PADANG - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang dinilai anggota tidak profesional dalam mengadakan iven Napak Tilas yang merupakan rangakaian hari jadi Kota Padang, ini adalah marwahnya Kota Padang atau hari lahirnya ibukota Provinsi Sumatera Barat.
Hal ini disampaikan anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Usman Ismail, saat diwawancarai di kantor DPC Demokrat Padang, Jl. Azizi Andalas.
Pada kesempatan itu ia berharap, kepada dispora untuk masa yang akan datang, iven sebesar ini supaya dikelola secara profesional dan transparan. Kalaupun diserahkan ke pihak katiga penyelenggaraan iven, itupun harus jelas, panitianya siapa, anggaran dana dari mana yang mengelola siapa, yang mengadakan acara siapa,"tegas Usman.
Namun sangat disayangkan anggota fraksi Demokrat ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga mengatakan tidak tahu dan lupa berapa anggaran yang tersedot untuk melaksanakan kegiatan iven Napak Tilas yang tiap tahun pula diadakan.
Kalau itu menggunakan keuangan daerah, Dispora harus transparan.
Kalau perlu disuruh BPK mengecek penggunaan anggaran tersebut, darimana sumber keuangannya, kegunaannya untuk apa, kan harus jelas.
"Aneh, kalau kadispora bilang tidak tahu begini sagala macam," kata Anggota Dewan dua periode itu sambil geleng - geleng kepala.
Sebelumnya, saat ditanya berapa anggaran yang dikeluarkan dispora untuk iven Napak Tilas, Kadispora Padang enggan memberitahukan jumlah dana yang tersedot untuk bagian rangkaian kegiatan memperingati HUT Kota Padang ke- 348 itu.
Diperoleh informasi dari sebuah sumber yang minta namanya dirahasiakan bahwa APBD Kota Padang tersedot sebesar Rp.600 jt.
Iven ini penuh rahasia karena Kadis sebagai pengguna anggaran tidak bisa menyebut total jumlah dana kegiatan dimaksud. Padahal dia bisa konfirmasi PPTK bersangkutan.