PADANG - Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Muhidi menyebut, khatam atau tamat membaca Al Quran bukan akhir dari segalanya. Akan tetapi merupakan tahap awal untuk memahami kitab suci.
"Teruskan membaca Al Quran meski telah menamatkanya," ujar Muhidi saat menghadiri perayaan Khatam Al Quran di Masjid Al Muhajirin, Perumahan Nuansa Indah 3, Gurun Laweh, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Minggu (17/9).
Muhidi mengatakan, membaca Al Quran memang berpahala. Tetapi Al Quran bukan untuk dibaca saja. Namun untuk dipahami dan menjadi pedoman hidup.
"Kita harus memahami apa yang dibaca," jelas Wakil rakyat ini.
Muhidi mengimbau kepada seluruh orangtua untuk membimbing anak-anaknya. Setelah menamatkan Al Quran diharapkan seluruh anak mampu mengamalkan dengan baik.
Ia menceritakan bahwa dirinya pernah mendapat kiriman gambar pengakuan seseorang yang mati suri. Saat bangun dari mati suri, yang diingat hanya ayat Al Quran.
"Ketika tubuh tak bisa bergerak, satu-satunya yang bisa dilakukan hanya membaca Al Quran," papar Mahyeldi.
Pagi itu, sebanyak 28 santri telah menamatkan Al Quran. Sebanyak 9 santri dan 19 santriwati nampak gembira.
Sisi lain, Wakil Ketua DPRD Kota Padang mengajak seluruh warga untuk mentakmirkan rumah ibadah. Masjid Al Muhajirin yang sedang dalam pembangunan diharapkan untuk terus dikembangkan.
Mahyeldi berharap Masjid Al Muhajirin tidak saja dibangun bertingkat. Akan tetapi juga memperlapang tempat parkir. Termasuk membuat panggung di sebelah masjid.
"Nanti panggung itu digunakan untuk 'baralek', sehingga tidak ada yang 'baralek' di jalan," sebut Muhidi.
"Kita menginginkan masjid menjadi pusat kegiatan umat," tambahnya sambil mengakhiri.