PADANG - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Inspektur Jenderal Fakhrizal memastikan bahwa pihaknya akan mengamankan kegiatan pertemuan da'i dan ulama se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika, di Kota Padang. Hal ini menurutnya perlu dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh kepada Pemerintah Kota Padang.
"Keamanan tamu merupakan bagian tugas dari kepolisian dan kita berikan jaminan keamanan, tak boleh ada gangguan," kata Kapolda saat menerima Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan rombongan di ruang kerjanya, Rabu (5/7) siang.
Siang itu, Walikota Padang bersama rombongan datang menemui Kapolda untuk melaporkan kegiatan pertemua da'i dan ulama tersebut. Walikota meminta dukungan penuh dari kepolisian terkait keamanan sepanjang kegiatan tersebut berlangsung.
"Alhamdulillah, kita sudah bertemu Kapolda. Beliau berjanji untuk mendukung penuh kegiatan pertemuan da'i dan ulama yang akan kita laksanakan pada 10 hingga 21 Juli nanti," sebut Walikota Padang.
Walikota mengatakan kegiatan pertemuan dai dan ulama bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia.
"Nantinya akan ada perwakilan ulama dari banyak negara hingga mencapai 400 orang," ujarnya.
Ia menambahkan perwakilan ulama tersebut berasal dari berbagai kalangan bahkan ada yang pernah menjabat pimpinan negara.
Dalam kegiatan itu akan dibahas berbagai isu dan persoalan tentang umat Islam seperti mencarikan solusi untuk konflik di timur tengah, termasuk ujaran kebencian yang merusak hubungan di Indonesia.
"Setiap perwakilan nantinya akan mengemukakan masalah di masing-masing wilayah dan kemudian dibagikan serta dicarikan solusinya," lanjutnya.
Sejatinya, terangnya Padang hanya sebagai pelaksana yang telah ditentukan oleh panitia dari Jakarta, akan tetapi kedatangan ulama ini akan dimanfaatkan dalam memberikan pemikiran terkait pembangunan umat di daerah.
Dia mengemukakan pada pertemuan tersebut juga akan dibahas tantangan yang dihadapi umat saat ini seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, hingga kriminalitas.
"Hasil ini nantinya direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing sebagai pertimbangan kebijakan pembangunan manusia ke depan," katanya.
Walikota berharap dampak dari pertemuan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja namun oleh keseluruhan masyarakat.
Sementara itu kegiatan pertemuan dai antar negara ini menurut rencana akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 16 Juli 2017 mendatang. Selain pertemuan dan pembahasan di antara dai, kegiatan ini juga diikuti dengan lomba hafal Al Quran yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia berjumlah 200 orang.
"Keamanan tamu merupakan bagian tugas dari kepolisian dan kita berikan jaminan keamanan, tak boleh ada gangguan," kata Kapolda saat menerima Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan rombongan di ruang kerjanya, Rabu (5/7) siang.
Siang itu, Walikota Padang bersama rombongan datang menemui Kapolda untuk melaporkan kegiatan pertemua da'i dan ulama tersebut. Walikota meminta dukungan penuh dari kepolisian terkait keamanan sepanjang kegiatan tersebut berlangsung.
"Alhamdulillah, kita sudah bertemu Kapolda. Beliau berjanji untuk mendukung penuh kegiatan pertemuan da'i dan ulama yang akan kita laksanakan pada 10 hingga 21 Juli nanti," sebut Walikota Padang.
Walikota mengatakan kegiatan pertemuan dai dan ulama bertujuan untuk mempersatukan umat Islam di seluruh dunia.
"Nantinya akan ada perwakilan ulama dari banyak negara hingga mencapai 400 orang," ujarnya.
Ia menambahkan perwakilan ulama tersebut berasal dari berbagai kalangan bahkan ada yang pernah menjabat pimpinan negara.
Dalam kegiatan itu akan dibahas berbagai isu dan persoalan tentang umat Islam seperti mencarikan solusi untuk konflik di timur tengah, termasuk ujaran kebencian yang merusak hubungan di Indonesia.
"Setiap perwakilan nantinya akan mengemukakan masalah di masing-masing wilayah dan kemudian dibagikan serta dicarikan solusinya," lanjutnya.
Sejatinya, terangnya Padang hanya sebagai pelaksana yang telah ditentukan oleh panitia dari Jakarta, akan tetapi kedatangan ulama ini akan dimanfaatkan dalam memberikan pemikiran terkait pembangunan umat di daerah.
Dia mengemukakan pada pertemuan tersebut juga akan dibahas tantangan yang dihadapi umat saat ini seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, hingga kriminalitas.
"Hasil ini nantinya direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing sebagai pertimbangan kebijakan pembangunan manusia ke depan," katanya.
Walikota berharap dampak dari pertemuan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja namun oleh keseluruhan masyarakat.
Sementara itu kegiatan pertemuan dai antar negara ini menurut rencana akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 16 Juli 2017 mendatang. Selain pertemuan dan pembahasan di antara dai, kegiatan ini juga diikuti dengan lomba hafal Al Quran yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia berjumlah 200 orang.