PADANG - Pagelaran Minangkabau Fashion Festival (MFF) 2018 dapat menjadi harapan untuk
kemajuan serta meningkatkan gairah ekonomi kreatif Sumatera Barat
kedepannya. Sehingga akan berimbas terhadap peningkatan pendapatan masyarakat
melalui usaha rumahan, usaha kecil menengah dan usaha masyarakat dalam
skala besar .
Sebagaimana diketahui, ragam budaya dan keindahan serta keunikan ragam hias songket dan tenun yang dimiliki daerah, perlu dilestarikan dan dikembangkan. Sebab ini merupakan asset yang perlu diperkenalkan ke masyarakat luas, agar aneka ragam budaya produk fashion berbasis warisan budaya Minangkabau bisa meraih tempat di dunia.
Sebagaimana diketahui, ragam budaya dan keindahan serta keunikan ragam hias songket dan tenun yang dimiliki daerah, perlu dilestarikan dan dikembangkan. Sebab ini merupakan asset yang perlu diperkenalkan ke masyarakat luas, agar aneka ragam budaya produk fashion berbasis warisan budaya Minangkabau bisa meraih tempat di dunia.
Ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Oni Yulfian melalui ketua panitia pelaksana Derliati, S.ST. M.Pd kepada wartawan melalui pres rilisnya beberapa saat lalu.
Dikatakan Derliati, penyelenggaraan kali ini telah memasuki tahun ke 4 (empat), dimana sebelumnya pihak Dinas Pariwsata telah melakukan road show di 6 kabupaten dan kota, yang bertujuan agar minat para desainer, UKM dan pengrajin lebih termotivasi lagi untuk menghasilkan karya terbaiknya.
Tentunya dalam menunjang dan suksesnya acara ini tidak terlepas dari dukungan dari Dekranas Provinsinsi Sumatera Barat yang selalu mensuport dan memberi masukan-masukan positif, sehingga pagelaran ini memang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Sumatera Barat.
Tentunya dalam menunjang dan suksesnya acara ini tidak terlepas dari dukungan dari Dekranas Provinsinsi Sumatera Barat yang selalu mensuport dan memberi masukan-masukan positif, sehingga pagelaran ini memang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Sumatera Barat.
Adapun bentuk perlombaan yang bakal dilaksanakan terdiri dari 4 (empat) kategori yaitu :
1. Lomba kreasi busana pengantin nasional Minangkabau,
2. Lomba membuat kreasi baju muslim (pesta).
3. Lomba modifikasi baju kuruang basiba dan
4. Lomba membuat desain baju batik.
Untuk pendaftaran, para peserta diberikan batas waktu penyerahan materi kepada panitia sampai dengan tanggal 27 Juli 2018. Dimana dalam perlombaan ini total hadiah yang dipersiapkan panitian sebesar Rp. 85.500.000,-.
Dalam hal ini ada aturan dan ketentuan yang menjadi syarat bagi peserta untuk mengikuti lomba.
1. Ketentuan umum
- Hasil karya harus original dan dibuat oleh peserta sendiri bukan plagiat.
- Peserta lomba adalah siswa sekolah desain, sekolah fashion design pengrajin, UKM, rias pengantin dan umum.
- Desain yang masuk 10 besar menjadi milik panitia dan akan dipergunakan untuk berbagai kepentingan.
- Konsep desain dibikin di atas kertas HVS (A4) menggunakan huruf times new roman 12pt spasi 1.5.
- Karya desain deskripsi dan biodata peserta dikirimkan kepada panitia Minangkabau Festival fashion 2018, Dinas Pariwisata provinsi Sumatera Barat. jalan Khatib Sulaiman No 7 Padang ( Hardcopy dan softcopy dalam CD). Dimasukkan dalam amplop tertutup dan dikirimkan atau diserahkan secara langsung ke sekretariat panitia.
- Dewan juri bekerja secara profesional dan keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
2. Ketentuan Khusus
- Warga negara Indonesia ber KTP Sumatera Barat
- Usia tidak lebih dari 37 tahun Saat lomba dan di lampirkan fotokopi KTP atau SIM
- Hasil karya harus inovatif (mampu menciptakan karya baru yang terinspirasi dari budaya lokal (motif, hiasan, bahan dan lainnya) dan juga kreatif (mampu mengembangkan karya yang berbeda) yang mencerminkan potensi lokal.
Nah, untuk informasi lebih lengkapnya, masyarakat atau peserta lomba silahkan menghubungi Panitia Festival Fashion 2018 di Dinas Pariwisata Sumbar Jln. Khatib Sulaiman No. 7 Padang.
Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi
Hp/ WA : 085272 430789
Hp/ WA : 085272 430789
Email : mmf.lomba@gmail.com