Padang - Masjid merupakan sarana ibadah bagi umat Islam, dan tentunya juga menjadi wadah bagi pendidikan karakter generasi milenial Sumatera Barat (orang minang) sejak dahulunya. Dari catatan sejarah tokoh-tokoh nasional yang berasal dari minangkabau karakternya lebih menonjol karena "pendidikan surau" masjid/mushalla saat ini.
Hal demikian diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengapresiasi, ketika melihat positif sejumlah program kegiatan yang diterapkan pengurus Masjid Nurul Islam , Ulakkarang Selatan Kota Padang, Minggu (12/5/2019).
Lebih lanjut Nasrul Abit menjelaskan, pengurus masjid meluncurkan program beasiswa bagi anak anak TPA yang berprestasi. Program ini, dinilai sangat positif dan perlu dicontoh dan diterapkan di mesjid yang ada di Sumbar. Selain bernilai ibadah, memotivasi anak anak untuk lebih rajin dan giat mengaji dan beribadah ke Mesjid.
Menurut Nasrul Abit program tersebut dapat mencegah generasi milenial dari perbuatan penyalahgunaan narkoba maupun perilaku maksiat sex menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Generasi milenial Sumbar mesti pandai dan disibuk dengan didikan mengaji, mempelajari Al Qur'an sebagai sumber dasar ilmu pengetahuan dan melahirkan generasi milenial yang berakhlak mulia.
"Kalau generasi milenial Sumatera Barat kita sudah sibuk dengan kegiatan positif di masjid, tentunya tidak akan ada di lagi perbuatan maksiat dan hal hal yang negatif. Karena ajaran agama telah menuntunnya untuk menjadi umat yang sholeh", sebut Nasrul Abit dalam acara safari ramadhan.
Wagub juga menjelaskan, tantangan Sumbar saat ini persoalan narkoba dan LGBT. Jika tidak diantisipasi sejak dini, akan berdampak buruk, korban akan bertambah dan pada akhirnya generasi milenial Sumbar akan lemah, mudah terpengaruh informasi globalisasi saat ini.
Nasrul abit mendorong pengurus masjid untuk bekerja maksimal untuk suksesnya program yang dikelola tersebut. Kepada orang tua diharapkan berperan aktif selalu memperhatikan anak-anak mereka dengan baik di rumah masing-masing.
Sementara itu, Ketua Mesjid Nurul Islam, Zulkifli mengatakan, selain program beasiswa, pengurus mesjid juga meluncurkan program pemberian beras bagi warga yang ada disekitar mesjid.
"Program ini kota luncurkan untuk memotivasi anak anak rajin mengaji dan beribadah. Bagi warga penerima beras juga diharapkan datang ke mesjid untuk beribadah," kata Zulkifli.
Ketua masjid mengatakan, beasiswa yang diberikan kepada murid TPA adalah yang hafal satu juz dengan ketentuan datang sholat berjamaah ke mesjid setiap waktu sholat.
"Beasiswa yang diberikan sebesar Rp500 yang hafal per dus," katanya.
Ketua masjid Nurul Islam itu juga menekankan, beasiswa diberikan dengan asumsi Rp 50 ribu per bulan dengan syarat harus sholat ke mesjid setiap lima waktu.
Sementara program pemberian beras kepada fakir miskin diberikan setiap bulan sebanyak 10 kilogram per kepala keluarga. Program ini diluncurkan sebagai motivasi agar mereka rajin datang ke mesjid untuk melaksanakan ibadah.
Zulkifli menambahkan, program itu akan diterapkan setelah lebaran. Sebelum program diluncurkan, pengurus Mesjid sudah terlebih dahulu mensosialisasikan kepada masyarakat.