PADANG - Ada yang berbeda dengan wajah Kota Padang dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini. Objek wisata di Kota Padang yang dulunya kurang diminati wisatawan, kini justru menjadi primadona. Jika tak percaya, lihat saja Pantai Padang, Pantai Air Manis, Batang Arau, GOR H. Agus Salim, dan lainnya.
Mulai cantik dan tertatanya wajah Kota Padang berkat kesungguhan dan keseriusan Pemerintah Kota Padang. Termasuk dukungan masyarakat untuk menjadikan daerahnya sebagai tujuan kunjungan orang banyak.
Dukungan melalui dana APBD Kota Padang digelontorkan setiap tahun. Seperti tahun ini saja, lebih kurang Rp 40 milyar dialokasikan untuk sektor pariwisata, pembangunan sarana penunjang kepariwisataan, dan lainnya.
"Dana APBD dialokasikan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Permukiman Perumahan dan Pertanahan," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Helmi Moesim, Selasa (19/9).
Seluruh dana itu digunakan untuk mempercantik Kota Padang dan menunjang kepariwisataan. Seperti pembangunan kawasan pedestrian mulai dari kawasan pusat perbelanjaan (Pasar Raya, dan jalan M. Yamin) menuju Pantai Padang. Kemudian pembangunan pedestrian di GOR H. Agus Salim untuk sport tourism. Pedestrian di Pantai Padang, serta pembangunan taman dan parkir di Pantai Air Manis.
"Termasuk juga pembangunan tagline raksasa di Gunung Padang," tambah Helmi.
Tidak itu saja, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga mendukung penuh dengan membangun Convention Hall dengan anggaran Rp 22 milyar di Bukit Lampu, Bungus. Convention Hall ini dalam rangka penyediaan sarana wisata MICE di Padang.
Dukungan Pemprov Sumbar juga semakin nyata dengan pembangunan Gedung Budaya yang digunakan untuk pertunjukan dan event di wilayah Pantai Padang. Total anggarannya pun mencapai Rp 300 miliar yang dikerjakan multiyears.
Tidak itu saja. Dukungan dari Pemerintah Pusat pun juga turut mendukung pariwisata di Kota Padang. Buktinya, dana APBN yang cukup besar digelontorkan sebesar Rp 10 miliar. Dana DAK dari APBN ini untuk pembangunan plaza / panggung budaya di Pantai Cimpago yang dilaksanakan Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan.
Kemudian penataan kawasan Danau Cimpago dengan pedestriannya. Termasuk taman bermain serta pengerukan sedimentasi di kawasan pelabuhan Marina di Batang Arau yang dilakukan Kementerian PU melalui Balai Sungai Wilayah V.
Di sisi investasi juga begitu. Investasi swasta di bidang pariwisata di Kota Padang terbilang cukup besar. Ini terlihat dengan adanya pembangunan pusat belanja "Transmart" sebagai shopping center dan wahana rekreasi. Ditambah lagi dengan pertumbuhan tempat hunian (hotel) yang semakin pesat. Serta waterboom dan restaurant.
Di sisi pendapatan dari sektor pariwisata, PAD yang diperoleh juga cukup meningkat. Hal ini meliputi pajak hotel, restauran, pajak hiburan, serta retribusi dari objek wisata.
"Kita menargetkan pendapatan pada tahun ini Rp 70 miliar, dan ini nilai yang terbesar untuk di Sumatera Barat," jelasnya.
Dukungan penuh juga diberikan para dermawan Kota Padang yang menyumbangkan dua masjid. Satu masjid di Pantai Air Manis dan satu lagi di Pantai Padang. Untuk biaya pembangunan masjid ini ditaksir senilai milyaran rupiah.
"Ini dalam rangka mewujudkan Padang sebagai destinasi halal," tukas Helmi.
Sementara, Selasa (19/9) ini, Pemerintah Kota Padang juga menandatangani kerjasama dalam rangka promosi wisata dengan Malindo Malaysia yang memiliki 37 kantor cabang di seluruh dunia dan dapat difungsikan sebagai pusat informasi pariwisata Kota Padang.
"Malindo juga melakukan survey kelayakan investasi skylift dan skytrain di Padang," pungkasnya.