PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia memerlukan kemampuan, pengalaman, karakter, dan harus bisa menjadi teladan. Dan juga harus memiliki keterbukaan dan komunikasi baik kepada orang-orang yang ia pimpin.
Hal itu dikatakan Mahyeldi saat memberikan tausiyah Subuh di Masjid Al Hidayah Siteba, Nanggalo, Minggu (21/4/2019). Di kesempatan itu, Mahyeldi juga menandatangani prasasti peresmian pemakaian gedung pustaka di masjid tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, kalau menginginkan negara yang kuat, maka pemimpinnya juga harus orang yang berkualitas, baik secara keimanan, keilmuan maupun pengalaman. Sehat jasmani dan rohani. Serta yang paling penting adalah berpihak kepada rakyat.
"Kepemimpinan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam adalah teladan yang sempurna. Jujur, adil, dan taat kepada Allah Subhana wa Ta'ala", ujar Mahyeldi.
Ditambahkannya, kepemimpinan yang buruk dan tidak perlu dicontoh adalah kepemimpinan Firaun. Ia kafir, kejam, munafik, angkuh, mudah membalikan fakta, pendusta, tidak berakhlak. Dan mengaku sebagai orang yang paling hebat.
"Seandainya, Firaun ditiru olah salah seorang pemimpin, tunggulah kehancuran bagi negeri yang ia pimpin", terang Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi juga mengingatkan jamaah Masjid Al Hidayah untuk memperhatikan perkembangan generasi muda. Baik dari sisi keilmuan maupun keimanan. "Mari kita ciptakan generasi muda calon pemimpin bangsa yang tangguh, berkarakter, cerdas, berilmu pengetahuan dan memiliki iman yang kokoh", tutup Mahyeldi. (*)
Pewarta: Yurizal
Editor: Ulil Amri Abdi