampu menambah berat si anak antara 200-400 gram.

Sam Salam
Ironis memang, Sam Salam yang baru saja menjabat Ketua Komite SMA 10 yang dikukuhkan pada 10 Januari 2019, telah dihadapkan dengan laporan keuangan dari pengurus sebelumnya dari Koordinator kelas (Korlas) dengan berbagai barang bukti, dimana mereka telah menduga adanya keganjilan-keganjilan terhadap penggunan dana yang telah dikumpulkan.

"Sehingga hal tersebut sampai pada pelaporan kepada pihak berwajib, dan kami telah dimintai keterangan" ujar Sam Salam dalam keterangan pers Nya. Kamis (26/6).

Bahkan dengan adanya peristiwa tersebut Sam Salam mengaku telah dinonaktifkan. padahal masalah Nya tidak ada menyangkut didalam masa kepengurusan Nya sebagai ketua Komite.

"Seharusnya rapat diantara Korlas itu digelar berdasarkan ketua Komite, Karna Komite yang berhak untuk menggelar rapat bukan sebaliknya" terang Sam Salam.

Salah seorang orang tua murid, ibu Suhaimi Lanek juga beberkan banyak keganjilan-keganjilan yang terjadi mulai dari uang Komite dan adanya uang tambahan lain sampai dana bos, dia mengaku sudah mengecek, ada sekitar 20 item yang dobel dan itu sudah dibicarakan.

"Saya sudah bicarakan dan meminta keterangan disaat rapat disekolah yang saat itu dihadiri kepala sekolah, kejaksaan dan pihak pencairan dana bos", terangnya.

Kalau saya audit uang itu 80 persen sekolah yang pakai dan 20 persen nya saja untuk murid. Cuma saya tidak diberikan kesempatan untuk bicara yang benar sampai tadi saat terima rapor pun, selalu disorakin, tambah Emi tanggal 24/6 lalu.

Hadir juga dalam penjelasan tersebut, Penasihat dari Komite SMA 10 Maidestal Hari Mahesa (Esa) dan mantan ketua Komite Kandris, juga tampak beberapa orang Korlas dan perwakilan dari orang tua murid sekolah.

Sedangkan Esa, sebagai Penasihat komite sangat menyayangkan polemik itu terjadi, sementara pemerintah kita selalu menyampaikan pendidikan gratis, dengan adanya peristiwa seperti ini menjadi beban kepada masyarakat.

Esa meminta kepada Pemprov untuk mengklirkan dan menyelesaikan dan membuka persoalan tersebut agar tidak menjadi beban pada masyarakat yang telah telah melaporkan.

Esa juga mengatakan dimana hampir seluruh sekolah melakukan hal yang sama, sedangkan masyarakat hanya menginginkan keterbukaan informasi, penggunaan-penggunaan apa yang telah dilakukan sekolah jangan seperti yang telah didengarkan adanya dobel mata anggaran.

Banyaknya anggaran yang terkumpul dan itu beban dari orang tua siswa dimana hampir milyaran setiap tahunya pada setiap masing-masing sekolah di Padang.

"karena ini sudah masuk keranah hukum, kita meminta kepada aparatur penegak hukum tegas dan berjelas-jelas, untuk menyelesaikan laporan dari masyarakat tersebut", katanya.

Kandris, sebagai mantan Ketua Komite merasa terpanggil untuk menyelesaikan polemik itu, dia beranggapan adanya mis komunikasi saja, dimana penggunaan dana tersebut menurut sekolah benar, sedangkan menurut pengurus komite tidak benar.

Saya mendapat informasi dari Sekolah lalu bertemu Komite untuk mencari input-input permasalahan yang terjadi di SMA 10" katanya.

Di lain tempat Kepala Sekolah Drs Parendangan mengatakan, pada dasarnya sekolah SMA 10 sendiri tidak pernah bermusuhan pada siapapun termasuk komite, secara organisasi maupun pribadi, problemnya ada diantara pengurus tersebut" ujar Perendangan, Rabu (26/6).

"Sebenarnya ini masalah pribadi bukan sekolah, bahkan sebelum di SMA 10 dan kini mereka bertemu kembali menjadi pengurus" tegasnya. rel/WT

PADANG - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Padang Sumatera Barat  Dorri Putra menyatakan bahwa sudah dikeluarkan kajian oleh SentraGakkumdu terkait kasus Amran Tono.

" Indikasi pelanggaran yang dilaporkan oleh pelapor tidak memenuhi pelanggaran pidana pemilu. Hasil kajian Sentra Gakkumdu tersebut sudah ditempel dikantor Bawaslu Kota Padang", jelasnya ketika dihubungi lewat selular, Sabtu (15/6/2019).

Sebelumnya Bawaslu Kota Padang menangani satu laporan dugaan politik uang atas calon legislatif terpilih dari Partai Gerindra yang maju pada Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Padang (Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Bungus Teluk Kabung).

"Laporan masuk atas nama masyarakat dengan terlapor Amran Tono, caleg Gerindra Dapil 3. Terlapor adalah salah satu caleg terpilih," kata Ketua Bawaslu Padang, Dorri Putra di Padang, Sabtu (25/5/2019).

Laporan itu masuk pada hari Senin (20/5/2019) dan saat itu telah masuk tahapan pemanggilan pelapor dan saksi-saksi. Setelahnya Bawaslu akan memanggil terlapor untuk melakukan klarifikasi.

Dorri menyebut sesuai aturan Bawaslu memiliki waktu tujuh hari untuk menindaklanjuti laporan yang masuk dan bisa menambah tujuh hari lagi jika dibutuhkan.

Biasanya, untuk kasus yang berdasarkan kepada laporan, Bawaslu menggunakan waktu sepenuhnya sesuai undang undang yaitu 14 hari, agar hasil pemeriksaan benar-benar valid.

"Kalau nanti dalam pemeriksaan ternyata terpenuhi syarat formil dan materil, maka kasus dugaan politik uang itu akan dilimpahkan ke kepolisian," ujarnya.

Hanya saja dalam proses pembuktian, Bawaslu menurut dia memiliki keterbatasan karena harus merujuk pada UU Pemilu. Lembaga itu tidak bisa melakukan pemanggilan paksa terhadap saksi kunci sehingga terkadang pemeriksaan terhadap laporan masyarakat menjadi terhambat.

"Contoh kasus di Padang Selatan ada kasus serupa, setelah dilakukan pemeriksaan dan pemanggilan, ternyata saksi kunci tidak datang dan Bawaslu tidak mengetahui keberadaannya. Sedangkan waktu yang tersedia hanya 14 hari. Lewat waktu itu, kasus tidak bisa dilanjutkan lagi," ujarnya.

Namun, jika nanti laporan dugaan politik uang itu terbukti dan ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, maka calon legislatif yang terpilih (terlapor) bisa batal dilantik menjadi anggota DPRD Padang.

"Kalau sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, Bawaslu akan merekomendasikan pada KPU agar pelantikan terlapor sebagai anggota DPRD Padang dibatalkan," katanya.

Sementara pelapor, Abu Talib menyebut pihaknya memiliki bukti foto dan video dugaan kasus politik uang itu dan telah menyerahkannya pada Bawaslu. Pihaknya juga mengajukan saksi kunci yaitu oknum pembagi dan penerima uang. Ia mendesak Bawaslu Kota Padang agar bergerak cepat menuntaskan kasus tersebut.

Padang - Kita bersyukur pada sidak pada di Dinas Kesehatan dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), pegawai kita hadir 100 persen, satu orang di DKP ada izin belajar. Kehadiran pegawai dalam bekerja merupakan salah satu bukti kecintaan dan tanggungjawab dalam pengabdian sebagai aparatur negara, bukan alasan utama surat edaran Mendagri atau MenPAN.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kegiatan Sidak OPD hari pertama masuk kantor setelah Lebaran Idul Fitri,  Senin (10/6/2019).

Wagub Nasrul Abit menyampaikan, kita mengucapkan terima kasih dan apresiasi teman-teman yang telah hadir dengan senang hati dengan baik hari ini.

Semoga kehadiran ini menjadi perhatian  dan motivasi kita untuk dapat lebih baik lagi mengabdi sebagai aparatur sipil negara, memajukan pelayanan kinerja memajukan pembangunan di Sumatera Barat, harap Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit pada saat di DKP menyampaikan, dalam kegiatan penyelenggaraan DKP, kita perlu mengingatkan para nelayan kita untuk tidak lagi memakai alat tangkap lamparan dasar karena dilarang sesuai Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar akan menertibkan pemilik kapal yang masih menggunakan alat tangkap mini trawls dan sejenisnya.

Saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 115 nelayan di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan masih menggunakan alat tangkap lamparan dasar (mini trawls).

Kehadiran alat tangkap lamparan dasar dapat mengancam keberlanjutan sumber daya hayati perikanan di masa yang akan datang.

"Sebagian besar pemilik kapal sudah setuju penggantian alat tangkap mini trawls dan sejenisnya menjadi alat tangkap yang ramah lingkungan. Namun masih ada beberapa para pemilik kapal yang mengoperasikannya.

Ada sekitar 23 pemilik kapal yang tidak mau mengganti alat tangkapnya. Hal itu secara otomatis akan mempengaruhi pemilik kapal yang lain, ungkapnya.

Selain itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga menegaskan seluruh nelayan yang menggunakan alat tangkap lamparan dasar harus dihentikan.

"Lamparan dasar harus segera dihentikan. Tidak ada toleransi lagi. Dalam waktu dekat akan dilakukan razia," serunya.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) PRL dan PSDKP DKP Sumbar, Alber Krisdiarto mengatakan, dalam melakukan penindakan terhadap alat tangkap lamparan dasar kita bekerjasama dengan berbagai pihak.

"Kami akan bekerja sama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Langtamal) II. Itu sudah dikoordinasikan. Setelah lebaran ini, akan kami tertibkan agar mereka beralih menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Sehingga sumber daya perikanan berkelanjutan," sambung Alber Krisdiarto.

Saat penertiban nanti, lanjutnya, jika masih ada yang kedapatan mengoperasikan alat tangkap lamparan dasar, maka pemilik kapal harus siap menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Kami akan proses sesuai aturan. Tujuan pemerintah hanya untuk melestarikan kelautan. Bukan mempersulit ataupun menghambat mata pencaharian nelayan. Itu akan kita lakukan di sepanjang pantai barat sumatera," ucap Alber Krisdiarto.

Alber Krisdiarto juga mengungkapkan alasan pemilik kapal masih menggunakan alat tangkap lamparan dasar yakni mereka sudah terbiasa menggunakan alat tersebut yang dapat menghasilkan ikan dalam jumlah yang banyak.

Padang - Kunjungan wisatawan ke lokasi wisata di Sumatera Barat selama 5 hari, terhitunga tanggal 5 Juni hingga tanggal 9 Juni berjumlah 2.146.749 berdasarkan rekap data yang dihimpun Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dari laporan Kabupaten dan Kota diluar Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum sempat mengirimkan datanya.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit lewat Whastaapnya disela-sela kesibukan hari ini, di Padang,  Senin (10/6/2019).

Wagub lebih lanjut menyampaikan dari laporan yang diterima, kabupaten Pesisir Selatan mendapat kunjungan paling tinggi sebesar 795.747 wisatawan, Kota Padang 330.000 wisatawan, di susul Kota Pariaman 226.993 wisatawan dan Bukittinggi 192.242 wisatawan.

Sementara kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 264 orang. Perkiraan uang beredar selama lima hari tersebut sebesar Rp214 Miliar,  dengan perhitungan kebutuhan makan minum rata-rata Rp100 ribu orang/perhari, ujar Wagub Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit menyampaikan walaupun dari tiket mahal dan kurangnya kunjungan lewat udara. Semangat pulang basamo masyarakat minang lebih memanfaatkan jalan darat dan mobil pribadi.

Dari kunjungan wisatawan itu hanya 30 persen yang berbayar masuk ke lokasi wisata. Tentunya ini perlu menjadi perhatian kepala daerah bagaimana meningkatkan pelayanan kunjungan wisatawan, sehingga dapat mendorong peningkatan pemasukan daerah serta juga mendorong aktifitas perekonomian masyarakat lebih baik lagi, harapnya.

Nasrul Abit juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para wisatawan yang mau berlibur di Sumatera Barat bersama keluarga, sanak famili dan teman sejawat.

"Kita memang merasakan ada kemacetan luar biasa selama 5 hari, karena jumlah kunjunganya tinggi sementara prasarana jalan kita tidak ada pengembangan dan tidak lagi memadai kondisi menghadapi kunjungan wisatawan tersebut", ungkapnya.

Padang - Tidak saja warga, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah ikut antri membeli tiket masuk di sebuah objek wisata di daerahnya. Mobil dinas milik wali kota terlihat antri di pintu masuk Pantai Air Manis pada hari keempat lebaran Idul Fitri 1440 H, Sabtu (8/6/2019).

Saat itu, objek wisata yang dikenal dengan legenda Malin Kundangnya nampak cukup ramai disesaki pengunjung. Di antara ratusan kendaraan yang datang, terlihat mobil dinas BA 1 A ikut beringsut bersama kendaraan lain yang akan masuk objek wisata.

Saat tiba di loket masuk Pantai Air Manis, sopir mobil dinas wali kota menjulurkan tangan sambil menyerahkan lembaran uang untuk membeli tiket.  Petugas di loket kemudian menyerahkan beberapa lembar tiket masuk. Usai membeli tiket, plang masuk pun terbuka.

Kendaraan dinas wali kota kemudian bergerak menuju ke dalam objek wisata ini.  Wali kota nampak ikut memantau kondisi dan suasana lebaran di Pantai Air Manis.

Pantai Air Manis memang menjadi primadona bagi wisatawan yang datang ke Padang pada lebaran kali ini.  Sebab, di objek wisata ini cukup banyak hiburan dan permainan keluarga. Bahkan Pemko Padang menyuguhkan kesenian tradisional selama sepekan penuh.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Didi Ariyadi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan di Pantai Air Manis meningkat pada libur lebaran 1440 H.  Dalam sehari, jumlah wisatawan yang datang mencapai puluhan ribu orang.

"Alhamdulillah, pada hari ketiga lebaran, kunjungan ke Pantai Air Manis mencapai 63 ribu orang," katanya.

Akibatnya, arus lalu lintas menuju objek wisata itu menjadi sesak dan macet.  Beruntung rekayasa lalu lintas yang dilakukan  berjalan cukup lancar.

"Hingga saat ini kondisi di objek wisata ini aman dan lancar," ucapnya.(MC Padang / Charlie Ch. Legi)

PADANG - Festival sensasional yang menghadirkan 10.000 bacang ayam dan 10.000 lamang baluo akhirnya dibuka secara resmi yang ditandai dengan penabuhan gendang secara bersama-sama oleh Raseno Arya (Pejabat Kemenpar RI) bersama Wali Kota Padang Mahyeldi dan Wakil Wali Kota Hendri Septa. Selain itu juga diikuti Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti dan sejumlah anggota DPRD, unsur Forkopimda Sumbar dan Kota Padang serta lainnya.

Event yang dihelat selama 6 dan 7 Juni 2019 ini digadang-gadang siap meramaikan libur Lebaran wisatawan lokal atau wisatawan mancanegara selama berada di Kota Bingkuang.

Raseno Arya menyampaikan, festival yang menyatukan dua budaya yakni kebudayaan Minang dan Tionghoa ini pertama kalinya ada di Indonesia bahkan di dunia. Sehingga memiliki multi manfaat khususnya bagi Kota Padang, Sumatera Barat.

Hal ini terbilang menarik, karena selama ini banyak kegiatan di kalangan masyarakat Tionghoa seperti Imlek, Cap Gomeh dan lainnya namun tidak digabung dengan kegiatan etnis lainnya.

"Nah di festival inilah dua budaya itu menyatu mulai dari beragam budaya, kuliner hingga pertunjukan seni yang bisa dinikmati oleh masyarakat Minang dan Tionghoa," kata Raseno dalam sambutannya sewaktu pembukaan festival yang  dilangsungkan bawah jembatan Siti Nurbaya Padang, Kamis (6/7) pagi.

Selanjutnya menurut Raseno, ia pun menilai kegiatan ini melihatkan bagi daerah lain bahwa di Padang masyarakatnya amat toleran dengan keberagaman budaya.

"Festival ini akan kita jadikan kalender pariwisata nasional tiap tahunnya. Pihak kita nanti akan berkoordinasi dengan Pemko Padang untuk menyelenggarakan kegiatan ini tahun depan dan seterusnya. Karena dapat menarik wisatawan berkunjung ke Padang tiap tahun," tukas dia.

Sementara Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan akulturasi budaya Minang dan Tionghoa di Padang memang terjalin kuat. Masyarakat Tionghoa dan etnis lainnya sudah menjadi bagian dari warga Padang. Dan ia pun memastikan, akan memberikan tempat bagi seluruh warga tidak melihat suku dan agama selagi warga Padang akan diberi pelayanan terbaik.

"Insya Allah festival ini akan memecahkan dua rekor MURI untuk kategori pembuatan 10.000 bacang ayam dan 10.000 lamang baluo. Kita tentu berharap, Kota Padang semakin ramai pada libur Lebaran melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan. Salah satunya melalui festival yang berpusat di kawasan Kota Tua jalan Batang Arau ini," ujar Wali Kota Padang Mahyeldi kepada wartawan usai pembukaan.

Mahyeldi melanjutkan, festival tersebut tentunya juga diharapkan bakal meningkatkan kunjungan pariwisata Kota Padang dengan menarik wisatawan dan mengembalikan warga Tionghoa asal Sumbar untuk datang kembali ke Padang.

Sementara jelasnya, aalasan kenapa dipilihnya kegiatan mulai di hari kedua Lebaran, karena biasanya masyarakat sudah mulai berekreasi pada hari kedua Lebaran. Di samping itu juga bertepatan dengan tanggal hari makan bakcang sedunia yang jatuh pada 7 Juni.

"Festival ini akan kita rencanakan menjadi agenda rutin dan semoga dapat dikemas lebih besar lagi tahun depan. Kita harapkan seluruh pihak dan juga warga masyarakat Kota Padang dapat mensukseskannya," tambah Mahyeldi.

Sementara itu, Alam Gunawan, ketua umum panitia pelaksana festival mengatakan, festival tersebut bertujuan untuk mempromosikan wisata, kuliner, dan budaya serta turut memajukan perekonomian masyarakat Sumbar, khususnya Kota Padang di bidang kuliner.

"Bukan hanya penyajian 10.000 bakcang dan lamang baluo saja, kegiatan juga akan diisi serangkaian acara kebersamaan seperti penampilan kebudayaan kedua etnis, musik, pakaian, tarian dan lainnya," kata Alam.

Ungkap Alam, untuk pembuatan 10.000 bakcang dan 10.000 lamang baluo, pihaknya sudah meminta tenaga profesional yang sudah terbiasa membuat dua kuliner khas Tionghoa dan Minangkabau itu.

"Untuk bakcang ada tujuh orang profesional yang kita minta dan 15 orang untuk lamang baluo," ujarnya.

Ditargetkannya, dalam festival ini setidaknya akan ada sebanyak 15.000 orang yang akan berkunjung. Seperti diketahui terang Alam, Bakcang adalah makanan tradisi etnis Tiong Hoa.Saat sekarang ini bakcang sendiri sudah mengalami banyak variasi rasa, seperti rendang, vegetarian, dan ayam.

"Bak artinya daging dan cang artinya kue. Bakcang ini makanan tradisi China," lanjutnya.

Sedangkan lamang baluo adalah makanan klasik Minangkabau yang biasanya dibawa ketika hendak mengunjungi rumah mertua.

"Makanan ini sama-sama makanan klasik dan rasanya sama-sama enak," papar Alam Gunawan.

Puncak festival tersebut terjadi pada Jumat 7 Juni 2019 dan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pariwisata, Wali Kota Padang, BUMN, dan pengusaha-pengusaha lainnya.(David/*)

PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi terus menyerap aspirasi warga melalui kegiatan Jumat Keliling (Jumling). Wali Kota bersama jajaran kerjanya mendatangi masjid Jihad Pagai, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto,  Kecamatan Koto Tangah, Jumat (31/05/2019).

Sama seperti biasanya, Wali Kota Mahyeldi usai menjadi khatib dan Imam salat jumat, langsung bersilaturahmi dan berdialog dengan jamaah masjid tersebut. Dalam dialognya, terungkap sejumlah permasalahan, diantaranya, pelebaran badan jalan yang telah diaspal, irigasi banda dan mesin perontok padi yang masih didatangkan dari daerah lain.

Mahyeldi mengatakan, setiap usulan dan pedapat yang disampaikan akan ditindaklanjuti dan diberikan solusi, sehingga aspirasi yang disampaikan masyarakat dapat terjawab dan akan direalisasikan nanti. Sekaitan pelebaran badan jalan,  Pemerintah Kota Padang akan langsung menurunkan peralatan asal ada kesiapan dari masyarakat, serta tidak persoalan lagi, atau ada” hitam diatas putih.”

Sehubungan mesin perontok padi, kedepan Pemerintah Kota Padang akan menerapkan yang namanya pertanian perkotaan.  Program tersebut digagas mengingat masih banyak lahan pertanian yang belum tergarap secara optimal.

Dengan menggunakan teknologi dan berbagai peralatan pertanian, hal ini perlu disikapi bersama, soalnya para petani jadi kehilangan pekerjaanya."Semoga pertanian perkotaan ini kedepan dapat kita terapkan sehingga pertanian di Kota Padang akan lebih maju lagi," kata Wali Kota Mahyeldi mengakhiri pembicaraanya.

Diakhir dialog Wali Kota Padang Mahyeldi menyerahka bantuan hibah Pemko Padang sebesar 10 juta rupiah yang diterima langsung pengurus masjid tersebut.

Pewarta: Muliadi

PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi sangat berharap dapat membangun generasi muda khususnya di Kota Padang menjadi generasi yang kuat, karena generasi kuat merupakan aset dan harapan bangsa.

Hal itu dikatakan Wako dalam tausiyah Subuh di hadapan jemaah i'tikaf di Masjid Baiturrahmah Padang, Minggu (2/6/2019)

Menurutnya, generasi yang kuat selalu aktif mengajak pada kebaikan dan mencegah perbuatan yang negatif dan merusak "amar ma'ruf nahi munkar", ditambah dengan kecerdasan paripurna yang dimiliki yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

"Generasi kuat yang cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual ini kita harapkan juga paham dengan budaya Minangkabau dan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah", tutur Wako.

"Pembinaan generasi muda yang kuat guna melanjutkan kepemimpinan bangsa yang berkualitas menjadi salah satu program prioritas Pemko Padang, karena sesuai dengan tuntunan agama bahwa kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah", tutupnya.

Pewarta: Yurizal
Editor: Betti Dasaisa

PADANG - Sambut Idul Fitri warga Kota Padang tumpah ruah merayakan berakhirnya bulan suci Ramadan sekaligus menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 yang jatuh pada esok Rabu (5/6) dengan melaksanakan takbiran diberbagai Masjid dan Mushalla yang tersebar di seluruh penjuru Kota Padang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya,  Pemerintah Kota Padang kembali menggelar pawai takbiran. Pelaksanaan pawai takbiran pada kesempatan ini diikuti oleh ratusan peserta pawai yang terdiri dari 11 kecamatan dengan 104 kelurahan, melakukan pawai takbiran yang dimulai dari gerbang Komplek GOR H. Agus Salim dengan dilepas Sekda Kota Padang Amasrul. Setelah dilepas rombongan peserta pawai yang dipimpin masing-masing camat beserta lurah itu pun langsung menuju mimbar utama, halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat.

Di halaman Kantor Gubernur terlihat menunggu Wakil Gubernur Sumbar H. Nasrul Abit bersama Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Wali Kota Hendri Septa. Juga hadir dikesempatan itu Kapolda Sumbar, Danlantamal II Padang, Ketua DPRD Padang, Kakan Kemenag Padang serta pejabat terkait lainnya.

"Alhamdulillah atas nama Pemerintah Kota Padang, kita sangat bersyukur dalam pawai takbiran kali ini berjalan semarak dan tertib. Masing-masing peserta yang terdiri dari 11 kecamatan se-Kota Padang terlihat sangat antusias sembari menampilkan keunikan dan variasi tersendiri dalam menyemarakkan suasana malam takbiran di Kota Padang," ujar Mahyeldi sewaktu ditemui wartawan usai kegiatan.

Dikatakannya, hal seperti ini kiranya menandakan bahwa semangat kebersamaan yang terjaga secara baik khususnya bagi umat muslim di Padang. Pasalnya semuanya melihatkan suka cita dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

"Di samping itu  yang lebih terpenting lagi adalah, melalui pawai takbiran ini melihatkan terbangunnya silaturahim yang baik. Tentu ini menjadi penguatan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan kita di dalam berbangsa dan bernegara. Jadi mari kita sambut Idul Fitri sebagai momen silaturahim dan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa," tukuk wali kota yang juga seorang da'i itu.(David/Ady/Im)

ßPADANG - Wali kota Padang Mahyeldi tampil menjadi Khatib dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri 1440 H di Masjid Darul Ulum, Komplek Unand Blok B, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (5/6).

Mahyeldi menyampaikan khutbah yang bertemakan, mewujudkan generasi yang berkualitas. Menurutnya, persiapan generasi yang berkualitas hendaknya telah dipersiapkan sejak usia dini.

"Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas untuk masa depan. Implementasi yang dilakukan Pemko Padang antara lain Program Pesantren Ramadan, Wirid remaja dan menggiatkan TPQ/TQA, Padang Menghafal Quran, Program 1821 serta lainnya," ujar Mahyeldi saat menyampaikan khutbah.

Mahyeldi menyebutkan bahwasanya memang untuk menyiapkan pemimpin masa datang ditentukan mulai dari saat ini.

"Mari kita perhatikan anak-anak kita para generasi muda saat ini. Tidak bisa hanya melalui peran pemerintah saja, karena juga dibutuhkan perhatian dan dukungan seluruh elemen masyarakat dan yang terpenting dari keluarga," jelas wako.

Sementara itu terpisah namun di waktu yang bersamaan, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa juga menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam pelaksanaan Shalat Ied di Lapangan Imam Bonjol Padang dengan khatib Ustaz Prof.Dr.H.Duski Samad M.Ag (Ketua MUI Kota Padang).

Hendri mengatakan, pertama dan terutama sekali ia mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1440 H kepada seluruh warga masyarakat Kota Padang mohon maaf lahir dan bathin. Ia pun melihat momentum Idul Fitri tahun ini adalah momentum untuk merekatkan kembali rasa persaudaraan, persatuan dan kesatua.

"Apalagi pada momen beberapa waktu yang lalu kita lihat ada permasalahan nasional. Tapi kita yakin dan berharap itu tidak merembes ke daeraha-daerah," katanya.

Semoga saja harap wawako, melalui momentum Idul Fitri ini semua hal-hal yang sempat menjauhkan rakyat satu sama lainnya bisa direkatkan kembali.

"Karena inti dari Idul Fitri itu adalah merajut silaturahim dan rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan kita," harap wakil wali kota yang baru dilantik itu.(hms)

PADANG - Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung Pantai Padang, Wali Kota Mahyeldi memberikan arahan kepada Plt. Kadis Lingkungan Hidup Kota Padang terkait masalah K3 Pantai Padang.

Setelah memberikan arahan Wali Kota Mahyeldi dengan didampingi Kasatpol PP dan aparat lainnya menyisir kondisi K3 di sepanjang Pantai Padang pasca hujan yang melanda Kota Padang selama dua hari ini.

PADANG - Malam terakhir ramadhan 1440 H. Wali Kota Padang Mahyeldi shalat tarawih sekaligus  memberikan ceramah di Mesjid Al Amin komplek perumahan Korong Gadang Permai Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Senin 3 /6/2019.

Dalama ceramahnya Mahyeldi mengatakan bahwa berakhirnya  ramadan bukan berarti berakhir pula pergi ke mesjid, diluar bulan ramadhanpun mesjid harus diramaikan. terkhusus bagi anak-anak pesantren ramadhan setiap  masuknya waktu shalat harus pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat berjamaah ungkap Wali Kota  yang juga seorang buya itu.

Selanjutnya Mahyeldi menjelaskan dalam Al,Quran Allah perintahkan  jangan tinggalkan generasi yang lemah dan hendaklah hadirkan generasi yang kuat, pintar, enerjk. dan memiliki generasi yang berkarakter, berprinsip, cerdas karena kita menghadirkan pemimpin yang berkulitas dan inilah yang dihadapi nantinya penduduk Indonesia yaitu bonus demografi.

lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, seorang pemimpin harus punya Kewajiban baik pemimpin di pemerintahan maupun pemimpin di rumah tangga. Setiap pemimpin harus meluruskan yang salah bukan membiarkan yang salah, sekiranya dibiarkan yang salah apalah jadi negeri ini. Makanya seorang calon pemimpin harus diberikan bekal keimanan ungkap Mahyeldi mengakhiri ceramahnya (Z).

PADANG - Kenyamanan dan keamanan wisatawan di Kota Padang saat libur Idul Fitri 1440H menjadi perhatian serius Pemko Padang. Setelah menurunkan 1.000 orang personil di objek wisata, pusat perdagangan dan kuliner, Pemko Padang juga menurunkan unsur SKPD yang terdiri dari Asisten, Staf Ahli, Inspektur, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Bagian dan Camat untuk melakukan pemantauan kondisi objek wisata.

Kepala Bagian Humas Kota Padang, Imral Fauzi mengatakan, keterlibatan Kepala SKPD dalam meninjau objek wisata untuk mendukung 1.000 personil Kota Padang dari Pol PP, Dinkes, Dishub, BPBD, Damkar, DLH, PU, Dinsos, Dinas Pariwisata, Pramuka, PMI, KSB, Taruna Siaga Bencana, Pokdarwis dalam pelayanan masyarakat dan wisatawan selama libur lebaran.

"Pemantauan Kepala SKPD tersebut mulai dari H-5 hingga H+2", ujar Imral.

Ia juga menambahkan, 1.000 personil Kota Padang yang berasal dari berbagai unsur juga bersinergi dengan Poskotis Operasi Ketupat Polresta Padang yang berada di beberapa lokasi di Kota Padang.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial, Afriadi mengatakan, Dinsos Kota Padang juga telah menyiapkan buffer stock untuk pengamanan lebaran 1440H. "Buffer Stock telah kita persiapkan di gudang Dinsos. Ada sembako, kasur, selimut dan kebutuhan lainnya", ujar Afriadi.

Ia menambahkan, untuk penanganan jika terjadi bencana selama libur lebaran, Tim Rescue Tagana Dinsos meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Damkar, BPBD dan unsur terkait lainnya. (*)

Pewarta: Ulil Amri Abdi

PADANG - Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa buka puasa bersama dengan warga Wisma Indah I di Masjid Babussalam, jalan Sumatera, Jum'at (31/05/2019). Dalam kesempatan itu,  Hendri Septa mengatakan,  warga Wisma Indah I merupakan keluarga kedua baginya, karena tempat tinggal istrinya (Genny Putrinda).

Kata Wawako Hendri, buka puasa bersama itu bertujuan untuk menjalin silaturahmi kelurganya dengan warga Wisma Indah I. Maka sejak ia dilantik  13 Mei 2019 belum sempat berkumpul dan bercerita dengan warga Wisma Indah.

"Saya berkeinginan buka puasa bersama dilaksanakan di rumah dinas wakil wali kota. Tapi Karena masyarakat Wisma Indah I yang meminta untuk di masjid Babussalam ini," tambahnya.

Sehubungan dengan itu, Wawako Hendri juga meminta kritik, saran dan masukan untuk kepemimpinannya lima tahun mendatang dalam memimpin Kota Padang. Kota Padang adalah Kota yang besar, untuk itu mari bersama memajukannya.

"Kepada Bapak, ibu semua, mohon masukan untuk saya (wakil wali kota) dan bapak Mahyeldi (wali kota) untuk menjadikan Kota Padang sebagai kota religius dan metropolitan sesuai visi dan misi yang kami janjikan kepada bapak ibu semua," jelasnya.

Dan Ia juga menghimbau kepada seluruh jamaah untuk selalu meramaikan masjid/mushalla selama 10 malam terakhir di bulan puasa  untuk beriktikaf. "Semoga kita Istiqomah menjalani ibadah puasa Ramadhan  sampai akhir," tutupnya.

Pewarta: Muliadi

Padang Pariaman -  2 (dua)  orang anggota KPPS Padang Pariaman yang meninggal setelah melaksanakan tugas pada pemilu serentak 2019 dari Kecamatan Lubuk Alung dan 1 orang lagi berdomisili di Kuranji, Padang dapat santunan.

Pemerintah Provinsi dan Baznas Sumbar bersama Wagub NasruL Abit menyerahkan santunan kepada keluarga anggota KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas di Kabupaten Padang Pariaman. Kamis (30/5/2019).

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyerahkan santunan tersebut di dua lokasi, yakni di Kantor Camat Lubuk Alung, Padang Pariaman dan Kantor Lurah Kuranji, Padang. Bantuan yang diserahkan kepada masing-masing keluarga korban sebesar 5 juta rupiah.

" Ini merupakan bagian dari perhatian dan kepedulian serta tanda ikut berlangsungkawa atas wafatnya anggota KPPS dalam melaksanakan tugas pada pemilu serentak 2019",

Nasrul Abit katakan,  selain itu, dengan bertambahnya jumlah anggota KPPS yang meninggal dari 6 orang menjadi 10 orang, maka akan kita tambah lagi dan insyaallah sebelum lebaran ini semua keluarga KPPS bisa kita bantu.

"Sebelumnya kita juga sudah menyerahkan santunan di Pasaman, Pasaman Barat, Kab. Solok dan Pesisir Selatan. Semoga bisa bermanfaat bagi keluarga yang ditinggalkan, apalagi saat ini sudah dekat lebaran" ungkap Wagub Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.