Walikota: "Sa Kusuik Bulu Ayam, Paruah Manyalasaikan"

Detak, Padang, Di kota besar, cukup banyak permasalahan terjadi. Begitu juga halnya di Kota Padang. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo berharap, bagaimanapun peliknya masalah di tengah masyarakat, akan lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sa kusuik bulu ayam, paruah juo nan manyalasaikan (sekusut bulu ayam, paruh juga yang menyelesaikan)," kata walikota saat membuka Musrenbang 2018 Kecamatan Koto Tangah, Kamis (16/2). 

Hal itu disampaikannya saat menyinggung permasalahan tanah yang ada di Kota Padang. Walikota tidak ingin setiap permasalahan di bawa ke pengadilan.

"Kita tak ingin masalah tanah dibawa ke pengadilan, karena akan melemahkan hubungan kekerabatan," ujarnya.

Walikota berharap, Kerapatan Adat Nagari (KAN) mengambil peran di saat terjadi permasalahan di tengah masyarakat. Keberadaan KAN menjadi solusi di masyarakat.

Sementara itu di sisi lain, Mahyeldi menyebut bahwa Kecamatan Koto Tangah merupakan daerah terluas di Kota Padang. Namun begitu, di daerah ini terdapat cukup banyak lahan tidur yang belum tergarap. Walikota menginginkan warga yang memiliki lahan tidur dapat mengoptimalkannya.

"Tidak boleh ada tanah yang terlantar, jika ada akan dinaikkan pajaknya," tukas Walikota Padang.

Mahyeldi mengimbau kepada seluruh warga untuk memanfaatkan tanah kosong yang ada. Apalagi di Padang cukup banyak yang bisa ditanami, seperti bawang dan lainnya.

"Jika yang punya tanah sudah merantau, lekas dihubungi," sebutnya.

Sementara itu Camat Koto Tangah Syahrul membenarkan jika di daerahnya cukup banyak lahan tidur. Sebanyak 286 hektare lahan tidur tersebar di Koto Tangah.

"Ini tugas kita ke depan untuk menjadikan lahan tidur dapat produktif," ungkapnya.(Charlie)
Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.