Anggota DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa mengkritisi pelaksanaan Festival Siti Nurbaya 2017 yang kegiatannya dipusatkan di Muaro Lasak Kecamatan Padang Barat. Padahal, objek wisata Siti Nurbaya terletak di Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang Selatan.
“Pertanyaan saya, setelah ke lokasi Gunung Padang melihat Makam Siti Nurbaya pagi tadi, kenapa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang tidak memusatkan Festival Siti Nurbaya di tampuaknya? Di Kelurahan Batang Arau di kaki Gunung Padang, lokasi objek wisata Siti Nurbaya itu sendiri?” jelasnya, Minggu, 8 Oktober 2017.
Ia tidak habis fikir, kenapa Festival Siti Nurbaya tersebut kegiatannya dipusatkan di Muaro Lasak dan Pantai Padang. Padahal, nama yang “dijual” adalah “Siti Nurbaya”. Untuk itu, ia meminta tahun depan, pemko melalui Disbudpar dapat mengadakan dan memusatkan Festival Siti Nurbaya di lokasi objek wisata Siti Nurbaya itu sendiri.
Jika iven tersebut dipusatkan ditempatnya, tentunya dampaknya bagi masyarakat di kawasan objek wisata Siti Nurbaya ini. Ivent itu akan membantu perekenomian masyarakat lingkungan dan tentunya juga akan terbenahi kampung ini termasuk kesadaran masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Apalagi, jelas Mahesa, di Kelurahan Batang Arau sudah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Siti Nurbaya. Ia mengatakan, ketika sudah terbentuk Pokdarwis diharapkan pemerintah memberikan perhatian penuh, karena mereka ujung tombak untuk memajukan dan mensosialisasikan pariwisata itu sendiri.
“Pemerintah harus bisa mem-back up kelompok ini, bagaimana agar objek wisata ini bisa mereka turut mengelola, mensosialisasikan program dari Disbudpar itu sendiri. Dengan adanya kerjasama dengan pemerintah tentunya masyarakat akan penduli pada wisata yang ada di daerah mereka. Tentu pemerintah akan sedikit terbantu dan perekonomian warga setempat juga bisa meningkat,” tegas Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Kita akui, perhatian pemerintah provinsi dan kota sudah ada, seperti saat ini sedang ada pengerjaan tegline di Gunung Padang, yaitu “Padang Kota Tercinta” yang katanya akhir tahun ini siap. Namun kita minta pemberdayaan masyarakatnya, bagaimana gerakan Pokdarwis ini bisa diberdayakan pemerintah. Berikan mereka pelatihan-pelatihan, sehingga mereka bisa juga hidup dari sana. Seperti bagaimana membuat cindera mata maupun UKM masyarakat setempat bisa diberdayakan,” pungkas anggota DPRD Kota Padang 3 periode tersebut.