Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti menghadiri pertemuan bulanan guna mempererat hubungan silaturahmi antara pemuka dan masyarakat Bukit Putus Gaung Teluk Bayur (BUGAT), Sabtu (14/10).
Menurutnya Memiliki anak yang baik dalam bersikap, cerdas, dan patuh adalah impian siapa saja. Maka dari itu intuk memilki anak dengan kriteria di atas adalah sepenuhnya tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak sedini mungkin.
Cara mendidik anak harus dipahami secara menyeluruh bukan hanya sepenggal-sepenggal saja. Agar anak tumbuh dengan utuh baik secara intelektual, spiritual, dan emosional. Maka mendidik anak seharusnya berupa upaya mengajak dan memotivasi anak kearah positif untuk berani menemukan hal-hal baru secara intelektual, spiritual, dan emosionalnya. Ketiganya jangan dipisahkan apalagi dihilangkan, urai ibu dua anak ini lebih lanjut.
Kesalahan yang umum dilakukan orangtua adalah mereka merasa telah cukup hanya dengan memasukan anak kesekolah. Mereka juga diajari di sekolahan berbagai hal. Pada posisi ini maka kemungkinan gagal dalam mendidik anak sudah di depan mata. Seharusnya tanggung jawab sebagai orang tua dalam mencetak anak yang berkualitas tidak bisa sampai disitu saja.
Wakil rakyat dari Partai Gerindra menghimbau agar para orangtua memanfaatkan waktu bersama keluarga mulai jam 19.00 Wib anak-anak tidak memegang gadget lagi. Waktu berkualitas itu bisa dimanfaatkan untuk makan bersama, bercerita dan beribadah bersama.
Sementara menurut istri Walikota Padang, Harnely Bahar, lelaki merupakan pemimpin dalam keluarga dan harus bisa membawa anak dan istrinya ke jalan benar. Setinggi apapun jabatan seorang perempuan, yang menjadi pemimpin dalam rumah tangganya tetap suami yang harus dihormati.
Harnely Bahar sempat bergurau dihadapan masyarakat, '' Walaupun Ketua DPRD Kota Padang seorang perempuan yang menjadi pimpinan di lembaga di legislatif tetapi di rumah pemimpin tetap suaminya yaitu Pak Eri''. Hal ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.
Ditambahkan Elly Thrisyanti, sebagai orangtua saat ini kita harus membentengi keimanan yang kuat bagi keluarga kita dari pengaruh global. Sekali saja terlihat tidak sengaja tontonan yang tidak semestinya oleh anak-anak, maka butuh waktu selama 8 bulan untuk menghilangkannya dengan upaya sangat keras.
Apalagi tontonan dunia maya itu sengaja dilihat para remaja. Alangkah susah untuk menghilangkannya karena sudah tertanam dalam memorinya. Dengan memperkuat iman dan takwa maka anak-anak kita bisa menghadapi berbagai godaan tersebut. Jangan sampai iptek menguasai anak-anak kita. Tetapi kitalah yang menguasai iptek.