Juli 2017

Konferensi pers Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang dengan media massa terkait persoalan yang terjadi di pasar raya kemarin.

Dalam penyampaiannya, Endrizal Darmawi menyampaikan bahwa pedagang pasar tidak mempersoalkan masalah yang terjadi dan justru banyak dari mereka  yang mendukung terhadap apa yang dilakukannya.

Maidestal Hari Mahesa I anggota DPRD Kota Padang yang hadir saat konfrensi pers tersebut juga menyampaikan agar jangan menjadikan momen tersebut untuk ajang politik, dan jadikanlah sebagai pembelajaran bagi Pimpinan OPD lainnya. Kepala boleh panas, hati harus dingin. Harimau dalam perut tetap kambing dikeluarkan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal sudah berupaya semaksimal mungkin bersama jajarannya dengan pendekatan persuasif. Ia berharap masyarakat bisa merubah perilaku yang ingin berbelanja di pinggir jalan karena fasilitas baru telah disediakan oleh pemerintah.

Begitu juga kepada pedagang, diharapkan dapat menempati fasilitas yang telah disediakan. Fasilitas yang telah disediakan dari blok – blok yang telah selesai diharapkan bisa menampung sekitar 1.700 pedagang untuk jualan sesuai peruntukannya masing – masing.

“Tidak ada lagi alasan ketika semua blok di Pasar Raya selesai,” kata Endrizal

Padang ~ Ternyata komitmen awal berdirinya koperasi Ikatan Pengusaha Pengemudi Angkot (IPPA) Sapakat Pasarraya Padang untuk mensejahterahkan anggota jauh dari harapan.

Pasalnya semenjak berdiri pada Okober tahun 2015, seluruh orang-orang yang duduk dalam jajaran kepengurusan koperasi IPPA nyaris tidak jelas dan dan semuanya hanya direkayasa.  

Hal ini dibuktikan dengan data yang diperlihatkan Jalinur salah seorang pendiri yang didampingi lima orang anggota koperasi IPPA Sepakat lainnya, dihadapan Kepala Kantor Koperasi Yulisman dan Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra di kantor Koperasi Kota Padang hari ini.

Yang Ia sayangkan, semenjak berdiri dua tahun lalu, sampai saat ini belum pernah sama sekali Koperasi. mengadakan pertemuan, baik itu rapat anggota maupun rapat tahunan. 

Ironisnya, anggota yang tidak wajib masuk karena tidak mempunyai mobil angkot sebagai salah satu sarat terdaftar sebagai anggota, malah masuk sebagai anggota. Seperti, Imam Santoso, Johatman Anas dan Joni M.

Oleh karena itu, mewakili seluruh anggota IPPA Sepakat, Ia meminta agar pihak Koperasi Kota Padang membubarkan saja koperasi ini, ucapnya tegas.

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra meminta kepada Kepala Koperasi Kota Padang agar dapat menjembatani dan menyelesaikan persoalan ini. 

"Jangan biarkan persoalan ini berlarut-larut, karena apabila dibiarkan tentunya akan menganggu aktifitas angkutan kota yang ada di Kota Padang. Apalagi saat ini, mereka yang tergabung dalam koperasi IPPA Sepakat, tidak bisa mengurus KIR mobilnya. Sebab salah satu syarat untuk mengurus KIR Mobil harus ada rekomendasi dan tanda tangan ketua Koperasi IPPA Sepakat.  

Pada kesempatan itu Wahyu juga mewarning, apabila persoalan ini tidak juga selesai tingkat Koperasi Kota Padang, maka Ia akan membawanya keranah hukum.

Dan terhadap permintaan Jalinur, Wahyu juga mengingatkan agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan untuk membubarkan koperasi. Apalagi untuk mendirikan dan mendapatkan Akte Notaris koperasi membutuhkan waktu yang panjang. 

Jika ada yang rusak atau kurang profesional dalam kepengurusannya, maka pengurusnya saja yang dibina dan diperbaiki, tegas Wahyu.

Kepala Dinas Koperasi Kota Padang Yunisman dalam kesempatan itu berjanji siap akan melakukan mediasi konflik internal yang ada ditubuh koperasi IPPA Sepakat. Dan ia berjanji akan secepatnya memanggil dan memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait, agar dapat menyelesaikan persolan ini.**

Padang - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mendukung Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) inisiatif tentang Kedudukan Protokoler dan Hak Keuangan, Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, Senin 31/7).
     "Secara prinsip Pemkot mendukung Ranperda inisiatif tersebut, namun harus dilengkapi naskah akademisnya," ujar Wali Kota padang, Mahyeldi Ansharullah dalam sidang paripurna di DPRD setempat di Padang, Senin.
     Ia mengatakan berdasarkan penyampaian dari inisiator Ranperda inisiatif dewan itu, sebelumnya bahwa dalam penyusunannya keharusan akan adanya kajian atau penelitian yang tertuang dalam naskah akademis sesuai amanat dalam UU Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.
     Hal itu tidak dilakukan terhadap rancangan perda kota Padang inisiatif dewan tentang kedudukan protokoler Administratif Pimpinan dan anggota DPRD karena murni sebagai amanat dari peraturan yang lebih tinggi yaitu peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2017 tentang hak pedoman administratif dewan.
     Berkenaan dengan hal tersebut, ujarnya sampai saat ini peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai produk hukum adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan.
     kemudian, Peraturan Presiden Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 12 tahun 2011, Peraturan Menteri Dalam Negeri  tentang Pembentukan Hukum Daerah dan Peraturan DPRD Kota Padang Nomor 1 tahun 2015 tentang tata tertib DPRD Padang.
     "Berdasarkan hal itu, mensyaratkan terhadap pembentukan produk hukum yang baru harus didukung oleh naskah akademis," katanya.
     Jika tidak terpenuhi syarat-syarat tersebut, tambahnya maka akan dapat menimbulkan akibat hukum terhadap produk hukum itu.
     Ia berharap DPRD Padang dapat melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap Ranperda inisiatif tersebut dan ke depannya dapat berjalan dengan lancar.
     "Selain itu dalam pengimplemetasiannya harus dipertimbangkan keuangan daerah dan tepat memperhatikan azaz kepatutan kewenangan serta rasionalitas," ujar dia.

PADANG - Warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Pimpinan Daerah Kota Padang merapatkan barisan memberdayakan asset dan SDM untuk kemajuan ormas tersebut. Terutama di bidang pendidikan, ormas terbesar di Indonesia ini bertekad menjadikan sekolah-sekolah yang dikelolanya jadi sekolah unggul dan berprestasi.

Sikap ini disampaikan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Padang pada kegiatan pengkajian terpadu sekaligus pengukuhan pengurus pimpinan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Pimpinan Cabang Pauh IX dan Pauh Utara di Masjid Nurul Huda Katapiang, Kuranji, Minggu (30/7/2017).

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo yang juga selaku penasehat Pimpinan Daerah mengharapkan Muhammadiyah menjadi ormas yang solid dan selalu membina umat untuk persatuan.

Menurut Mahyeldi, kontribusi besar Muhammadiyah di bidang pendidikan sudah terlihat nyata selama ini. Di Kota Padang terdapat sekokah-sekolah yang dikelola Muhammadiyah. Diantara sekolah tersebut ada yang masuk lima besar terbaik di Sumatera Barat.

"Kontribusi Muhammadiyah terlihat nyata di bidang pendidikan yang artinya menguatkan SDM," kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi lagi, peran aktif warga Muhammadiyah juga dalam mendukung program-program Pemerintah Kota Padang. Program keagamaan dan pendidikan adalah yang sinkron dengan gerakan yang usung Muhammadiyah.

"Peran aktif Muhammadiyah dalam program pembangunan sejalan dengan program Pemko Padang " sebutnya.

Hal ini diamini Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Padang Maigus Nasir. Ia mengatakan, pengembangan pendidikan dalam menguatkan SDM sejogyanya terus dilakukan. Hal itu seiring dengan peningkatan kapasitas sekolah, baik secara kuantitas dan kualitas.

Lebih lanjut Maigus menjelaskan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Padang saat ini juga mengembangkan perkampungan Muhammadiyah. Di perkampungan tersebut nantinya akan ada masjid, pusat pengkajian dan pembinaan umat.

"Perkampungan yang peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Walikota Padang ini merupakan yang pertama di Sumatera Barat," tukasnya.

Dinihari tadi sekitar pukul 02.15 Wib terjadi pemukulan terhadap salah satu jurnalist tv nasional yang bernama Afrizon Abe didaerah Jalan Nipah Kecamatan Padang Barat.  

Kejadian bermula ketika korban sedang berdiri menunggu teman nya yang memakai mobil korban untuk mengantarkan anak dan istrinya pulang dikarenakan hujan lebat melanda Kota Padang. Tiba tiba satu unit mobil panther yang warnanya antara biru gelap dan hitam berhenti tepat didepan korban, secara kebetulan ada juga seorang laki laki yang berdiri disebelah korban lari dengan cepat sehingga pria berbadan tegap dan berambut cepak tersebut mengarahkan pistol sambil berkata " den tembak ang ",.

Melihat kejadian itu sontak korban kaget dan bertanya " ada apa bang?" Tanpa berbicara sedikit pun korban dipukul memakai gagang pistol hingga merobek kulit kepala korban dan tidak lama darah pun membasahi wajah korban.

Menurut korban" kejadian tersebut sangat cepat dan membuat ia penasaran ada apa? Kok ia yang dipukul ? Dan setelah itu pelaku yang memakai pakaian olah raga bertulisan AL dan satu orang temannya  hanya mengucapkan kata "maaf" sambil meninggalkan korban yang saat itu mengalami luka dikepala bagian.

Saat ini saya masih menunggu niat baik pelaku untuk menyelesaikan permasalahan ini secara persuasif dan kekeluargaan karena saya murni tidak kenal dengan pelaku tapi sudah ada beberapa orang yang mengenal pelaku untuk memediasikan antara saya dan pelaku " sambung korban. **

PADANG - Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiah Arab Saudi, Syekh Khalid Al Hamudi ternyata kagum dengan Kota Padang. Selama 15 hari di Padang, cukup banyak kesan mendalam yang dirasakannya.

Hal ini sempat diungkapkannya pada saat akan berangkat menuju Arab Saudi, Jumat (28/7) pagi. Menurutnya, masyarakat Padang sangat istimewa. Kunjungannya ke Padang tidak akan pernah terlupakan olehnya.

"Padang dan warganya istimewa, tidak akan terlupakan, semoga Allah selalu memberikan keberkahan," ujarnya seperti diterjemahkan Ketua Pengurus Harian Masjid Agung Nurul Iman Padang, Mulyadi Muslim saat subuh mubarakah di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta.

Syekh Khalid Al Hamudi membeberkan, Walikota Padang bahkan telah memberi inspirasi kepada daerah lainnya. Sebab, pelaksanaan Multaqa Da'i ketiga di Padang, 17-20 Juli lalu terbilang sukses dibanding pelaksanaan sebelumnya.

"Mahyeldi dan Kota Padang telah menjadi inspirasi untuk Multaqa Da'i keempat tahun depan. Sebanyak enam provinsi bahkan sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah," sebutnya.

Setelah cukup lama berada di Indonesia, Syekh Khalid Al Hamudi akhirnya bertolak ke Arab Saudi, Jumat (28/7). Keberangkatannya dilepas Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo beserta rombongan lainnya yang hadir di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta.

Padang - Pasar Raya Padang kini telah jauh berubah. Para pembeli tak perlu khawatir jika berbelanja. Tidak harus lagi memilih jalan atau berebut jalan dengan pedagang untuk bisa masuk ke pasar. Sebab kini sudah ada trotoar 'rancak'. 

Dan para pedagang pun sudah tertata seiring dengan telah dipindahkannya pedagang ke Blok II, III, dan IV.

Tidak itu saja, aspal mulus pun sudah terbentang di jalur masuk menuju pasar. Pengendara akan leluasa untuk masuk ke lokasi Pasar Raya Padang. Direncanakan Pasar Raya Padang ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2017 nanti.

Padang telah berhasil menyulap pasar tradisional menjadi pasar modern nan nyaman.

Masih dalam hitungan jam, Kabag Humas Pemko Padang  Imral Fauzi dan Kasi Dokumentasi, Charlie CH Legi  dilantik oleh Walikota Padang H. Mahyeldi Dt.Marajo langsung melaksanakan tugas.

Menurut Charlie,  kegiatan ini sudah merupakan tugas rutin kita setiap harinya di humas, jadi apa salahnya kita kerjakan, begitu juga Kabag Humas yang baru Imral Fauzi, kegiatan Pemerintah Kota Padang sangat padat, makanya kita selaku Humas bersama rekan Pers dari media cetak dan elektronic harus kita publikasikan, apalagi jabatan ini adalah  amanah  tambah Imral Fauzi.

Humas adalah etalasenya  Pemerintah Kota Padang sebut Imral fauzi, pada  pembukaan Padang Ekspo di lantai 3 Blok 3 Pasar Raya Padang, dibuka langsung Walikota Padang H.Mahyeldi Dt.Marajo. Tampak hadir mantan Kabag Humas Mursalim sekarang menahkodai Kesbangpol Pemko Padang. Rabu 26 Juli 2017.


 PADANG – Pemerintah Kota Padang kembali melalukan penyegaran dengan melakukan rotasi, promosi dan mutasi bagi sejumlah pejabat eselon II, III dan IV. Sebanyak 14 pejabat eselon II disertai 33 pejabat eselon III dan ratusan pejabat eselon IV dilantik Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah di Aula Bagindo Aziz Chan Kantor Balaikota Padang, Rabu (26/7/2017).

Walikota menyampaikan, penyegaran ini diharapkan menjadi langkah maju bagi birokrasi Pemko Padang ke depan. Bagi pejabat yang dilantik, dituntut mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat menjawab tantangan dan persoalan yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD)-nya masing-masing sekaligus memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya bagi masyarakat.

“Rotasi, promosi dan mutasi ini berdasarkan hasil evaluasi lebih kurang selama 6 bulan, semenjak pelantikan sebelumnya (Desember 2016-red) lalu. Baik evaluasi secara menyeluruh ke dalam, kiri dan kanan serta depan dan belakang atau yang disebut evaluasi ‘360 derajat’,” terang Walikota kepada wartawan usai pelantikan.

Mahyeldi juga mengimbau, para pejabat yang dilantik juga harus memperhatikan soliditas di dalam OPD-nya masing-masing. Di samping itu juga harus bisa merespon harapan dan keinginan masyarakat Kota Padang secara cepat, tepat dan baik.

“Marilah kita bekerja dengan total sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diemban demi kemajuan Kota Padang ke depan,” ujar Walikota pada kesempatan itu.

Sementara, Kepala BKPSDM Kota Padang Habibul Fuadi menyebutkan, dalam pelantikan kali ini terdapat sejumlah pejabat yang mendapati mutasi, rotasi bahkan promosi. Pelantikan ini juga diselingi penandatangan pakta integritas bagi pejabat yang dilantik menyangkut tugas-tugas dan target yang diinginkan.

“Untuk jabatan eselon II, sebanyak 14 pejabat hanya mendapati pergeseran atau pertukaran posisi jabatan,” terangnya.

Habibul menjelaskan, adapun dari 14 pejabat eselon II yang dilantik tersebut diantaranya, Syahrul sebelumnya Kepala BPKA sekarang menjabat Sekretaris DPRD. Sementara posisi yang ditinggalkannya diisi Andri Yulika yang sebelumnya Kepala Inspektorat. Sedangkan posisinya diisi Corri Saidan yang sebelumnya Asisten III Setdako. Begitu pula posisi Corri Saidan juga diisi Didi Aryadi yang sebelumnya Kepala Dinas Kominfo.

Selanjutnya, Suardi sebelumnya Staf Ahli sekarang menjabat Kepala Dinas Kominfo. Begitu pula Muji Susilawati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ini sekarang menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kerasipan yang sebelumnya dijabat Zabendri.

Sedangkan Zabendri sekarang menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian yang sebelumnya diisi Eyviet Nazmar yang menggantikan Zalbari sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Zalbadri pun menjabat Kepala Dinas Pangan bertukar dengan Heryanto Rustam yang hijrah sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Selain itu juga Rudy Rinaldy sebelumnya Kepala Bappeda bertukar dengan Hervan Bahar yang sebelumnya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu  Satu Pintu (DPMPTSP). Kemudian lagi, Hendrizal Azhar sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan juga bertukar posisi dengan Dedi Henidal yang sebelumnya Kepala Dinas Pemadam Kebakaran.

Padang - Sosok Andre Rosiade akan kembali maju pada Cawako Padang 2018 Kota Padang mendatang dari Partai Gerindra. Selain itu Andre Rosiade juga mengaku sebagai Wakil Sekjend DPP Partai Gerindra.

Pemberitaan pada sebuah portal online itu mengusik kader Gerindra seperti Armaini yang ditemui di Kompleks GOR H Agus Salim sore tadi. Kader pendiri Gerindra ini berupaya mencari tahu tentang Andre Rosiade lewat DPP Partai Gerindra.

Pencariannya sangat mengejutkan dan berani mengatakan Andre Rosiade sudah melakukan pembohongan publik Kota Padang. Bagaimana tidak, argumen Armaini sangat meyakinkan, ternyata Andre bukan menjabat Wakil Sekjen pada partai yang dipimpin Prabowo tersebut.

Ternyata Andre Rosiade hanya menjabat Kadept penggalangan jaringan mahasiswa dan pemuda, dibawah naungan ketua bidang penggalangan massa dan masuk pada kelompok Wakil Ketua Penggalangan Massa.

Armaini memperlihatkan SK DPP Gerindra
No AHU.4.HM.04.05/17 tanggal 21 Desember 2015 didaftarkan ke Kemenkumham dan ditandatangani oleh Menkumham, Yasona Laoly.

Sosok muda yang namanya menjulang saat Pilkada Padang 2013 lalu, baliho dan tagline ‘Ayo Jadi Pengusaha’ hingga kini masih tersimpan di memori masyarakat Padang.

Setelah gagal maju bertarung di Pilkada Padang waktu itu, Andre Rosiade mulai mengepakan sayapnya di pusat politik Indonesia, wajah dan namanya selalu menghiasi media televisi, cetak dan online nasional.

Dia menjadi juru bicara pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014, lalu dipercaya menjadi Wakil Sekjend DPP Partai Gerindra. Namanya terus berkibar terakhir Andre Rosiade menjadi Pengurus Pusat PSSI.

Meski namanya terus menjulang ternyata Andre Rosiade tidak pernah melupakan Kota Padang. “Padang harus maju melebihi kota lain di Indonesia, karena semua potensi untuk itu ada di Padang,” ujarnya, Senin lalu.

Bahkan sosok Andre Rosiade dirindukan masyarakat Kota Padang untuk kembali maju sebagai Cawako Padang 2018. Termasuk para elite Kota Padang, mereka hampir semuanya memberi  nilai plus kepada mantan aktifis mahasiswa waktu Reformasi meledak di Jakarta dulu.

“Andre Rosiade sosok muda potensial, dia punya konsep untuk maju di Pilkada Padang 2018, apalagi Andre, sosok sarat net-working di kancah politik dan pebisnis nasional,” ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar Hidayat SS, MH saat dimintai pendapatnya tentang Andre Rosiade, beberapa waktu lalu di Padang.

Apalagi kata Hidayat posisi Andre sebagai elite DPP Partai Gerindra, maka kunci siapa yang diusung Gerindra pada Pilkada Padang ada sama Andre Rosiade.

“Untuk Pilkada Padang, pasword siapa yang dimajukan Gerindra ada pada Andre Rosiade,” ujarnya.

Padang - Napak Tilas ke 13 membuat Dispora Kota Padang bekerjasama dengan KNPI Kota Padang yang sudah berpengalaman menyelenggarakan berbagai iven kota.  Hal itu diungkapkan Drs. Azwin, MM selaku pimpinan OPD tersebut.

Kadis enggan memberitahukan jumlah dana yang tersedot untuk bagian rangkaian kegiatan memperingati HUT Kota Padang ke- 348.
Diperoleh informasi dari sebuah sumber yang minta namanya dirahasiakan bahwa APBD Kota Padang tersedot sebesar  Rp.600 jt.

Iven ini penuh rahasia karena Kadis sebagai pengguna anggaran tidak bisa menyebut total jumlah dana kegiatan dimaksud. Padahal dia bisa konfirmasi PPTK bersangkutan. Namun hal itu tidak dilakukannya.

Walikota Padang menyampaikan 2 (dua) ranperda Kota Padang tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Padang untuk PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat dan Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012 tentang   Kawasan Tanpa Rokok pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang, Jum'at (21/7).

Sementara  DPRD Kota Padang Mizwar Jambak menyampaikan nota penjelasan ranperda inisiatif tentang  Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012 tentang   Kawasan Tanpa Rokok pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang.

Berdasarkan kesepakatan wakil rakyat Kota Padang ini untuk membentuk panitia khusus untuk membahas kedua ranperda dimaksud. Seluruh fraksi yang ada di DPRD Kota Padang mengirimkan nama-nama utusannya untuk ditempatkan pada kedua pansus.

Seluruh fraksi DPRD Kota Padang menyetujui Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2016 menjadi Perda Kota Padang, tegas Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti pada rapat paripurna, Kamis (20/7).

Rapat paripurna dewan dihadiri oleh  30 orang anggota dewan dengan keterangan 1 orang sakit dan 6 orang izin serta ditunggu kedatangannya sebanyak 8 orang, ulas Ketua DPRD Kota Padang pada sambutannya.

Sehubungan dengan adanya penghargaan untuk Kota Padang menerima WTP Murni maka seluruh fraksi menyampaikan ucapan  selamat kepad Pemko Padang dengan berbagai masukan positif agar Pemko Padang bisa mempertahankan pernghargaan dimaksud, urai Elly Thrisyanti.

Beberapa hal sudah tampak hasilnya dari berbagai upaya Pemko Padang untuk keberhasilan kota ini. Untuk ke depan seluruh fraksi mengkritisi kelemahan Pemko Padang sebagai bentuk penyempurnaan.

Ketua DPRD Kota Padang menyebutkan penerimaan pendapatan asli daerah yang belum optimal dan wakil rakyat mendorong pihak terkait untuk menambah speed-nya.

Silaturahmi Ketua DPRD Kota Padang dengan forum wartawan parlemen atau FWP di Restoran Taman Sari, Rabu (19/7).

Dengan adanya lembaga ini sebagai mitra  untuk menyampaikan isu dan program kerja dprd kota padang, demikian sambutan Dasrul, Ketua FWP Kota Padang.

Selanjutnya Dasrul menjelaskan bahwa dia dipercaya lembaga yang bersifat sosial ini sudah melakukan berbagai kegiatan seperti pekan kreatifitas untuk pelajar dan mahasiswa serta adanya koperasi simpan pinjam.

Elly Thrisyanti selaku Ketua DPRD Kota Padang
meyampaikan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan FWP dengan lembaga legislatif.
Kerinduan akan kerjasama yang baik dan informatif.

Ketua DPRD minta wartawan untuk saling mengingatkan dan dia komit akan memperbaiki segala kekurangan selama ini.

Diharapkan kontrol sosial lebih baik lagi. Publikasi lebih banyak publikasi pencitraan lembaga. Pengawasan dewan terhadap kebijakan Pemko Padang tidak terekspos selama ini.

Kinerja anggota dewan banyak kunjungan kerja daripada ke lapangan. Kehumasan kurang berfungsi untuk menginformasikan kepada daerah konstituensi.

Hubungan antara internal DPRD dengan wartawan kurang difasilitasi oleh pihak humas dan pemandangan kurang baik. Sebaiknya ekspose satu pintu dan satu suara.

Kekurangan periode lalu agar dapat diperbaiki untuk masa mendatang melalui komunikasi yang baik antara Ketua DPRD dengan Sekretaris Dewan.

PADANG - Penyelenggaraan Napak Tilas untuk mengenang perjuangan pahlawan nasional Bagindo Aziz Chan sudah setiap tahun dilaksanakan. Diketahui, Bagindo Aziz Chan merupakan sosok penentang terhadap penjajahan Belanda di Kota Padang

Di 2017 ini Napak Tilas diadakan pada hari Selasa malam hingga Rabu pagi yang merupakan hari sekolah dan hari kerja. Diketahui, Bagindo Aziz Chan merupakan sosok penentang terhadap penjajahan Belanda di Kota Padang.

Namun pada penyelenggaraan tahun 2017 ini Pemko terkesan setengah hati melaksanakan. Acara yang dikoordinatori oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang terkesan tidak meriah. Padahal penyelenggaran kegiatan tersebut memakai uang APBD yang bersumber dari uang rakyat.

Pantauan media ini, tampak kehadiran peserta napak tilas tidak begitu ramai dari tahun sebelumnya. Tidak banyak instansi dan organisasi yang dilibatkan, seakan Dispora Kota Padang tidak siap untuk penyelenggaraan dan terkesan dipaksakan.

PADANG – Begitu mendarat di Padang, wajah Anies Baswedan terlihat senang. Senyum Gubernur DKI Jakarta terpilih itu terus mengembang saat tiba di acara pembukaan Multaqa Da’i di Masjid Raya Sumatera Barat, Senin (17/7).

Keinginan warga untuk berfoto bersamanya selalu diiyakannya. Tua dan muda selalu minta berfoto, Anies tak pula menampik. Bahkan ketika ada seorang ibu yang tergagap karena tak bisa memoto dengan telepon selulernya, Anies justru membantu memotokan. Sungguh bersahaja.

Setelah ditelisik, ternyata banyak hal yang membuat Anies senang berada di Padang. Menurutnya, Sumatera Barat merupakan daerah yang banyak melahirkan pejuang hebat.

“Dari tanah ini (Sumatera Barat), ibu-ibu kita melahirkan pejuang untuk Islam, bangsa dan Indonesia,” ujar Anies.

Anies mengatakan, saat ini sejumlah ulama berkumpul di Padang, Sumatera Barat. Menurutnya, mereka semua dapat melihat sendiri bagaimana daerah yang telah menghasilkan banyak ulama. Negara yang menjaga kebhinnekaan.

“Saya bersyukur ditakdirkan untuk melihat ini semua di sini,” ungkap Anies.

Anies juga menyebut, pelaksanaan Multaqa Da’i di Padang semakin membuktikan bahwa ulama masih didengarkan.

“Saya percaya bahwa kini alim ulama masih didengarkan,” tukasnya.

Selama di Padang, Anies menghadiri tiga rangkaian kegiatan. Setelah menghadiri pembukaan Multaqa Da’i, Anies juga datang ke Grand Inna Muara Hotel untuk melihat langsung kegiatan Multaqa Da’i. Setelah itu pada saat zuhur, Anies Baswedan menghadiri pertemuan dengan alumni 212 yang diprakarsai GNPF MUI Sumbar di Masjid Agung Nurul Iman Padang.

"SPESIAL MOMEN" Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah beserta jajaran menjamu para Ulama dan Da'i yang juga pengusaha dari se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa di Kediaman Resmi Rumah Dinas Walikota Jalan A Yani 11, Senin (17/7/2017) malam.

Juga hadir beberapa pengusaha sukses asal Ranah Minang. Dalam pertemuan yang diselingi dengan jamuan makan malam tersebut, masing-masing pihak membicarakan upaya kerja sama dan rencana investasi bagi Kota Padang, Sumatera Barat ke depan.

 Rombongan juga mengaku bahagia atas jamuan dan penyelenggaraan Multaqa Da'i yang dihelat di Kota Padang 11-21 Juli 2017 ini.

PADANG - Pemerintah Kota Padang tak ingin tamunya sakit. Di saat ulama dan da'i mengikuti Multaqa Da'i ketiga, Dinas Kesehatan Kota Padang berposko di tempat acara. Berjaga-jaga agar peserta tetap fit.

Dinas Kesehatan Kota Padang telah membuka posko sejak 11 Juli lalu. Saat acara Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) di Asrama Haji Tabing, tim kesehatan DKK ikut berposko di lokasi itu.

Begitu halnya pada kegiatan Multaqa Da'i di Grand Inna Muara Hotel, 17-20 Juli. Tim kesehatan standby sambil berjaga-jaga di sisi sayap kiri gedung hotel tersebut.

"Kita menyiapkan obat-obatan dan kelengkapan lain bagi peserta (ulama dan da'i)," ujar dokter Ibnu yang berjaga di ruang medis, Selasa (18/7).

Dikatakan dokter Ibnu, hingga dua hari pelaksanaan Multaqa Da'i, tidak ada peserta yang mengalami keluhan penyakit berat. Menurutnya, hanya beberapa peserta yang meminta edukasi kesehatan kepada dokter maupun perawat yang berjaga.

"Tidak ada keluhan berarti dari peserta," jelasnya.

Sementara itu, perawat yang bertugas di ruang medis, Hendri Os, menyebut bahwa jumlah peserta yang datang ke ruang medis rata-rata setiap hari sebanyak lima orang. Pada umumnya meminta informasi kesehatan dan cek kesehatan.

Hendri Os mengatakan, beberapa peserta luar negeri ada yang mengeluhkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Namun bisa teratasi.

"Yang mengeluh ISPA karena faktor perubahan cuaca antara Padang dengan daerah asal. Kita menyarankan mengkonsumsi air putih sebanyak-banyaknya," tukuknya.

Dinas Kesehatan Kota Padang membagi tim pada Multaqa Da'i ini. Dokter, perawat serta kendaraan ambulance disiapkan. Mereka bekerja dari pagi hingga larut malam.

PADANG – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Perdagangan kembali mengadakan iven tahunan Pameran Nasional Produk Unggulan Daerah “Padang Expo 2017” pada 26-30 Juli 2017 di Pasar Raya Padang.

Padang Expo 2017 merupakan suatu perpaduan iven promosi yang akan menampilkan seni dan budaya tradisional dengan produk unggulan dan jasa pelayanan publik, potensi peluang investasi, pendidikan, industri, perdagangan dan pariwisata serta produk unggulan yang dihasilkan oleh Kantor Kementerian, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta Nasional.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal di Balaikota Padang, kemarin (12/07/2017).

Endrizal memberitahukan,  Padang Expo 2017 bakal dipusatkan di Pasar Raya Padang. Berbagai iven dilaksanakan, mulai dari Pameran Produk UMKM, Pembangunan Pariwisata, Pendidikan oleh pemerintah dan swasta. Kemudian juga ada seminar dan ‘coaching’ Klinik pedagang dan UMKM sekaligus Festival Pertunjukan Seni Budaya.

"Bagi masyarakat Kota Padang, marilah kita sukseskan Padang Expo 2017 beramai-ramai. Semoga melalui kegiatan ini menjadi kebangkitan kembali bagi Pasar Raya Padang sebagai pusat perdagangan di Sumatera Barat dan Kota Padang khususnya,” imbuh Endrizal.

PADANG – Kegiatan Multaqa Da’i Internasional mulai ditabuh di Padang, Senin (17/7) ini. Ratusan ulama dan da’i yang berasal dari Afrika, Eropa, maupun Asia Tenggara hadir di Padang.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo saat ditanyai membenarkan jika ratusan ulama dan da’i akan tiba sebelum pembukaan Multaqa Da’i. Tidak saja ulama maupun da’i dari luar negeri, juga utusan dari seluruh Indonesia.

“Kita akan kedatangan ratusan tamu dalam acara Multaqa Da’i,” ungkap Mahyeldi, kemarin.

Informasi yang diperoleh dari Walikota Padang melalui Kepala Bagian Kesra Jamilus yang dikonfirmasikan langsung ke Yayasan Al Manarah Al Islamiyah, sebanyak 506 ulama dan da’i sudah menyatakan kehadirannya pada pembukaan Multaqa Da’i. Seluruh ulama dan da’i itu tiba pada Minggu (16/7).

“Total peserta sementara yang sudah mengkonfirmasikan kedatangannya yakni 506 orang,” sebut Kabag Kesra Setdako Padang Jamilus yang didampingi Kepala Bagian Penyambutan Tamu Yayasan Al Manarah Al Islamiyah Ustad Usman Baco.

Ulama ataupun da’i yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yakni sebanyak 34 orang. Mereka diantaranya yakni Ustad Muhammad Hatta Lc asal Aceh, Ustad Muhammad Jumadi Lc asal Lampung, Ustad Ahmad Alim asal Jawa Barat, Ustad Mujahid Ahlisa asal Sulawesi Barat, Ustad Muhammad Ayub asal Papua, Ustad Muhammad Mahmud asal Flores, Ustad Mustafid Anna asal Bali, Ustad Ambo Tang asal Sorong, Ustad Yusuf Harun asal Jakarta, dan lainnya.

“Seluruh ustad dari seluruh provinsi ini tiba di Padang, Minggu (16/7). Kecuali Ustad Muhammad Hatta Lc asal Aceh yang datang lebih dulu dibanding yang lain itu,” papar Jamilus.

Ditambahkan Ustad Usman Baco, sebanyak sepuluh negara se-Asean juga ikut mengirimkan ulama maupun da’i. Sepuluh negara itu yakni Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Timor Leste, Malaysia, dan Laos.

Ulama yang hadir yakni Zaid, Napsa Ahmad, Jamal Munib, Muhammad Yusuf Ocfemia (Filipina). Shafee Kara dan Ilyas Assidki (Thailand). Mustofa Yachun (Myanmar). Hasan Soleh dan Shalah Shaleh (Kamboja). Abdurrasyid Muhammad (Brunei). Muhammad Azri Azman dan Rasman (Singapura). Dr Basiron dan Dao Thanh Him (Vietnam). Julio Muslim Dacosta dan M. Anwar Dacosta (Timor Leste). Ismail Usmar dan Dr Abdul Basith (Malaysia). Serta, Imam Yahya asal Laos.

“Sedangkan dari Saudi Arabia mengutus Syaikh Hasan Bugis,” terang Ustad Usman Baco.

Tidak itu saja. Tuan rumah Kota Padang juga mengutus 179 da’i dan ulama. Begitu juga utusan da’i dan ulama se-Sumatera Barat luar Kota Padang sebanyak 139 orang. Termasuk da’i dan ulama tambahan dari Indonesia sebanyak 24 orang.

“Tamu Saudi Arabia, Eropa dan Afrika hadir sebanyak 60 orang. Begitu halnya dari perwakilan Ormas dan Tokoh sebanyak 25, serta dari Yayasan Al Manarah Al Islamiyah sebanyak 27 orang,” pungkas lelaki asal Makkasar ini.

PADANG – Kebersihan sebagian dari iman. Jika Kota Padang bersih, warga akan sehat. Karena itu Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengimbau kepada warganya untuk tetap menjaga kebersihan.

“Kita selalu ingatkan warga agar tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Mahyeldi kemarin.

Walikota melihat, masih ada segelintir warga yang kurang begitu peduli dengan kebersihan. Dalam pantauan Walikota, masih terlihat sampah. Melihat kondisi itu, Mahyeldi mengimbau kepada jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk terus mengingatkan warga dan mengawasi.

“Kebersihan sangat berkaitan dengan pariwisata. Jika kota kotor, tentu tak ada yang ingin datang,” sebut Mahyeldi.

Sisi lain, Walikota melihat masih terlihat titik macet di Kota Padang. Menurut Mahyeldi, macet tidak saja terjadi pada hari biasa. Akan tetapi juga pada waktu akhir pekan.

“Setiap Sabtu dan Minggu sering juga macet,” ungkap Walikota.

Mahyeldi mengatakan, salah satu penyumbang macet karena semakin banyaknya kendaraan dan belum bertambahnya jalur alternatif. Apalagi, usai lebaran lalu banyak perantau yang meninggalkan kendaraannya di Padang.

“Kebiasaan perantau kalau pulang kampung biasanya membawa mobil. Setelah itu mobil dijual di Padang. Setelah mobil terjual, perantau balik ke Jakarta menggunakan pesawat,” hematnya.

Mahyeldi mengimbau kepada jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Padang untuk menyiasati kondisi ini dengan merancang pelebaran jalan agar macet terurai. Seperti jalur di depan RSUP M. Djamil hingga ke arah Siteba. Termasuk jalur lain penyumbang kemacetan.

Peletakan batu pertama pembangun pusat studi qur'an, di Padang Besi. Jumat (14/7). Kedatangan Syehk Khalil Mahudi langsung di sambut Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Herman Nawas dan Syamsul Bahri serta Camat Lubuk Kilangam Yalmasri.

Total anggaran pembangunan pusat studi quran di Padang Besi menelan biaya sampai selesai sekitar Rp. 14,2 Milyar. Sedangkan dana awal Rp. 500 juta. Di sampaikan ketua Baznas Epi Santoso pada kata sambutannya.

Tugu Perjuangan Bagindo Azis Chan di Simpang Kandis atau “Simpang Tinju” adalah tempat Aziz Chan terbunuh puluhan tahun yang lalu. Pada saat itu beliau adalah Walikota Padang ketiga. Aziz Chan adalah sosok Walikota pejuang, berkepribadian keras, berani,dan tidak suka plin-plan dan beliau adalah sosok yang disegani kawan ataupun lawan.
Aziz Chan adalah seorang aktivis politik yang melalui karirnya sejak masa sebelum perang. Sejak di AMS ( Algemene Middelbsare School) ia sudah duduk sebagai pengurus JIB (Jong Islamietan Bond). Disamping itu pun aktif dalam kelompok “penyedar”, organisasi kader pemuda PSIIyang didirikan oleh Agus Salim. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di fakultas Hukum (Rech Hogeschool, RHS)Batavia pada tahun 1932, tapi tahun 1934 ia memutuskan untuk berhenti, dan kembali ke Padang.
Sekembalinya ke Padang, Aziz Chan memilih menjadi guru di Islamic College dan normal Islam. Pada awal kemerdekaan ia aktif dalam organisasi BPPI di kota Padang. Akhirnya terpilih sebagai delegasi Sumater Barat ke Kongres Pemuda di Yogyakarta pada bulan November 1945. tidak lama setelah itu ia diangkat sebagai Wakil Walikota Padang, yang ketika itu dipegang oleh Mr. Abu Bakar Djaar.
Puncak kariernya setelah ia dipilih secara aklamasi menjadi Wlikota Padang ketiga menggantikan Mr. Abu Bakar Djaar yang mendapat tugas baru sebagai residen Sumatera Timur.
Aziz Chan diangkat pada bulan puasa 15 Agustus 1946 dan meninggal dunia sebagai syuhada dalam bulan puasa pula, 19 Juli 1947, yakni dua hari menjelang Belanda melancarkan perang colonial pertama.
Pada Minggu sekitar jam 17.00 sore, 19 juli 1947. Dekat menjelang berbuka puasa. Aziz Chan dan isterinya serta M. Marzuki, staf Walikota  dengan mobil SB-6 distop oleh Belanda di tengah jalan di dekat Jembatan Ulak Karang.
Aziz Chan diberitahukan bahwa Letkol. Van Erp, perwira Belanda yang bertanggungjawab ingin mengadakan pembicaraan dengannya. Walikota diberitahukan bahwa telah terjadi insiden tembak-menembak antar “ekstrim” dan serdadu Belanda di daerah demarkasi di Nanggalo, sekitar 3 km dari tempat mereka berdiri.
Komandan militer Belanda itu meminta Walikota datang ketempat kejadian guna menyelesaikan insiden itu. Istri beliau ingin ikut tapi tidak beliau izinkan. Sesampainya di Nanggalo perwira Belnda meminta beliau untuk turun dari Jeep guna memeriksa tempat kejadian (sekarang Simpang Kandis Nanggalo atau “Simpang Tinju”).  Beberapa kali pukulan  mengenai kepala Aziz Chan, berikut sebuah yang tepat menembus pangkal telinganya. Walikota Padang itu tewas seketika. Jenazahnya kemudian dibawa Belanda ke Rumah Sakit Umum Padang.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui kejadian itu kecuali Belanda dan begitu juga dengan isteri beliau dan M. Marzuki yang menunggu di mobil. Berita kemaiannya baru dketahui beberapa jam setelah itu, tepatnya setelah buka puasa.
Berita kematian Aziz Chan diterima simpang siur dan dalam versi yang berbeda-beda. Laporan Belanda menyebutkan bahwa walikota Padang itu tewas terbunuh akibat terkena peluru nyasar dari ekstrimis di garis demarkasi. Namun pihak Republik berkeyakinan, bahwa insiden itu hanyalah rekayasa Belanda belaka.
Berita kematian Aziz Chan justru berasal dari sebuah rumah yang terletak dibelakang Pasar Baru, dekat gedung “Pusat Kebudayaan Sumatera”, Padang Panjang. Pemiliknya adalah Zahara Usman, istri tua Bagindo Aziz Chan.” Disana”, Hamka mencatat :”kelihatan orang berkerumunan ramai dan diantaranya terdengar pula isak tangis orang”. Beberapa orang took kemudian langsung mendatangi rumah Residen Mr. St. Moh. Rasjid di Guguk malintang. Ditempat itu suasana berkabung segera terlihat, hampir semua orang bertanya  bagaimana dan siapa yang membunuh hingga tewasnya Walikota Aziz Chan.
Kontak telepon yang dilakukan Residen Rajid dengan Padanglangsung terputus di tengah jalan. Akhirnya diputuskan setelah makan sahur keluarga akan amenjeput jenazah ke Padang. Sesampai di Padang mereka tidak mendapat izin dari Belan da untuk memasuki kota Padang. Akhirnya diizinkan untuk menjemput jenazah tapi dengan syarat tidak diizinkan membawa senjata dan harus melapor terlebih dahulu ke markas tentara Belanda di Padang. Rombongan masuk kota dibawah penjagaan ketat mobil patroli belanda, dengan senjata yang sewaktu-waktu siap ditembakkan keara mobil rombongan.
Sesampai d Markas Tentara Belanda di belantung (jalan sudirman) iringan kendraan dihentikan. Lebih kurang satu setengah jam mereka harus menunggu disana. Akhirnya mereka sampai sekitar jam delapan pagi. Zaura Usman menangis ketika menyambut kakaknya, dr. Rahim Usan yang baru datang dengan rombongan.
Disepakati jenazah kan dibawa ke Bukittinggi, sekalipun penduduk di Padang memohon agar dikuburan di Padang saja. Mayat dibawa denga kereta api, ternyata urusan di kereta api juga dipersulit oleh Belanda. Ketika sampai di Bukittinggi sudah alam tapi  diputuskan untuk menguburkan jenazah malam itu juga. Sekitar pukul 02.00 dinihari jenazah Aziz Chan bau dimakamkan di Taman makan Pahlawan  “Bahagia” Bukittinggi. Hasil autopsy oleh dokter mengatakan bahwa Aziz Chan dibunuh secara keji oleh Belanda.
Pembunuhan berencana terhadap Aziz Chan, merupakan isyarat pertama dari Belanda untuk memulai perang dengan pihak Republik di daerah ini. Sekalipun serangan serentak Belanda di seluruh Indonesia baru dimulai dua hari kemudian, 21 Juli 1947, tetapi di Kota Padang, Belanda perlu melakukan lebih awal untuk melumpuhkan kekuatan Republik , dengan menangkap sejumlah pemimpin terkemuka di kota itu, diantarnya Wakil Walikota Saad Rasad, kepala polisi Padang Jhonny Anwar, St.Harun Al Rasyid, C.B. Tampubolon semuanya ditangkapi Belanda, sedangkan Hasan Fuad Surarti, A. Latief dijebloskan ke penjara Muaro.

PADANG - Pertemuan da’i dan ulama se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa digelar di Padang, 11-21 Juli 2017. Kegiatan itu pun diawali dengan pelaksanaan  lomba (Musabaqah) Hifzil Quran, Hifzil Sunnah dan Hadist, Selasa (11/7) ini.

“Rombongan dari Arab Saudi sudah tiba sejak 7 Juli lalu. Dan besok diawali dengan agenda lomba hafal Alquran dan lomba hafal Sunnah,” ujar Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, di ruang kerjanya, Senin (10/7).

Musabaqah dibuka di Asrama Haji Tabing sekitar pukul 07.30 Wib. Sebelum pembukaan terlebih dahulu digelar tausyiah subuh di masjid setempat. Seperti diketahui, dalam kesempatan itu bakal dihadiri Ketua Yayasan Al Manarah Al Islamiyah Arab Saudi Syekh Khalid Al Hamudi, Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, Wakil Wali Kota H. Emzalmi, serta sejumlah kepala OPD Pemko Padang.

Mahyeldi mengulas, selama di Padang, rombongan dari Timur Tengah sudah mengunjungi tiga masjid dan mengimami sholat di sana. Yakni Masjid Nurul Iman, Masjid Baitul Haadi Aur Duri serta Masjid Babusalam di Koto Tangah. Dan pada tanggal tanggal 16 Juli 2017 nanti, tamu-tamu dari Afrika dan Timur Tengah serta Eropa akan berdatangan lagi guna mengikuti agenda ke II yang akan digelar pada tanggal 17 Juli 2017 nanti. Yakni Pertemuan Da’i dan Ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa. Acara dibuka di Masjid Raya Sumbar dan dilanjutkan di Inna Muara Padang. Pertemuan ini akan berlangsung sampai 20 Juli 2017 nanti.

“Pembukaan pertemuan dai’ dan ulama nanti akan dilakukan di Masjid Raya Sumbar. Insya Allah, selain dibanjiri ratusan da’i dan ulama juga bakal dihadiri para gubernur di beberapa provinsi di Indonesia,” tuturnya.

Dalam pertemuan nanti, peserta berasal dari Asia Tenggara, Eropa dan  Afrika. Sementara narasumbernya adalah dari  Eropa dan Arab Saudi. Acara ini mengangkat tema “Dari Padang Membangun Persatuan Ummat untuk Dunia".

Sementara itu, menurut Mahyeldi ada banyak faedah ‘multiplayer effect’ yang akan didapatkan Kota Padang dengan terselenggaranya acara tersebut. Yakni, memperkuat keberadaan kompetensi ulama di Indonesia dan Sumbar sendiri, serta terbangunnya sinergi baik antara ulama di Asia, Afrika dan Eropa.

Dan terlebih lagi, adalah Kota Padang  akan menjadi kota yang berperan dalam agenda  internasional, yakni dari Padang untuk persatuan Ummat.  Selain itu, Dengan adanya pertemuan tersebut,  hubungan antara  Indonesia dan Arab Saudi bisa semakin erat. Dan kota Padang berperan dalam menjembatani komunikasi antara keduanya.

Dari pertemuan ulama dunia itu, diharapkan berbagai investasi juga akan mengalir ke Kota Padang. Karena nantinya akan ada seminar yang melibatkan para pengusaha-pengusaha dari berbagai negara di Asia Tenggara, Eropa dan Afrika tersebut. Khusus untuk Sumbar sendiri sejumlah pengusahanya sudah dikoordinir oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin)..

“Kedepan kita berharap investasi akan mudah mengalir. Dan juga bantuan-bantuan juga akan ada buat Kota Padang. Kita juga akan menggagas nantinya penerbangan langsung ke Madinah dan Makkah untuk jamaah umrah. Jadi jamaah Umrah dari Pekanbaru dan sekitarnya berangkat dari Padang,” sebut Walikota agamis itu optimis.

PADANG - Pertemuan dai' dan ulama lintas negara dilangsungkan di Padang, 11-21 Juli 2017. Akan banyak delegasi yang hadir. Dari sekian banyak peserta, ada nama-nama yang akan menjadi perhatian tersendiri.

Salah satunya yakni cucu dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Cucu imam besar di Masjidil Haram itu akan hadir di Padang meramaikan pertemuan ulama dan da'i lintas negara.

"Cucu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dijadwalkan hadir," terang Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin.

Selain cucu dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, juga dijadwalkan hadir imam Masjidil Haram. Imam Masjidil Haram ini akan "roadshow" ke sejumlah masjid di Padang. Mengimami shalat subuh dan maghrib.

Sisi lain, Walikota menyebutkan, Padang akan terus menjalin keakraban dengan sejumlah negara. Terutama dengan Arab Saudi.

"Padang akan menjalin hubungan akrab antara Minangkabau dengan Saudi Arabia, seperti hubungan akrab dahulu," ujar Mahyeldi.

Tidak itu saja, Walikota juga bertekad menjadikan Padang sebagai kota percontohan. Seperti kota percontohan "Madinah Sister City".

Sementara, Pemerintah Kota Padang mengimbau kepada seluruh warganya untuk menyukseskan kegiatan pertemuan da'i dan ulama.

"Kepada seluruh masyarakat dan ASN, mari kita sukseskan kegiatan ini," ajak Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Padang Jamilus.

Jamilus menyebut, selama kegiatan Multaqa Da'i berlangsung, seluruh ASN Pemko Padang diimbau untuk memakai pakaian muslim. Laki-laki mengenakan baju koko dan peci. Sedangkan perempuan mengenakan baju muslim.

"Imbauan ini sudah kita edarkan ke masing-masing instansi," paparnya.

Selain itu, Jamilus juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan hadir pada kegiatan Multaqa Da'i. Jamilus menyebut, pembukaan Multaqa Da'i digelar pada 17 Juli ini di Masjid Raya Sumatera Barat.

"Ada banyak rangkaian kegiatan, kita berharap warga dapat ikut terlibat dan menyukseskan kegiatan ini," harapnya.

PADANG, - Pasa Lalang Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang Sumatera Barat  sunghuh beruntung sekali sebab Walikota Padang  meletakan batu pertama tanda di mulai pembangun jembatan  sebagai penghubung  jalan panjangnya 10 KM dan lebar 16 Meter dengan dana sebesar Rp 3,2 Milyar

Di sampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah SP. usai meresmikan  dengan menandai meletakan batu pertama Pembangunan Jembatan, bersama dua anggota DPRD Padang Zuhardi Z. Lathif dan Yandri serta Camat Kuranji, KUA Kec Kuranj, sekaligus Muspika Kuranji. Sabtu (8/7).

Mahyeldi, pembangunan jalan sepanjang 10 KM dan lebar 16 Meter suatu prestasi yang sangat luar biasa sekali di berikan atau di hibahkan oleh masyarakat Pasa Lalang dan masyarakat Kecamatan  Pauh, Kota Padang, "ujarnya.

"Kita sangat mengapresiasi warga yang telah memberikan tanah dan menebang pohonnya untuk membuat jalan baru  tanpa ada minta ganti rugi sedikitpun pada pemerintah" lanjut Walikota.

Walikota yang di dampingi dua Anggota DPRD, Zulhardi dan Yandri, sungguh berharap banyak  agar semua usulan masyarakat untuk  pembangunan jembatan dan jalan segera terujud tentu dengan adanya  perhatian yang serius dari kita bersama.

Partisifasi dari warga Kuranji dan Pauh pantas kita angkat jempol, berjiwa pejuang seperti pejuang Harimau Kuranji, semangat yang tinggi, Bekerja keras, ulet dan pantang menyerah dalam mengujutkan harapan dan cita-cita demi anak cucunya di kemudian hari.

Semangat juang harimau kuranji  inilah yang selalu menjelma dan tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat  Kuranji dan Pauh sehingga berbagai program pembangunan seperti buka jalan baru selalu sukses di laksanakan, sebab warga tak pernah minta ganti rugi atas tanah dan tanaman.

Maka itu, pemerintah harus cepat tanggap serta berikan perhatian serius atas kehendak dan permintaan dari masyarakat tersebut, jangan biarkan berlama-lama, seperti buat jembatan pasa lalang ini, ujar Walikota mencontohkan.

Acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan PasaLalang, di hadiri para  ninik mamak, urang Sumando, tokoh masyarakat, Camat dan jajaran, Muspika Kec. OPD di lingkungan Pemko Padang, lurah, RW dan RT se-Kec. Kuranji.

Ada hal yang menarik perhatian dari pelantikan Elly Thrisyanti sebagai Ketua DPRD Kota Padang sisa masa bhakti 2014 - 2019 yaitu semua protokoler yang melekat dari pucuk pimpinan gedung bundar Sawahan ini langsung melekat.

Seakan sudah dirancang semuanya dimana sudah siap para ajudan, sespri dan sopir yang diketahui bukan ASN dilingkungan Pemko Padang.

Setelah acara resmi dilaksanakan sopirnya yang bernama Aris langsung siaga membawa Ketua DPRD Kota Padang yang baru beserta ajudannya seorang Polwan dan sesprinya Ani Artacha Caniago.

Jika ada personil yang mendampingi Ketua DPRD sudah pasti ada dana yang dialokasikan untuk membayar gaji atau insentifnya. Berbeda dengan keberadaan sopir, ajudan dan sespri Elly Thrisyanti masih tanggungan pribadinya.

Ketika ditanyakan hal ini kepada Plt. Sekwan, Vidal Triza semua itu belum terakomodir dalam anggaran sekretariat karena Perubahan APBD Kota Padang Tahun 2017 belum ada.

Pandangan kolega Ketua DPRD Kota Padang yang baru terhadap sosok pimpinannya , Elly Thrisyanti bermacam-macam. Semua pandangan bersifat optimis bahwa visi dan misi Elly Thrisyanti sebagai Ketua DPRD Kota Padang yang baru mengandung harapan kinerja lembaga wakil rakyat ini semakin baik.

Pandangan Elly Thrisyanti sendiri terhadap jabatan barunya memimpin 44 wakil rakyat Kota Padang bersifat kolektif kolegial dalam mengambil sebuah keputusan.

Sementara Ketua DPC Gerindra Kota Padang, Afrizal menyikapi bahwa pimpinan partainya di pusat tegas terhadap kader yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Untuk itu kata Afrizal, Elly Thrisyanti harus bisa menjaga amanah yang dipercayakan kepadanya dalam memperjuangkan aspirasi Rakyat Kota Padang.

Jangan sampai ada lagi permasalahan yang timbul dari kader partai pimpinan Prabowo ini karena bisa berakibat fatal pada Pilwako 2018, Pemilu dan Pilpres 2019 untuk Kota Padang


Wali Kota Padang, Mahyeldi merasakan kesejukan ditampilkan Ketua DPRD Kota Padang yang baru,  Elly Thrisyanti lewat tutur katanya yang lembut dalam sambutannya sebagai Ketua DPRDKota Padang yang baru menggantikan Erisman.

Kemudian aspirasinya lebih diaktualisasikan dalam pelaksanaan tupoksi. DPRD Kota Padang sangat dewasa karena dengan berbagai dinamika politik yang terjadi tetapi tidak membawa dampak dalam program pemko padang. Seluruh agenda berjalan dan tepat waktu.

Wali Kota Padang, Mahyeldi mengapresiasi pelantikan Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti hal ini sejarah baru pimpinan dewan seorang perempuan sudah memberi kesejukan terbukti lewat tutur kata yang menyejukan.

Diharapkan kerjasama yang sangat baik akan tetap dilanjutkan lebih baik lagi. Buktinya semua program dan kegiatan berjalan lancar dan dibuktikan lewat WTP berturut-turut sebanyak tiga (tiga) 3 kali kepada Kota Padang.

Hal ini membuktikan komunikasi yang sinergi antara legislatif dengan eksekutif. Pimpinan sekarang seorang srikandi, seorang perempuan yang memberi suasana adem. Dari kata sambutannya saja sudah membawa kesejukan.

Rapat Paripurna Internal DPRD Kota Padang tentang Penyampaian 4 (empat) Ranperda Inisiatif cagar budaya, penggunaan hak jalan bagi kepentingan pribadi, penanggulangan HIV Aids serta kedudukan protokoler serta hak keuangan dan administrasi pimpinan dan anggota.

Seluruh fraksi menyetujui usulan ranperda inisiatif dimaksud.  Harapannya bisa menjawab aspirasi warga Kota Padang menjadi lebih baik. Sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Skala prioritas pembahasan ranperda inisiatif tentang kedudukan protokoler serta hak keuangan dan administrasi pimpinan dan anggota, pungkas Masrul Rajo Intan dari Fraksi PAN.

Pada kesempatan itu perwakilan fraksi menyampaikan ucapan selamat kepada bundo kanduang yang memimpin gedung bundar ini. Harapan teman-teman sejawat Ketua DPRD Kota Padang yang baru bisa memegang amanah dan bersinergi lebih baik dengan mitra kerjanya, Pemko Padang.

Plt. Sekwan Vidal Triza membacakan Keputusan DPRD Kota Padang tentang persetujuan ranperda inisiatif komisi komisi dan Bapemperda disetujui jadi ranperda inisiatif.


Padang - Mahyeldi merasakan kesejukan Elly Thrisyanti lewat tutur katanya yang lembut dalam sambutannya sebagai Ketua DPRDKota Padang yang baru menggantikan Erisman.

Kemudian aspirasinya lebih diaktualisasikan dalam pelaksanaan tupoksi. DPRD Kota Padang sangat dewasa karena dengan berbagai dinamika politik yang terjadi tetapi tidak membawa dampak dalam program pemko padang. Seluruh agenda berjalan dan tepat waktu.

Wali Kota Padang, Mahyeldi mengapresiasi pelantikan Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti hal ini sejarah baru pimpinan dewan seorang perempuan sudah memberi kesejukan terbukti lewat tutur kata yang menyejukan.

Diharapkan kerjasama yang sangat baik akan tetap dilanjutkan lebih baik lagi. Buktinya semua program dan kegiatan berjalan lancar dan dibuktikan lewat WTP berturut-turut sebanyak tiga (tiga) 3 kali kepada Kota Padang.

Hal ini membuktikan komunikasi yang sinergi antara legislatif dengan eksekutif. Pimpinan sekarang seorang srikandi, seorang perempuan yang memberi suasana adem. Dari kata sambutannya saja sudah membawa kesejukan.

Pengucapan Sumpah dan Janji Ketua DPRD Kota Padang sisa masa bhakti 2014 - 2019, Elly Thrisyanti, SE, Akt pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Padang yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal Senin (9/7).

Pelantikan Ketua DPRD Kota Padang dihadiri oleh 41 anggota dewan, 2 orang izin yaitu Jumadi dan Hadison  dan 2 orang anggota dewan tidak hadir tanpa keterangan yaitu Erisman dan Helmi Moesim.

Plt. Sekwan Kota Padang, Vidal Triza membacakan Keputusan Gubernur Sumbar No. 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Padang sisa masa jabatan 2014 - 2019.

Sebelumnya hal ini dijelaskan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal kepada wartawan setelah rapat paripurna tentang pertanggungjawaban anggaran  pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Padang Tahun 2016 pekan lalu.

Menurutnya pihak DPRD Kota Padang sudah membicarakan hal ini dalam rapat pimpinan pada hari Senin tanggal 3 Juli 2017 dan akan dijadwalkan rapat paripurna istimewa pada hari Rabu tanggal 5 Juli 2017 mendatang.

Kondisi terkini di Gedung Bundar Sawahan 50 Padang itu sudah ditinggalkan Sekreraris DPRD Kota Padang, Ali Basar yang sudah pensiun sebagai PNS.

Wali Kota Padang, Mahyeldi menjelaskan mutasi dilingkungan Pemko Padang sedang dalam penanganan Baperjakat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera ada Sekwan dalam waktu dekat.

PADANG -  Dikabarkan segala aset yang melekat dan dinikmati oleh Erisman selama menjabat sebagai ketua DPRD Kota Padang belum dikembalikan. Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menekankan, agar segala fasilitas yang selama ini dipergunakan segera dikembalikan.

Paling lambat Sabtu hari ini (8/7), sebelum pelantikan pada Senin (10/7) yang direncanakan akan dihadiri langsung prosesi pelantikan Elly Thrisyanti sebagai Ketua DPRD Padang disisa masa jabatan periode 2014-2019, yang dilangsungkan secara terbuka di DPRD Kota Padang, Jalan Sawahan, Padang Timur, Kota Padang.

“Ya harus dikembalikan, saya dengar kabar belum ada pengembalian, ya paling lambat ya besok,” kata Wahyu.

Sementara Erisman, telah mengajukan somasi kepada Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Padang, pengantar surat tersebut telah diterima oleh pimpinan DPRD Kota Padang. Somasi tersebut atas penjadwalan pelantikan dilakukan sepihak oleh para pimpinan tanpa sepengetahuannya.

“Saya kan masih pimpinan dewan, jadi saya mensomasi karena tidak ada pemberitahuan terhadap saya atas hal ini,” kata Erisman.

Detak Tokoh-Mapolresta solok kota ternyata mempunyai srikandi yang tidak hanya cantik tapi tangguh dan bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas yang diemban, jebolan taruna Akpol 2016 ini menjabat sebagai Kanit PPA Polresta Solok Kota Sumatra barat. IPDA Fika Putri Pamungkas S. Tr. K yang biasa dipanggil fika sudah berdinas selama kurang lebih 7 bulan di polresta solok kota dan menjadi tugas pertama diwilayah Sumatra barat. Fika dara cantik kelahiran gunung kidul 13 september 1993 ini mempunyai hobby olah, dimata teman teman fika dikenal baik, sopan, ramah dan sangat pandai bergaul.  

Menurut  fika “ saya melihat kasus yang melibatkan anak anak dan perempuan cukup banyak diwilkum polresta solok kota, pada saat itu saya tidak memilih fungsi apa yang saya mau, hanya berdasarkan perintah pimpinan yang mempercayai saya menjadi Kanit PPA yang kebetulan pada saat itu kapolres solok kota juga seorang wanita tangguh, maka saya bertekad untuk mengemban amanah itu sebaik mungkin” ungkapnya.

Selain itu fika menambahkan “ dengan banyaknya kasus perempuan dan anak di wilkum polresta solok kota, fika bertekad menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan cara sosialisasi secara rutin disekolah, kelurahan, kecamatan dan berbagai perkumpulan dengan menggandeng P2TP2A kota solok yang selama ini ikut memberikan andil saat terjadi kasus seperti memberikan bantuan hukum berupa pengacara dan bapas, mungkin selama ini untuk unit PPA adalah memberikan tindakan berupa gakkum, dan kurangnya perlindungan terhadap terhadapa korban terutama perempuan dan anak anak yang rentan terhadap trauma” sambungnya.

Disela sela dinas,dara cantik ini selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat tentang pengawasan terhadap anak anak dan kekerasan terhadap perempuan yang sering terjadi di wilkum polresta solok kota, anak bungsu dari pasangan dari suratman dan ibu rubin ini juga sangat menjaga penampilan karena seoerang polisi wanita juga harus menjaga penampilan karena penampilan akan memberikan rasa nyaman ditengah tengah kehidupan bermasyarakat apa lagi dara cantik ini bertugas dibagian PPA yang sangat berhubungan dekat dengan masyarakat.

Dimata fika berdinas dikota solok memberikan sebuah pengalaman yang sangat berharga buat dirinya apa lagi sekarang dipimpin oleh pasangan yang sangat tegas dan berwibawa yaitu bapak Kapolres AKBP Doni Setiyawan SIK.MH dan Wakapolres Bapak Kompol Sumintak yang bersikap tegas,berwibawa dan dikenal ramah terhadap anggota serta jajaran polresta solok kota.Keramahan, kenyaman dan kuatnya adat istiadat dikota solok membuatnya

merasa tepat kota solok sebagai kota pertama dia berdinas selepas lulus dari Akpol ditahun 2016 silam. Tidak hanya itu, dara cantik ini juga sangat menyukai kuliner khas minangkabau seperti rendang yang selalu menjadi menu favorit bagi gadis yang biasa disapa fika ini.


PADANG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Inspektur Jenderal Fakhrizal memastikan bahwa pihaknya akan mengamankan kegiatan pertemuan da'i dan ulama se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika, di Kota Padang. Hal ini menurutnya perlu dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh kepada Pemerintah Kota Padang.

"Keamanan tamu merupakan bagian tugas dari kepolisian dan kita berikan jaminan keamanan, tak boleh ada gangguan," kata Kapolda saat menerima Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan rombongan di ruang kerjanya, Rabu (5/7) siang.

Siang itu, Walikota Padang bersama rombongan datang menemui Kapolda untuk melaporkan kegiatan pertemua da'i dan ulama tersebut. Walikota meminta dukungan penuh dari kepolisian terkait keamanan sepanjang kegiatan tersebut berlangsung.

"Alhamdulillah, kita sudah bertemu Kapolda. Beliau berjanji untuk mendukung penuh kegiatan pertemuan da'i dan ulama yang akan kita laksanakan pada 10 hingga 21 Juli nanti," sebut Walikota Padang.

Walikota mengatakan kegiatan pertemuan dai dan ulama bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia.

"Nantinya akan ada perwakilan ulama dari banyak negara hingga mencapai 400 orang," ujarnya.

Ia menambahkan perwakilan ulama tersebut berasal dari berbagai kalangan bahkan ada yang pernah menjabat pimpinan negara.

Dalam kegiatan itu akan dibahas berbagai isu dan persoalan tentang umat Islam seperti mencarikan solusi untuk konflik di timur tengah, termasuk ujaran kebencian yang merusak hubungan di Indonesia.

"Setiap perwakilan nantinya akan mengemukakan masalah di masing-masing wilayah dan kemudian dibagikan serta dicarikan solusinya," lanjutnya.

Sejatinya, terangnya Padang hanya sebagai pelaksana yang telah ditentukan oleh panitia dari Jakarta, akan tetapi kedatangan ulama ini akan dimanfaatkan dalam memberikan pemikiran terkait pembangunan umat di daerah.

Dia mengemukakan pada pertemuan tersebut juga akan dibahas tantangan yang dihadapi umat saat ini seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, hingga kriminalitas.

"Hasil ini nantinya direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing sebagai pertimbangan kebijakan pembangunan manusia ke depan," katanya.

Walikota berharap dampak dari pertemuan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja namun oleh keseluruhan masyarakat.

Sementara itu kegiatan pertemuan dai antar negara ini menurut rencana akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 16 Juli 2017 mendatang. Selain pertemuan dan pembahasan di antara dai, kegiatan ini juga diikuti dengan lomba hafal Al Quran yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia berjumlah 200 orang.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal menjelaskan kepada wartawan usai memimpin rapat badan musyawarah tentang penjadwalan kedewanan, salah satu agenda penting pelantikan Ketua DPRD Kota Padang tanggal 10 Juli 2017 mendatang.

Secara teknis pelantikan tersebut diserahkan ke Sekretaris DPRD Kota Padang dan jajarannya mengenai persiapan pelaksanaan kegiatan dimaksud, ungkap Asrizal.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumbar No. 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Padang sisa masa jabatan 2014 - 2019. Demikian penjelasan Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal kepada wartawan setelah rapat paripurna tentang pertanggungjawaban anggaran  pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Padang Tahun 2016.

Pihak DPRD Kota Padang sudah membicarakan hal ini dalam rapat pimpinan pada hari Senin tanggal 3 Juli 2017 dan akan dijadwalkan rapat paripurna istimewa pada hari Rabu tanggal 5 Juli 2017 mendatang.

Kondisi terkini di Gedung Bundar Sawahan 50 Padang itu sudah ditinggalkan Sekreraris DPRD Kota Padang, Ali Basar yang sudah pensiun sebagai PNS.

Sementara untuk posisi Ketua DPRD Kota Padang sudah ada Keputusan Gubernur Sumbar No. 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Padang sisa masa jabatan 2014 - 2019 dari Erisman ke Elly Thrisyanti.

Menurutnya pihak Sekretariat Dewan sedang mempersiapkan kegiatan tersebut dan hendaknya Sekretaris DPRD Kota Padang yang dilantik duluan daripada Pelantikan Ketua DPRD Kota Padang.

PADANG - Ada kebiasaan yang sudah mentradisi di kalangan masyarakat pada setiap libur lebaran. Mengunjungi objek wisata bersama keluarga sudah seperti keharusan. Tak ayal, tempat-tempat wisata selalu dijubeli pengunjung.

Untuk bisa mencapai tempat tujuan, wisatawan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kendaraan jenis apapun dibawa, tak perlu kendaraan usang atau pun baru, yang penting bisa dibawa ke tempat objek wisata yang ingin dikunjungi. Bahkan mereka yang tak punya, harus mencarter kendaraan agar bisa sampai ke lokasi.

Pada libur lebaran, sering dijumpai kendaraan roda dua dan empat berbagai merek dan tahun produksi. Bisa dikata, tidak ada kendaraan yang ngetem di rumah saat lebaran. Itu sebabnya, bengkel kendaraan penuh menjelang lebaran tiba.

Libur lebaran kali ini, cukup banyak kendaraan menuju objek wisata di Kota Padang. Salah satunya ke Pantai Air Manis. Meski jalur menuju lokasi ini cukup terjal, penuh tanjakan dan turunan, tetapi tidak menyurutkan niat wisatawan menuju lokasi wisata yang dikenal dengan legenda Malin Kundang itu.

Sabtu (1/7) kemarin, kendaraan roda dua dan empat 'berkepusu' ke Pantai Air Manis. Ramainya objek wisata satu ini membuat Satpol PP Kota Padang dan Satlinmas terus bersiaga.

Beragam yang datang ke Pantai Air Manis. Ada yang membawa istri dan anak. Bahkan ada pula yang harus membonceng istri dan tiga anaknya. Akibatnya, motor pun tak sanggup mendaki. Beban berat tak mampu dibawa motor matic yang hanya berkekuatan 110cc.

Seperti yang dialami seorang pengendara motor matic berwarna merah. Motor miliknya tak mampu mendaki karena beban yang cukup berat. Baru setengah tanjakan, motor maticnya berhenti setelah meraung-raung. Akhirnya pemilik motor tersebut menurunkan istri dan kedua anaknya.

Melihat kondisi itu, seorang personil Satlinmas Kota Padang datang membantu. Dua anak yang masih balita itu kemudian digendongnya di sisi kiri dan kanan bahunya. Sedangkan si ibu berjalan mengikuti dari belakang. Motor yang dikendarai bapak tadi terus berjalan hingga ke puncak pendakian.

Cukup jauh juga personil Satlinmas tadi menggendong kedua anak tersebut. Tak nampak letih di wajahnya. Saat sampai di puncak pendakian, kedua anak dan ibu tadi kembali naik motor ayahnya yang telah menunggu sedari tadi.

"Terimakasih banyak ya Pak, sudah menolong kami," ucap pemilik motor kepada personil Satlinmas tadi.

"Iya Pak, hati-hati bawa kendaraannya ya Pak, jalan terjal dan berbahaya," pesan personil Satlinmas itu.

Jalur menuju Pantai Air Manis memang dikenal cukup berbahaya. Banyak pendakian dan turunan. Jika tak pintar-pintar membawa kendaraan di sini bisa membawa maut.

Siang itu saja cukup banyak kendaraan yang harus berhenti di tengah jalan karena tak sanggup membawa beban berat. Tak jarang ditemui kendaraan roda dua yang harus didorong hingga ke puncak pendakian. Personil Satpol PP pun ikut membantu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Padang Dian Fakri menyebut bahwa sebenarnya seluruh personilnya tidak saja memiliki sifat tegas dan keras, akan tetapi juga memiliki jiwa menolong sesama. Ketika dihadapkan dengan pelanggar Perda, personilnya tidak kenal kompromi. Begitu juga sebaliknya.

PADANG - Pantai Padang penuh sesak oleh pengunjung pada penghujung libur lebaran ini. Kendaraan mesti merayap pelan. Di pasir pantai, ribuan wisatawan bermain lepas, menikmati libur panjang.

Puncak keramaian di Pantai Padang terjadi pada H+4 hingga H+7 lebaran. Jumat (30/6) sore tadi, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo berada di tengah keramaian pengunjung Pantai Padang. Mengenakan setelan olahraga berkaos merah dan training putih, Mahyeldi memantau perkembangan Pantai Padang saat libur lebaran.

Begitu tiba, Walikota Padang mendatangi posko BPBD dan PMI. Mahyeldi mengecek kesiapan masing-masing tim.

Tidak itu saja, Walikota juga sempat mengingatkan pedagang yang berjualan di Pantai Padang untuk tetap menjaga kebersihan. Tidak membuang sampah sembarangan.

Menjelang masuk waktu salat maghrib, Walikota menuju menara pengawas Pantai Padang berlantai lima di Lapau Panjang Cimpago (LPC). Dari atas tempat ini Walikota melihat aktivitas pengunjung pantai. Semua terlihat asyik bermain menikmati keindahan pantai.

Begitu tiba waktu azan maghrib, Walikota kemudian mengambil corong mic yang biasa digunakan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk menyampaikan pemberitahuan kepada pengunjung. Lewat pengeras suara, Walikota Padang melakukan azan sebagai pertanda sudah masuknya waktu salat maghrib. Walikota mengingatkan pengunjung untuk sejenak melupakan hiruk pikuk dunia dan menghadap Allah.

Tak lama, sejumlah pengunjung Pantai Padang nampak bergegas menuju musala yang berada di LPC itu untuk melaksanakan salat. Walikota pun kemudian salat berjamaah dengan staf dan perangkat kerjanya.

Setelah melaksanakan salat maghrib, Walikota menemui relawan "Padang Baywatch". Di menara pengawas Pantai Padang, Walikota memberikan motivasi dan inspirasi kepada puluhan relawan. Mahyeldi mengajak seluruh relawan bekerja dengan sungguh-sungguh.

"Hari Sabtu dan Minggu besok merupakan puncak kunjungan ke Pantai Padang, jangan lengah di hati terakhir dan tetap jaga kesehatan," ajak Mahyeldi dengan penuh semangat.

PADANG - Dalam suasana lebaran pengunjung pantai  padang dari tahun lalu sungguh luar biasa ramainya yang tak terduga sama sekali di hari pasca lebaran dari pengunjung.

Hal itu, tentu sebagian para perantau yang pulang kampung ingin melihat dari dekat tentang Kota Padang yang bersih dan nyaman untuk di kunjungi bersama keluarga.

Disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP. sewaktu melakukan kunjungan mendadak kepantai Padang, Jumat (30/6).

Walikota temui beberapa lokasi  sampah berserakan yang di biarkan para pedagang di sekitarnya, sehingga walikota memungut sampah itu sendiri dan di iringi oleh pedagang untuk memungut dan membuang sampah tersebut ke tempat bak sampah.

"Kita harus jaga objek wisata ini tetap bersih dan nyaman bagi para pengunjung, bila sampah sudah berbaun tentu  orang tak belanja" ujar Walikota.

Diharapkan selurah pedang di sepanjang pantai padang untuk selalu menjaga kebersihan, sehingga lokasi tempat berdagang senang mata orang memandangnya.

Jika perlu para pedagang  sebelum membuka warung atau kedai sebaiknya bersihkan dan sapu lokasinya tetlebih dahulu, baru kedainya di buka, ujar Walikota.

Sebelum mengakhiri ungkapan Walikota ingatkan para pedagang agar selalu menjaga kebersihan sebab kebersihan sebagian dsri iman.

PADANG - Peredaran narkoba di tengah masyarakat terus menjadi-jadi. Narkoba bahkan sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Karena itu, perlu perhatian lebih dari seluruh pihak.

"Penyebaran narkoba sudah berbagai cara. Kita harus jeli dan maksimal lagi. Karena itu koordinasi antara Badan Narkotika Kota (BNK) Padang dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar harus maksimal lagi," ucap Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo usai bertemu Kepala BNNP Sumbar, Syamsul Bachri, Senin (3/7).

Agar koordinasi berjalan baik, Mahyeldi mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menyiapkan data-data agar BNK Kota Padang langsung berada vertikal di bawah BNNP. Apalagi BNNP punya perangkat yang cukup profesional.

"Sehingga permasalahan narkotika di Padang bisa kita maksimalkan," sebut Mahyeldi.

Mahyeldi berharap, BNNP lebih memprioritaskan Padang dalam kepengurusan tersebut. Sehingga BNK Kota Padang berubah nama menjadi BNNK.

"Kita sedang upayakan itu," pungkas Mahyeldi.

PADANG – Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo ingin kinerja pegawai di lingkup kerjanya maksimal. Tak terganggu oleh berbagai masalah, seperti keluarga dan lainnya. Karena itu, Walikota Padang memberikan solusi bernas agar ASN dapat bertugas optimal.

“Setelah kita lakukan evaluasi, ternyata cukup banyak hambatan ASN saat bertugas, seperti faktor anak, dan lainnya,” sebut Mahyeldi usai inspeksi mendadak ke Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Pertanahan Kota Padang, Selasa (4/7).

Disebutkan Mahyeldi, solusi agar tidak terganggunya kinerja pegawai yakni disediakannya Tempat Penitipan Anak (TPA) di masing-masing kantor. Sehingga anak dapat terpantau dan terperhatikan saat orangtua bekerja.

“Saat ini kita bicara tentang anak yang akan menjadi penerus bangsa. Karena itu anak harus diberi perhatian yang baik dari sekarang,” ungkap walikota.

Walikota melihat bahwa di sekitar Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Pertanahan terdapat dua kantor lainnya yang cukup berdekatan. Yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta BPMPTSP.

“Kita akan buat Tempat Penitipan Anak bagi pegawai di sini,” ujar Mahyeldi.

Saat itu Walikota melihat langsung kondisi kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Pertanahan. Di sini Mahyeldi mendapati ruangan yang dapat digunakan sebagai TPA. Walikota mengatakan pihaknya akan menyiapkan ruangan tersebut dan kelengkapan lainnya.

“Termasuk sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan. Karena anak butuh perhatian lebih. Tidak baik ditinggalkan di rumah dengan pembantu atau orang lain yang tidak paham dengan anak,” cecar Mahyeldi.

Apalagi, kata Mahyeldi, jika anak ditinggal di rumah akan memakan waktu bagi orangtua untuk pulang ke rumah. Pekerjaan pun akan terbengkalai di kantor.

“Bayangkan, seorang ibu harus pulang ke rumah untuk menyusui anak. Jika ada TPA tentu akan memudahkan,” tukas Mahyeldi.

Mahyeldi mengimbau kepada seluruh instansi kerja yang ada di Padang untuk menyiapkan TPA bagi anak. Sehingga pekerjaan dapat maksimal.

PADANG – Pemerintah Kota Padang memberi perhatian lebih terhadap jalan lingkungan di Kota Padang. Jika dihitung, hingga akhir tahun 2016 lalu, sudah 76 persen jalan lingkungan di Padang yang telah diaspal beton.

Pengerjaan jalan lingkungan ternyata tidak saja sampai di situ. Pemko Padang akan menata lagi jalan yang telah dibetonisasi sehingga lingkungan menjadi asri.

“Pada 2018 nanti kita berencana mencetak drainase yang ada di pinggir jalan beton dengan ‘breakcast’, sehingga ada resapan air dan lingkungan menjadi rapi,” ungkap Mahyeldi.

Selain itu, kata Mahyeldi, kiri dan kanan jalan betonisasi tak boleh tersisa. Tidak boleh dibeton. Mahyeldi menyebut, ke depan di sisi jalan beton akan dipasang paving block. Paving block akan dibuat oleh masyarakat di kecamatan maupun kelurahan sebagai UMKM.

“Itu nanti akan jadi standar kita,” terangnya.

Betonisasi yang saat ini dikerjakan Pemko Padang berada di Dinas PUPR serta di Dinas Perumahan Rakyat. Dinas PUPR mengelola betonisasi bagi jalan yang lebarnya di atas tujuh meter. Sedangkan Dinas Perumahan Rakyat mengelola betonisasi bagi jalan dengan lebar di bawah tujuh meter.

PADANG – Selaku ibukota Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga dikenal sebagai daerah pusat budaya, pariwisata dan pendidikan. Sehingga, tak ayal kota tersebut sering dijadikan tujuan dari kunjungan kerja ataupun objek penelitian berbagai instansi. Kali ini, Selasa (4/7), rombongan Jenderal dan Perwira Menengah, baik dari Indonesia maupun negara-negara sahabat yang menyambangi. Wakil Wali Kota Emzalmi beserta Sekretaris Daerah (Sekda) Asnel dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Medi Iswandi menjamu kunjungan dari peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI tahun 2017 itu.

Selaku pimpinan rombongan Laksda TNI Yuhastihar menyampaikan, adapun tujuan utama kunjungan tersebut yaitu dalam rangka untuk menambah pengetahuan serta pemahaman kepada peserta PPRA LVI Lemhanas 2017 sekaitan pengenalan budaya lokal di Indonesia. Sebagaimana juga diharapkan, peserta juga bisa berkontribusi terhadap pengembangan potensi budaya beserta infrastruktur bagi daerah yang dikunjungi ke depan.

“Materi program pengenalan budaya lokal di Indonesia ini merupakan materi wajib yang harus diikuti oleh siswa Lemhanas, khususnya yang berasal dari luar negeri,” sebutnya sewaktu berdialog bersama di kediaman resmi Walikota.

Ia melanjutkan, sementara untuk sasaran kegiatan tersebut antara lain, untuk memperoleh gambaran baik konsep maupun produk budaya lokal yang dimiliki setiap daerah melalui pemerintah daerah dan daerah wisata. Kemudian selain itu, juga ingin mendapatkan pengalaman secara langsung dari aktifitas masyarakat dalam tatanan kehidupan sosial budaya sambil meningkatkan hubungan kerjasama antara negara sahabat dengan Republik Indonesia.

“Kegiatan ini kita laksanakan mulai Senin hingga Jumat (3-7/7). Semoga saling memberikan kebaikan bagi kita semua,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota H. Emzalmi mengatakan, atas nama jajaran Pemerintah Kota Padang sangat menyambut positif kunjungan rombongan peserta PPRA LVI Lemhanas tersebut.

“Alhamdulillah, kunjungan ini diketahui berdasarkan informasi yang mereka terima. Yaitunya sekaitan cukup bagusnya upaya pengembangan serta pelestarian adat dan budaya lokal di sini. Dimana ada hal yang begitu spesifik yaitunya terkait sistem kekerabatan dalam kehidupan bermasyarakat di Minangkabau,” pungkas Emzalmi.

Emzalmi menambahkan, ia pun berharap hasil studi ini menjadi sinyal positif bagi kemajuan di bidang kebudayaan dan pariwisata Kota Padang ke depan. Hal itu pun juga diperkuat dari ketertarikan yang diutarakan masing-masing peserta PPRA LVI Lemhanas tersebut.

“Semoga ini menjadi  ajang promosi khususnya bagi Kota Padang ke depan. Sehingga kebudayaan dan pariwisata kita lebih maju dan berkembang lagi,” imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak saling berdialog tanya jawab. Terlihat, Wakil Walikota Emzalmi yang kemudian ditambah Kepala Disbudpar Medi Iswandi mempresentasikan seputar potensi dan kondisi perkembangan kebudayaan dan pariwisata di Kota Padang. Sementara, seperti diketahui, selain dengan jajaran Pemerintah Kota Padang, rombongan peserta dari mancanegara diantaranya Vietnam, Pakistan, Kamboja, Arab Saudi dan lainnya itu juga melakukan pertemuan dengan beberapa instansi disertai peninjauan lapangan ke sejumlah lokasi pusat budaya maupun destinasi wisata yang populer di bumi “Ranah Minang.

PADANG - Pemerintah Kota Padang semakin serius dalam menjaga kebersihan kotanya. Berbagai langkah dan terobosan baru dilakukan agar kota benar-benar kinclong.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan kendaraan penyapu jalan. Hal ini bertujuan agar jalan utama di Kota Padang bersih dari sampah.

"Sebentar lagi kita memiliki mobil 'sweeper' atau penyapu jalan," ujar Mahyeldi, kemarin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Al Amin membenarkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup telah memesan satu unit mobil 'sweeper'. Saat ini mobil tersebut masih berada di Jakarta.

"Kita melakukan pengadaan satu unit mobil itu, dan kini masih di Jakarta," terangnya.

Rencananya, mobil tersebut akan berfungsi membersihkan jalan utama di Padang. Dengan rute dari Hotel Grand Zuri hingga ke batas kota.

"Mobil itu membantu menjaga kebersihan di jalan utama," tukasnya.

Keberadaan mobil ini sangat berdaya guna. Selain proses kerjanya cepat, juga menghemat tenaga manusia.

"Dengan adanya mobil ini, para penyapu jalan yang sebelumnya bertugas di jalan utama kita pindahkan ke jalan yang belum terjangkau penyapu selama ini. Seperti di Siteba dan jalan gang yang ada di pusat kota," terang Al Amin.

Mobil sweeper ini nantinya tidak beroperasi seharian penuh. Al Amin mengungkapkan bahwa mobil tersebut bekerja pada malam hingga subuh. Mulai pukul 02.00 Wib hingga sebelum pukul 06.00 Wib.

"Jika sudah pukul 06.00 Wib, mobil ini tidak akan kelihatan lagi," cecar Al Amin.

Mobil berbadan besar itu dibeli dengan harga Rp 2,8 milyar. Al Amin mengaku, saat ini pihaknya sudah menyiapkan delapan orang operator yang akan mengoperasikan mobil tersebut. Delapan orang itu tengah dilatih saat ini.

"Kita launching mobil tersebut nanti pada saat Peringatan Hari Lingkungan Hidup," pungkasnya.

PADANG - Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Padang, Mahyeldi - Emzalmi (MAHEM) akan merombak kabinet kerjanya dalam waktu dekat ini. Perombakan besar-besaran menjelang setahun berakhirnya kepemimpinan Walikota dan Walikota Padang ini dilakukan untuk mengisi kekosongan dan penyegaran.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo saat ditanyai membenarkan rencana mutasi di lingkup kerjanya. Hal ini menurutnya memang harus segera dilakukan.

"Baperjakat sudah diperintahkan untuk mengevaluasi 360 derajat," ungkap Mahyeldi, Senin (3/7).

Menurut walikota, dengan evaluasi yang dilakukan, akan diketahui nanti siapa saja personal yang mampu bekerjasama, mengayomi, maupun yang bekerja baik atau tidaknya. Karena, menurut hemat Mahyeldi, soliditas dalam institusi sangat penting, sehingga pekerjaan dan setiap masalah dapat selesai.

"Jika tidak kompak, tidak bersinergi, kerja tidak akan maksimal," terangnya.

Mahyeldi menginginkan, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengisi kabinetnya mampu menghadirkan semangat kerja tinggi, suasana kondusif, serta mensinergikan potensi yang ada.

"Baperjakat akan menyikapi itu semua. Yang tak bisa bekerjasama berarti tidak optimal," tukas Walikota.

Panitia khusus I, II dan III DPRD Kota Padang dalam rangka pembahasan ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Padang Tahun 2016.

Rapat paripurna internal DPRD Kota Padang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal. Pansus I pembahasan tentang Pendapatan dan Pembelanjaan, Pansus II tentang Belanja Langsung dan Pansus III tentang Belanja Tidak Langsung.

Berdasarkan hasil rapat pimpinan DPRD, semua fraksi sudah mengirimkan nama-nama anggotanya untuk masuk ke dalam 3 pansus tersebut. Semua sudah terbagi habis dan Pimpinan DPRD hanya sebagai koordinator.

Rapat Paripurna DPRD Kota Padang tentang Penyampaian secara resmi oleh Wali Kota Padang pertanggungjawaban rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Tahun 2016 dipimpin oleh Asrizal, Wakil Ketua DPRD Kota Padang.

Penyampaian rapat paripurna DPRD Kota Padang secara resmi pertanggungjawaban APBD Tahun 2016 tersebut langsung oleh Wali Kota Padang, Mahyeldi.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumbar No. 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Padang sisa masa jabatan 2014 - 2019. Demikian penjelasan Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal kepada wartawan setelah rapat paripurna tentang pertanggungjawaban anggaran  pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Padang Tahun 2016.

Pihak DPRD Kota Padang sudah membicarakan hal ini dalam rapat pimpinan pada hari Senin tanggal 3 Juli 2017 dan akan dijadwalkan rapat paripurna istimewa pada hari Rabu tanggal 5 Juli 2017 mendatang.

Kondisi terkini di Gedung Bundar Sawahan 50 Padang itu sudah ditinggalkan Sekreraris DPRD Kota Padang, Ali Basar yang sudah pensiun sebagai PNS.

Sementara untuk posisi Ketua DPRD Kota Padang sudah ada Keputusan Gubernur Sumbar No. 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Padang sisa masa jabatan 2014 - 2019 dari Erisman ke Elly Thrisyanti.

Menurutnya pihak Sekretariat Dewan sedang mempersiapkan kegiatan tersebut dan hendaknya Sekretaris DPRD Kota Padang yang dilantik duluan daripada Pelantikan Ketua DPRD Kota Padang.

Rapat Paripurna DPRD Kota Padang tentang Penyampaian secara resmi oleh Wali Kota Padang pertanggungjawaban rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Tahun 2016 dipimpin oleh Asrizal, Wakil Ketua DPRD Kota Padang.

Sebagian besar anggota DPRD Kota Padang hadir pada rapat paripurna tersebut dengan keterangab 1 sakit, 3 izin dan kuorum telah tercapai, jelas Asrizal.

Penyampaian secara resmi pertanggungjawaban APBD Tahun 2016 tersebut langsung oleh Wali Kota Padang, Mahyeldi.

Sebelumnya Wali Kota Padang menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin pasca lebaran ini. Rapat paripurna ini dihadiri oleh sebagian besar pimpinan OPD Kota Padang.

Laporan keuangan tersebut sudah diaudit oleh instansi terkait sebelumnya tentang penyerapan APBD Tahun 2016.

Beban perjalanan dinas di Pemko Padang Tahun 2016 sebesar Rp.69, 49 miliar.
Lebih besar pendapatan yang diterima daripada beban yang ditanggung Pemko Padang.

Wali Kota Padang mengharapkan masukan yang konstruktif dari para wakil rakyat untuk perbaikan kinerja Pemko Padang di masa mendatang.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang memberikan applus atas WTP untuk Pemko Padang. Wali Kota Padang sangat terbuka dengan masukan dan kritikan serta solusi dari berbagai pihak.

Ke depan ada perbaikan dan tugas eksekutif adalah bekerja dan mengeksekusi setiap pelanggaran sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Banyak hal yang perlu ditingkatkan terutama kesadaran masyarakat terhadap masalah kebersihan Wali Kota mengaku belum maksimal adanya perbaikan tersebut. Pihak kelurahan sudah secara strategis dan langkah taktis untuk perbaikan dan memberikan contoh. Harus banyak regulasi mengaturnya sehingga program bisa terealisasi.

PADANG – Hj. Rosnawati.BA, istri Wakil Walikota Padang Ir.H.Emzalmi M.Si mengunjungi masyarakat di Kelurahan Bukit Gado – Gado Kecamatan Padang Selatan, dalam rangka Halal Bi Halal sekaligus menyambung silaturrahmi yang telah lama tidak terjalin antara bako dan anak pisang.
Salah seorang tokoh masyarakat Gusli yang juga niniak mamak setempat menyampaikan, selaku niniak mamak mewakili masyarakat Bukit Gado – Godo ia berterimakasih telah dikunjungi Hj. Rosnawati selaku anak pisang.
“Harapan kami hubungan silaturrahmi ini bisa lebih erat lagi, apalagi suami Hj.Rosnawati adalah pejabat pemerintah Kota Padang  yang juga selaku wakil walikota. Apa langkah – langkah serta solusi untuk pembangunan kampung ini tentu kita harap bisa menjadi perhatian pemerintah,” katanya di Masjid Jabal Din, akhir pekan lalu
Salah satunya Masjid Jabal Din yang tengah dalam renovasi, ia berharap ada kelanjutan pembangunan. “Besar harapan kami pemerintah melirik pembangunan disini, apalagi turun langsung ke masyarakatnya di Bukit Gado – Gado ini,” pungkasnya.
Sementara, Hj.Rosnawati menyampaikan, kunjungan itu masih dalam suasana lebaran Idul Fitri. Ia mengaku memiliki Bako di Bukit Gado-gado yang bernama almarhum angku Magek. Dahulu, ia bahkan sering ke sana sekitar 40 tahun silam. Saat itu, rumah penduduk masih belum seberapa dan jalannya masih belum bisa dilalui kendaraan.
“Alhamdulillah, saat ini kendaraan roda dua bahkan mobil sudah dapat naik ke atas Bukit Gado – Gado ini,” katanya usai acara halal bi halal tersebut.
Saat ini, pembangunan di sana sudah mulai berkembang dengan terealisasinya jalan aspal beton hingga ke atas Bukit Gado – gado meski masih ada infrastruktur yang belum maksimal. Ke depan, ia berharap masyarakat Bukit Gado – Gado agar selalu taat beragama dan memperhatikan anak – anak agar bisa memberikan pendidikan yang lebih baik.
Menyangkut aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Kota Padang, ia berharap agar dapat terealisasi. “Insya Allah nantinya melalui bapak kita sampaikan aspirasi masyarakat ini agar bisa nanti menentukan bagaimana hal yang terbaik,” ungkapnya.(baim)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.