JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sekarang adalah era teknologi, era globalisasi dan era milenial di mana perubahan terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, Presiden mendorong insan koperasi untuk mengikuti perkembangan yang ada dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya sehingga tidak tertinggal.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat meresmikan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Expo di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Kamis, 12 Juli 2018.
"Oleh sebab itu, kita harus sadar semuanya, ngerti semuanya. Apa itu _artificial intelligent_, apa itu _internet of things_, apa itu _big data_. Apa itu _advance robotic_. Kita harus ngerti semuanya. Kalau enggak kita ditinggal. Perkembangan-perkembangan _hyperloop_, Tesla, ini harus ngerti semuanya. Insan koperasi juga sama," kata Presiden.
Sebagai permulaan, Presiden menuturkan, para anggota koperasi harus pintar dalam menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada di _smartphone_, misalnya WhatsApp.
"Saya kira di awal enggak harus dengan yang canggih-canggih, mulai dulu dengan semua anggota koperasi harus pintar pakai WA. Semua anggota koperasi memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi WhatsApp," ucapnya.
Selain itu, Presiden juga mendorong koperasi untuk aktif di media sosial dengan memasang laman di berbagai media sosial, seperti Instagram, Twitter, maupun Facebook. Presiden juga meminta para insan koperasi untuk mempelajari bagaimana membuat konten yang menarik di media sosial tersebut.
"Kalau enggak ya percuma. Enggak bakal ada yang _like_, enggak ada yang bakal mem-follow. Pelan-pelan nanti berkembang dengan aplikasi-aplikasi yang lebih canggih seperti mulai jualan di platform e-commerce yang tadi sudah saya sampaikan, di Tokopedia, Bukalapak, Lazada, misalnya atau membuat online store sendiri karena anak muda sekarang semuanya di situ," lanjutnya.
Dengan aktif memanfaatkan media sosial dan teknologi digital di internet, Presiden meyakini koperasi akan lebih berkembang pesat. Karena, lanjutnya, dengan internet sudah tidak ada lagi hambatan berupa batasan jarak.
"Dengan internet sudah tidak ada lagi yang namanya jarak. Mau 1000 meter, mau 1000 km rasanya komunikasi dan interaksi sudah sama-sama mudahnya, sama-sama gampangnya," imbuh Kepala Negara.
Selain itu, Presiden pun mendorong koperasi untuk belajar dari koperasi lain yang telah sukses. Presiden memberikan contoh Fonterra, sebuah koperasi di Selandia Baru yang bergerak di produksi susu.
"Mari kita lihat contoh-contoh koperasi terbaik di dunia, Fonterra Selandia Baru adalah sebuah koperasi yang bergerak di bidang susu dan produk susu yang dimiliki bersama 10500 petani di Selandia Baru menghasilkan omset 17,2 miliar New Zealand Dollar atau sekitar Rp165 triliun," ucapnya.
Presiden pun berharap agar koperasi bisa menjadi sebuah wadah dengan skala ekonomi besar yang memiliki efisiensi produksi dan distribusi, bahkan menjadi wadah untuk inovasi.
"Koperasi juga selayaknya menjadi tempat para anggota untuk belajar bersama mengenai marketing, mengenai variasi produk, tempat memang harus di koperasi. Inilah sistem ekonomi gotong royong yang ingin kita kembangkan terus dan mengumpulkan, menebarkan pengetahuan informasi-informasi terkini dan juga mengembangkan keterampilan baru di antara anggota-anggota koperasi," ujarnya.