Jakarta, IMC - Portal berita anak bangsa; Indonesia Media Center (IMC) merayakan hari jadinya yang pertama, Jumat (23/02/2018) di kantor biro DKI Jakarta, Jl. Pejaten Indah II No. 4 Jakarta Selatan. Tasyakuran perdana IMC yang digelar selama 2 hari ini, mengusung tema “Mengedukasi dan Membangun Bangsa Melalui Informasi”.
Acara diisi dengan tabligh akbar, menghadirkan penceramah Da’i cilik Dzakira Erfa Sarah dan KH. Drs. Dudung Abdullah (Penasehat IMC Biro Bogor). Berbagai acara turut pula memeriahkan HUT IMC antara lain Pengobatan Herbal Berkah serta Bazaar yang diinisiasi oleh Agung Sedayu Widi, Santunan Yatim dan Dhuafa yang diberikan secara simbolis oleh Lucky MR (Wakil Redaktur Pelaksana IMC), Konseling Wirausaha Mandiri oleh Firdaus MM, Konseling Property Tanpa Riba, serta Konseling Kesehatan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wilson Lalengke, MSc, MA selaku Dewan Pembina IMC, Syaefudin sebagai Pemimpin Redaksi, dan Rachman Salahul Hadi, M.Si (Dewan Penasihat IMC) dan Akhmad Bumi, SH (Penasihat Hukum IMC). Tampak hadir pula diantara tamu undangan adalah Sang Bintang Iklan Komix yang juga Vlogger handal Felipe Valdes (Brazil) dan perwakilan dari UIN Syarief Hidayatullah Sulayman Colley (Gambia).
Wilson Lalengke yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Pewarta warga Indonesia (PPWI), dalam sambutannya menyampaikan suka citanya dapat bertemu dalam rangka merayakan dan memperingati 1 tahun IMC.
Wilson yang baru saja kembali usai melantik kepengurusan DPC PPWI Prabumulih itu, menyempatkan diri hadir di perayaan HUT IMC, hal ini sebagai bentuk apresiasinya terhadap rekan – rekan pers yang telah berkreasi dan tergabung dalam IMC.
Ketum PPWI itu juga mengupas mengenai keberadaan PPWI, yang salah satu kegiatannya adalah mendorong setiap warga masyarakat termasuk anggota (TNI/Polri), untuk memiliki media seperti IMC. Menurutnya ada lebih dari 100 media yang dikelola oleh anggota PPWI di seluruh Indonesia.
“Kita dorong untuk merubah paradigma publik, agar melihat bahwa kepentingan publik itu perlu diangkat melalui sebuah pemberitaan. Dulunya media massa itu mahal, perlu bersusah payah agar masuk beritanya. Tetapi sekarang dengan tekhnologi informasi yang ada, setiap kita bisa melakukan kegiatan publikasi,” papar Wilson.
“Oleh karena itu, kepentingan-kepentingan publik yang dirasa oleh media–media mainstream itu agak “kurang penting” untuk dipublikasikan, maka kita yang mempublikasikan sendiri. Makanya kita dorong juga bapak-bapak dari TNI–POLRI, kampus, dan semua elemen masyarakat untuk kreatif membuat informasi yang bagus dan menyenangkan untuk dibaca oleh publik,” lanjutnya.
Wilson berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan diklat jurnalistik maupun seminar, yang telah digelar PPWI di beberapa instansi pemerintah (termasuk TNI, Kepolisian, maupun mahasiswa), kegiatan tersebut akan menghasilkan pemberitaan yang positif dan berita yang berimbang di masyarakat.
“Paling tidak pemberitaan yang kurang pas, kurang baik, kurang mendukung dan kurang membangun dari media lain, nah kitalah masyarakat umum yang akan melakukan kegiatan-kegiatan postif itu,” jelas Wilson.
“Intinya PPWI hadir untuk bersama – sama dengan masyarakat membangun sebuah peradaban informasi, agar kita menjadi warga masyarakat yang cerdas informasi. Apa itu cerdas informasi? Yaitu cerdas dalam menerima maupun meresepon informasi tersebut dan cerdas menyampaikannya,” tutup Wilson.
Dalam kesempatan yang sama, Rachman Salihul Hadi, M.Si. menyampaikan, sebagai Dewan Penasihat ia berharap dengan kehadiran IMC apa yang dibutuhkan masyarakat tentang informasi dan komunikasi, terutama berita – berita yang ada dan yang dibutuhkan masyarakat, IMC dapat memberikan andil, mengambil bagian dan berpartisipasi dalam mencerdaskan transformasi informasi dan komunikasi.
“Dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh IMC, saya tidak akan memberikan informasi tentang medianya, tetapi yang saya harapkan adalah adanya silaturahmi antara media dengan masyarakat atau warga di sekitarnya. Makanya judul dari acara ini adalah Tasyakuran 1 tahun dengan tagline; Mengedukasi dan Membangun Bangsa Melalui Informasi,” jelas Rachman.
Dewan Penasihat IMC itu juga berharap dengan adanya media yang sangat bebas saat ini, peran serta tokoh masyarakat dan para akademis, terutama orang tua yang ada di lingkungan, dapat mengedukasi anak-anak dalam menghadapi kebebasan arus informasi, yang dengan mudah diakses di internet. (Yeni/red)