Agustus 2017

PADANG - Wakil Ketua DPRD Kota Padang mengajak masyarakat Kota Padang untuk berserah diri pada Sang Pencipta terkait sejak tahun 2004 sudah terbiasa menghadapi bencana gempa.

Hal itu membuat kita selalu mengkoreksi diri agar senantiasa beribadah dan memperkuat iman dalam menghadapi berbagai cobaan, ujar Wakil Rakyat Kota Padang ini.

Hal ini diingatkannya pada seluruh warga Kota Padang mengingat hari Jumat, 1 September 2017 pukul 00:06:56 WIB, wilayah Pantai Barat Sumatera diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,0 (Update) terjadi dengan koordinat episenter pada 1,33 LS dan 99,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah timur laut Kota Muarasiberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 59 km.

Dampak gempabumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di daerah Padang, Pariaman, Painan dan Kep. Mentawain II SIG-BMKG (V MMI), Padang panjang, Bukit Tinggi II SIG-BMKG (IV MMI), Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Solok, Mukomuko,Bengkulu Utara II SIG (II-III MMI),Kepahiang I SIG-BMKG(I-II MMI). Guncangan gempabumi ini belum menimbulkan kerusakan.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra. Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik.

Hingga pukul 00:36 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Drs. Moch. Riyadi, M.Si.

PADANG - Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Muhidi mendukung himbauan Walikota Padang, Mahyeldi, agar panitia kurban tidak menggunakan kantong kresek warna hitam untuk membungkus daging kurban.

Agar warga terhindar dari penyakit dan zat berbahaya, Pemerintah Kota Padang mengimbau kepada panitia kurban untuk tidak menggunakan kantong kresek hitam sebagai pembungkus daging. Sebab pada kantong kresek hitam terdapat zat kimia yang membahayakan.

"Kepada panitia kurban kita anjurkan agar tidak menggunakan kantong kresek hitam," kata Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin.

Hal ini diperkuat oleh Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Padang, Sovia Hariani. Menurutnya, daging sangat mudah rusak dan terkontaminasi. Dengan dibungkus kantong gelap, pembusukan akan cepat terjadi.

"Kita khawatirkan nanti warga terkena kanker, karena itu kita tidak menganjurkan menggunakan kantong berwarna gelap," jelasnya.

Sementara itu, pengurus Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Kota Padang Muhammad Ridho Nur menjelaskan bahwa daging kurban mesti steril. Terjaga kebersihannya. Jika masuk ke dalam kantong hitam, kehigienisan daging akan jauh berkurang.

"Jadi jangan gunakan kantong berwarna," jelasnya.(Charlie)

PADANG – Dalam reses atau istirahat masa sidang II Tahun 2017 yang dijadwalkan mulai 26–30 Agustus 2017, hanya 34 anggota dewan dari 45 anggota dewan yang duduk di DPRD Kota Padang mengambil jatah masa reses II tersebut, jelas Sekretaris DPRD Kota Padang, Syahrul didampingi Kabag Humas dan Protokoler, Ermanto.
Masing-masing anggota dewan memperoleh dana sebesar Rp.15.150.000,- untuk mengumpulkan konstituen pada daerah pemilihannya. Sementara untuk pimpinan dewan memperoleh Rp.18.150.000,- Total dana APBD Kota Padang TA 2017 terserap untuk reses kali ini sebesar Rp.527.100.000,-.
Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra, salah satu anggota dewan yang memanfaatkan masa reses tersebut akan mempusatkan kegiatan resesnya di Kelurahan Gunung Panggilun dengan mengundang masyarakat di tiga kecamatan, yakni Padang Utara, Padang Barat dan Nanggalo.
Pentingnya reses, menurutnya, selain telah diatur dalam Undang-undang, juga perlu untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait APBD 2017.
“Seorang anggota dewan wajib menyampaikan hal ini sebagai pencerdasan kepada masyarakat, terutama dalam pelaksanaan penggunaan anggaran dan perolehan Bansos-hibah, serta rancangan pembangunan yang telah terealisasi sejauh mana telah berjalan,” ujar Wahyu.
Reses juga perlu untuk menjemput aspirasi masyarakat terkait rencana kerja Musrenbang yang sebelumnya belum masuk dalam APBD 2017 dan akan dilaksanakan pada APBD 2018. Saat reses, akan ada laporan ke kepala daerah sebagai bahan pertimbangan lewat reses tersebut.
“Bagaimana seorang dewan mau menyampaikan laporan ke kepala daerah jika ada beberapa daerah belum tersentuh pembangunan, sementara dirinya sendiri tidak melaksanakan kewajiban untuk menjemput aspirasi masyarakat dari daerah pemilihannya,” pungkas Wahyu didamping Ketua fraksi Golkar Bulan Bintang, Jumadi di ruang kerjanya.
Lebih lanjut disampaikan, sebenarnya dalam etika, ketika sudah ditentukan reses, tidak dibolehkan ada agenda lain kecuali agenda yang bersifat luar biasa. Tugas-tugas kedewanan tidak jadi persoalan. Tapi, sangat tidak etis ketika waktu untuk bersama masyarakat tidak dimanfaatkan dengan baik.
Wahyu menegaskan, untuk kader Golkar di Kota Padang yang duduk di DPRD Padang wajib mengambil reses tersebut. “Kami kader Golkar wajib mengambil reses tersebut, karena di sana sebagai bentuk bahwa kami benar-benar wakil rakyat yang memperjuangkan aspirasinya,” ungkapnya

PADANG - Guna memperdekat pemerintah dengan masyarakat, Pemerintah Kota Padang membuat "Command Center" atau ruang komando. "Command Center" ini berfungsi sebagai respon cepat dan pelayanan kepada masyarakat dalam kegawatdaruratan, maupun terhadap keluhan warga.

"Kita akan membuat 'command center' tahun ini," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, Suardi, Senin (28/8) di Balaikota Padang.

Ruang tempat "Command Center" ini rencananya dipusatkan di Balaikota Padang di Air Pacah. Selain sebagai pusat respon dan pelayanan terhadap masyarakat, ruang komando ini juga berfungsi sebagai penyedia data dan informasi bagi Walikota / Wakil Walikota.

"Ruang tersebut dikendalikan oleh operator dan tidak semua orang bisa masuk," beber Suardi didampingi Sekretarisnya Tarmizi Ismail.

Sesuai dengan standar yang ada, ruang "Command Center" di Padang didukung dengan perangkat yang mencukupi. Seperti layar sentuh yang cukup besar, LED monitor, serta perangkat komputer penunjang. Dari ruangan ini nantinya Walikota ataupun Wakil Walikota dapat melihat langsung kondisi kota melalui layar lebar dan langsung memberi arahan jika terjadi permasalahan.

"Ukuran ruang yang diperlukan sebesar 7 x 6 meter," tambah Suardi.

Senin itu, Dinas Komunikasi dan Informatika mengundang OPD terkait untuk membahas rencana tempat "Command Center" tersebut. Sejumlah OPD terkait hadir di ruang rapat Abu Bakar Jaar, Balaikota Padang.

Dalam rapat itu, pihak Dinas Komunikasi dan Informatika memunculkan sejumlah opsi tempat "Command Center". Di antaranya seperti di ruang bidang IKD, ruang LPSE, dan ruang PPID Bagian Humas.

Seorang peserta rapat, Akmal dari Bappeda berharap ruang "Command Center" berada di Balaikota Padang saja. Sementara itu, Kasubag Dokumentasi Humas, Charlie Ch. Legi, berpendapat ruang rapat Abu Bakar Jaar lebih tepat digunakan sebagai tempat "Command Center". Sebab ruang tersebut sangat berdekatan dengan ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota Padang.

"Menurut saya, sebaiknya ruang 'command center' kita tempatkan di ruang sespri asisten," ujar Kabag Umum Alfiadi, memberi opsi.

Setelah dilakukan pertimbangan yang cukup matang dan meminta masukan dari Staf Ahli Walikota, Afrizal Khaidir, akhirnya diperoleh kata sepakat. Ruang "Command Center" akan ditempatkan di ruang sespri asisten.

"Dinas Kominfo agar segera membuat Telahaan Staf kepada Walikota Padang. Karena nanti yang memutuskan Pak Walikota," ucap Afrizal Khaidir.

Usai menggelar rapat, Staf Ahli Walikota, Afrizal Khaidir, Kadis Kominfo Suardi, Sekretaris Dinas Kominfo Tarmizi Ismail, Kabag Umum Alfiadi, dan lainnya melihat langsung kondisi ruang sespri asisten yang berada di lantai dua Balaikota Padang. Nantinya ruang yang cukup luas itu akan diberi sekat.


Padang – Puluhan Angkutan Kota (Angkot) Trayek Pasar Raya Padang – Siteba telah berkumpul di Simpang Tinju, Jalan Gajah Mada, Gunung Pangilun, Kota Padang, Senin (28/8/2017) pukul 09.30 wib.

Sekitar pukul 10.30 Wib rombongan angkot ini sampai ke DPRD Kota Padang untuk menyampaikan aspirasinya. Perwakilan mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD, Asrizal dan Wahyu Iramana Putra.

Terkonsentrasinya puluhan angkot ini, tidak terlepas dari rencana aksi mogok massal semua angkot yang ada di Kota Padang, Senin (28/8/2017).

Beberapa orang sopir angkot melalui pengeras suara menghimbau agar peserta aksi untuk menjaga ketertiban. Sementara Polri sudah berjaga-jaga sebelum kedatangan mereka. Petugas keamanan ini tetap mengatur arus lalu lintas Jalan Sawahan tetap lancar.

Beberapa orang petugas dari kepolisian dan dinas perhubungan juga tampak berjaga jaga di lokasi titik kumpul angkot.

Dari informasi, kurang lebih 500 orang sopir angkot akan memarkir kendaraannya di DPRD Kota Padang, Jalan Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

Aksi mogok yang dilakukan sopir angkot dengan kebijakan Walikota Padang tentang Trans Padang, perubahan izin trayek angkot dan keberadaan Gojek, go-car dan Uber.

Para pengunjukrasa menolak pengoperasian Bus Trans Padang yang baru sebanyak 10 unit. Juga, meminta Walikota Padang untuk menghentikan mobil angkutan penumpang berbasis online (uber, grab dan go-car) di Kota Padang.

Meminta Dishub Kota Padang untuk menertibkan penyimpangan izin trayek 419 (angkot putih berubah jadi orange).

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang melaksanakan Rapat Paripurna, dalam rangka Penyampaian Rancangan Nota Kesepakatan tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) perubahan APBD Kota Padang Panjang Tahun Anggaran 2017, di Gedung DPRD Kota Padang, Sabtu (25/8).

Walikota Padang mengatakan, penyampaian Nota ini bertujuan sebagai Pengantar dalam pengajuan Rancangan Nota Kesepakatan, antara Pemerintah Kota Padang dan DPRD Kota Padang, tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan PPAS perubahan APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2017.

”Penyampaian nota ini juga bertujuan, untuk memberikan gambaran dan informasi secara makro mengenai Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan PPAS Perubahan APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2017,” terang Walikota.

Walikota juga mengatakan, Setelah disusun Kebijakan Umum Perubahan APBD, maka disusun PPAS Perubahan APBD, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Kebijakan Umum perubahan APBD. Dengan demikian KUA dan PPAS perubahan mempunyai keterkaitan utuh tidak dapat dipisahkan serta menjadi dasar acuan dalam penyusunan APBD Perubahan.

Gambaran dari rancangan perubahan struktur APBD Tahun Anggaran 2017, menyangkut dengan rencana perubahan pendapatan, rencana perubahan belanja dan rencana perubahan pembiayaan.

Dari struktur pendapatan daerah, bahwa secara keseluruhan terjadi peningkatan pendapatan daerah Tahun 2017 dari target awal APBD Tahun 2017, setelah perubahan naik sebesar 3,55%. Peningkatan pendapatan ini terjadi pada Pendapatan Asli Daerah, penyesuaian dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah.

“Dari struktur belanja daerah, bahwa kebijakan belanja daerah diprioritaskan dalam rangka menunjang pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” terang Walikota.

Belanja daerah yang disusun tersebut pada hakikatnya berorientasi pada hasil yang ingin dicapai serta bermuara pada peningkatan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padang, mengatakan, dari penyampaian Walikota, kenaikan dari pada anggaran KUA PPAS Tahun Anggaran 2017, salah satunya menyangkut program multi years.

“Ada anggaran untuk pembangunan pasar, jadi ada anggaran tahun 2016 tidak terealisasi, itu nanti akan dimasukkan dianggaran perubahan tahun ini, untuk penyelesaian anggaran pasar dan anggarannya dimasukkan kedalam perubahan APBD  2017,” terangnya. 

Kabag Humas Kota Padang Imral Fauzi mengatakan bahwa apa yang di raih di bidang infornasi di berikan oleh 13 media cetak terkenal di Indonesia  Pada Walikota Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP. yaitu Penghargaan, PR INDONESIA Best Communicators 2017.

Tetnyata Pemerintah Kota Padang cukup populer di mata media cetak nasional. Sebagai bukti nyata kedekatan di Sepanjang 1 Januari sampai 30 Juni 2017, daerah yang dipimpin H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo ini acap disebut dan di publikadikan  sejumlah media cetak ternama di Tanah Air.

Berbekal itu, Majalah PR Indonesia memberikan penghargaan Best Communicators 2017 kepada Wali Kota Padang.

Rencananya, perhargaan tersebut akan diterima Wali Kota Padang, Jumat (25/8) di  Yogyakarta.

CEO & Founder Majalah PR Indonesia Asmono Wikan mengatakan pihaknya telah melakukan penilaian dari awal Januari hingga akhir Juni 2017.

"Berdasarkan hasil dari monitoring dan analisa kualitatif yang telah dilakukan, kami menetapkan Bapak Mahyeldi Ansharullah sebagai penerima penghargaan PR Indonesia Best Communicators 2017 kategori Wali Kota", ujarnya.

Dalan melakukan penilaian, Majalah PR Indonesia bekerja sama dengan perusahaan media monitoring Indonesia Indicators untuk mencari sosok pemimpin yang paling banyak mendapat pemberitaan positif di 13 media cetak mainstream nasional.

Adapun ke-13 media cetak tersebut antara lain Harian Kompas, Rakyat Merdeka , Bisnis Indonesia, Suara Pembangunan, Investor Daily, Indo Pos, Koran Tempo, Jawa Pos, Majalah, Koran Sindo, Media Indonesia, Republika, dan The Jakarta Post.

Dalam kesempatan itu, Kabag. Humas Kota Padang Imral Fauzi menambahkan  bahwa kesuksesan  yang di raih dan di peroleh Pemerintak Kota Padang tidak terlepas dari peranan penting Pers dan humas meliput seluruh rangkaian kegiatan yang di publikasikan ke publik lewat media masing-masing baik media cetak, media Elektronik, Media Online dan Medsos.

Atas kerja sama yang solit humas bersama pers di lapangan selama ini, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya semoga kedepan hubungan bertambah harmonis dan saling nengingatkan bila ada persoalan yang timbul dan dapat merusak kenyamaan di antara sesama kita, ujar Imral Fauzi.

Rapat Paripurna DPRD Kota Padang tentang Persetujuan Ranperda mengenai Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD  Kota Padang menjadi Perda Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD  Kota Padang.

Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti dengan dihadiri oleh 31 anggota DPRD Kota Padang, Jum'at (25/8) dimulai jam 20.30 Wib.

Zulhardi Z Latif membacakan laporan Pansus 3 tentang Ranperda mengenai Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD  Kota Padang.

Telah melakukan pembahasan secara maraton dan study banding ke Makassar, Tangerang Selatan dan Kemendagri.

Setelah melalui tahapan pembahasan dan study banding maka pansus berkesimpulan bahwa Ranperda mengenai Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD  Kota Padang disetujui menjadi Perda Kota Padang.

Hadir dalam rapat paripurna tersebut Wakil Walikota Padang, Ir. H. Emzalmi, M. Si beserta staf ahli dan kepala organisasi perangkat daerah Kota Padang.

Dihadiri 31 anggota DPRD Kota Padang dari 45 Anggota Dewan pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang tentang Penyampaian Nota Pengantar Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Kota Padang disampaikan Wakil Walikota Padang, Ir. H. Emzalmi, M. Si, Jum'at (25/8).

Wawako menyampaikan bahwa penyusunan KUA dan PPAS APBD Tahun 2018. Melalui kebijakan pembangunan yang disepakati bersama antara Pemerintah Kota Padang dengan DPRD Kota Padang, beberapa program unggulan sudah digulirkan sebagai wujud nyata dari upaya bersama sebagai wujud nyata

Rapat paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti, SE, Akt dilanjutkan tentang Persetujuan Rancangan KUA PPAS TA 2018 menjadi KUA PPAS TA 2018 dengan Penetapan Keputusan DPRD Kota Padang. Kegiatan dimaksud berawal dari Surat Walikota Padang Nomor 050.260/P2EP/Bappeda/VI-2017 tanggal 15 Juni 2017 perihal pengiriman Rancangan KUA PPAS TA 2018.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menyampaikan hasil pembahasan Badan Anggaran bersama TAPD Kota Padang. Setelah selesai membacakan laporan tersebut, Wahyu Iramana Putra menyerahkan laporan dimaksud kepada Ketua DPRD Kota Padang.
Selanjutnya mendengarkan pendapat akhir fraksi-fraksi yang dimulai oleh juru bicara fraksi Golkar Bulan Bintang, Zulhardi Z Latif.

Setelah mendengar Pendapat Akhir Fraksi-fraksi dan Persetujuan Anggota DPRD Kota Padang dalam rapat paripurna ini maka rancangan KUA PPAS TA 2018 disahkan menjadi KUA PPAS TA 2018.

PADANG— Hampir setiap hari Petugas Penegak Perda Pemko Padang melakukan Pengawasan di seluruh wilayah Kota Padang.

Kali ini Satuan polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Padang, mengamankan  11 orang pada razia yang di lakukan Minggu menjelang Senin dini hari (20/8)

Tiga orang wanita di tertibkan petugas disalah satu kosan di jalan veteran. Mereka terpaksa di bawa Ke mako karena tidak memiliki Kartu Identitas (KTP).

Sementara itu di salah satu penginapan  ( Hotel Eden) petugas juga berhasil mengamankan Empat pasang pasangan ilegal. Mereka tidak bisa menunjukan Surat Nikah ketika di tanyai Petugas.

Selain itu petugas juga menyisir dan melakukan pengawasan
Sehingga mereka yang terjaring tersebut dibawa Ke mako satpol PP Jalan Tan Malaka Padang untuk di proses se suai ketentuan.

PLT Kasat Pol PP Padang Yadrison mengatakan, Satpol PP Akan terus Intens melakukan pengawasan terhadap semua Pelanggaran Perda. Ia juga menambahkan bagi hotel melati agar jangan lah menerima pasangan yang bukan Suami istri tolong lengkapi juga dengan kartu tanda Penduduk  bagi yang belum memiliki KTP segera di urus ke Kelurahan setempat.

Sementara itu kepada Pemilik  Kos kosan  agar menerima Anak kos yang jelas identitas dirinya serta memiliki KTP. himbau Yadrison

PADANG - Usai presentasi di depan seluruh pelabur di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8), esok harinya sejumlah tawaran berdatangan kepada Walikota Padang. Salah satunya yakni dari World Green International Co., Ltd.

Minggu (20/8) siang, Chief Executive Officer perusahaan tersebut, Sean Goh mendatangi Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo di MTree Hotel, Puchong, Selangor, Malaysia. Keduanya saling bertemu dan membahas rencana investasi.

Seperti diketahui, sebelumnya Walikota Padang memang sangat berkeinginan memfungsikan cable car di Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. Estimasi investasinya sebesar Rp 45 milyar perkilometer.

Mendengar itu, Sean Goh kepincut menawarkannya kepada Walikota Padang. Skylite yang ditawarkannya itu menurutnya diyakini mampu menjawab rencana Walikota Padang.
Dalam persentasinya di depan Walikota Padang, Sean Goh menyebut bahwa Skylite miliknya berbasis green technology. Pihaknya bahkan sebelumnya sudah melakukan kerjasama dengan Thailand.

"Setiap proyek yang kita buat harus didukung oleh pemerintah setempat," katanya.

Sean Goh menuturkan bahwa Skylite miliknya merupakan kereta elektrik tanpa gas atau bensin. Skylite tersebut dijalankan dengan bantuan tenaga baterai. Baterai tersebut tahan lama hingga 7 sampai 8 tahun.
"Skylite kita tanpa pemandu atau sopir serta tanpa suara," papar Sean Goh.

Dibeberkannya, untuk mengoperasikannya tidak butuh banyak tempat. Biayanya hemat hingga sebesar 20 persen dibanding Monorail.

"Kecepatannya mencapai 60 Km/jam," timpalnya.

Terkait biaya pembangunan perkilometernya memang cukup jauh dari estimasi Pemko Padang. Sean Goh mengatakan untuk satu kilometer memakan biaya Rp 1,9 triliun.

Namun begitu, Walikota Padang nampak cukup antusias dengan apa yang telah dipresentasikan Sean Goh. Walikota mengajak Sean Goh untuk bisa datang ke Padang sambil melihat situasi dan kondisi geografis Padang.

"Kita ajak World Green International Co., Ltd untuk datang ke Padang melihat situasi," ajaknya kepada Sean Goh dan lainnya.

PADANG-  Meningkatkan di siplin dalam kerja ASN (Aparatur Sipil Negara), Pemerintah Kota Padang telah memperlakukan absen elektronik yang langsung datanya masuk ke Bagian BKD  secara onleni.

Disampaikan Kabag. Humas Kota Padang, Imral Fauzi, saat memberikan kata sambutan apel pagi di Kantor Balaikota Padang Air Pacah, Senin (21/8).

Imral Fauzi katakan bahwa absen elektronik sebagai bukti dan dapat di jadikan tolak ukur masuk kerja, harus di ambil dulu sebelum lakukan aktivitas pekerjaan di kantor atau mengikuti kegiatan kerja kelapangan, ujarnya.

Kita harus tingkatkan di siplin dalam bekerja, tanpa ada disiplin yang tinggi mustahil pekerjaan akan tuntas dan hasilnya tak sesuai dengan harapan, tentu kita tetap jalan di tempat.

Saat ini, ASN di tuntut untuk lebih kreatif, inovasi dan bekerja keras dalam memberikan pelayanan yang prima pada masyarakat sesuai Motto Mahem dekat melayani.

Maka itu, untuk lakukan pekerjaan ke lapangan, kita telah di berikan BBM gunanya memperlancar kegiatan pemerintah untuk memberikan pelayanan secara langsung pada masyarakat, ujar Kabag. Humas.

Jadi, absen nanti di kaitkan dengan tunjangan daerah pembayarannya, sedikit absennya di ambil, jelas penerimaan tunjangan tentu di sesuaikan sebab uang negara yang di bayarkan harus di pertanggung jawabkan.

Begitu juga dengan BBM, jumlah BBM yang di terima dalam bentuk kupon, apabila tidak dapat di manfaatkan di bulan tersebut sepenuhnya,  BBM bulan berikutnya di kurangi sesuai dengan kebutuhannya, sekalian strup tanda mengisi BBM di SPBU harus di minta, lanjut Kabag. Humas mengingatkan.

Hal ini di katakan Imral Fauzi  sebab  kita nanti tak mau menjadi temuan waktu ada pemeriksaan, uang negara yang gunakan harus sesuai dengan peruntukannya dan di pertanggung jawabkan.

PADANG - Padang nan indah itu "dijual" di Malaysia. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo "menjualnya" di depan para pelabur dan ahli perniagaan se-Asean, Sabtu (19/8) malam.

Bertempat di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, Walikota Padang menyampaikan empat tawaran berinvestasi kepada pengusaha yang hadir. Tawaran itu menyangkut pengembangan pariwisata di Padang. Keempat tawaran investasi itu yakni pengadaan cable car, water sliding, pelabuhan wisata, dan transportasi publik.

"Padang berada di posisi strategis di zona Samudera Hindia," ujar Mahyeldi dalam acara Peluang Bisnis Ekonomi di Indonesia,  Festival Budaya dan Ekonomi Indonesia - Malaysia se-Asean di Ballroom hotel tersebut.

Disebutkan Mahyeldi, peluang investasi sebenarnya cukup banyak di Kota Padang. Terutama untuk pengembangan Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang, diperlukan investasi seperti cable car serta water sliding. Cable car ini nantinya berfungsi sebagai sarana transportasi di sepanjang Pantai Padang, Gunung Padang - Batu Malin Kundang, Wahana Wisata dan Panoramic View untuk melihat keindahan alam sepanjang lintasan.

"Ini cukup potensial. Panjang lintasan yang diperlukan yakni 5 kilometer dengan estimasi investasi Rp 45 milyar," papar Mahyeldi.

Selain itu juga ada perencanaan pembangunan wahana Water Sliding. Rencananya dibangun di kawasan Pantai Padang.

"Estimasi investasinya Rp 25 milyar," tambah Walikota Padang.

Peluang investasi lain yang ditawarkan kepada para pelabur yang hadir yakni pengembangan pelabuhan Teluk Bungus. Pelabuhan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan wisata dengan mempertimbangkan lokasi kawasan yang tidak jauh dari pusat kota dan pemandangan yang indah, selain fungsi utamanya sebagai pelabuhan penyeberangan. Estimasi investasi di pelabuhan ini sebesar Rp 660,822 milyar.

Pengembangan transportasi public di Padang juga ikut ditawarkan. Sebab selama ini Padang sangat membutuhkan investasi untuk transportasi public seperti monorail atau railbus.

"Meningkatnya jumlah penduduk dan kunjungan wisatawan diperlukan transportasi ini," tutur Mahyeldi.

Untuk berinvestasi di Padang cukup diberi kemudahan. Di antaranya seperti ketersediaan daya listrik yang saat ini 804,9 MW. Di mana pada tahun 2026 nanti kapasitas sistem kelistrikan di Sumbar naik menjadi 1828.23 MW.

Pemko Padang memberi kemudahan bagi para investor. Apalagi Padang sudah menerbitkan Perda Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal.

"Kita berikan fasilitas penyediaan sarana dan prasarana, bantuan teknis, dan lainnya. Terlebih investasi di atas Rp 1 Triliun," terang Mahyeldi.

Sementara itu, Presiden Malindo MBCC Dato' Seri Utama Abdul Rahman Bin Bakar menyebut bahwa Indonesia merupakan daerah yang cukup kaya. Terutama sumber daya alam. Di antaranya hasil laut, bahan galian, hasil hutan dan perkebunan, serta lainnya.

"Ini merupakan peluang untuk kita, silahkan pelabur sekalian untuk datang langsung ke daerah tersebut dan berinvestasi," sebutnya di depan pelabur asal Vietnam, Thailand, dan negara lain di Asean, bahkan juga beberapa pelabur asal Cina.

Dalam acara itu juga hadir Bupati Kerinci Adi Rozal, Bupati Belitung, dan Bupati Belitung Timur. Semuanya juga memaparkan peluang investasi di daerahnya masing-masing. Acara dihadiri sekitar 3.000 pengusaha.

PADANG - Pembenahan jalan lingkungan untuk akses warga yang lebih baik tetap jadi perhatian serius Pemerintah Kota Padang. Setiap ada usulan pembangunan jalan baru dan permohonan betonisasi jalan secepatnya disikapi.

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah tak jarang turun langsung ke masyarakat menyikapi keluhan warga. Acap juga melakukan peninjauan jalan sekaligus berdialog dengan masyarakat.

"Makanya saya turun langsung bersama kepala-kepala dinas terkait. Hal ini guna menyikapi setiap keluhan warga dan sekaligus mendengarkan aspirasi masyarakat untuk ditindaklanjuti," kata Mahyeldi usai shalat Jumat di Masjid Al Wusta, Kelurahan Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah, Jumat (18/8/2017).

Dalam kegiatan yang disebut Jumat Keliling atau Jumling ini, Walikota mendapat pertanyaan dari warga. Pertanyaan itu terkait perbaikan jalan di ruas jalan yang menghubungkan Bungo Pasang dengan Dadok Tunggul Hitam. Warga juga mengusulkan pengecoran bahu jalan sepanjang 200 meter di jalan Bungo Pasang - Koto Panjang Ikur Koto.

"Ini harus segera disikapi. Akan langsung dikerjakan dan diharapkan cepat selesai," tegas  Mahyeldi yang langsung diamini jamaah masjid.

Sambil berseloroh, Mahyeldi menyebut kelurahan setempat adalah kampungnya Fauzi Bahar, yaitu Walikota Padang sebelumnya dimana dirinya selaku wakil. Fauzi Bahar sering menelpon dan sesekali mengirim pesan singkat via seluler kepada dirinya.

"Ini kampung Pak Fauzi Bahar masa tidak cepat dikerjakan. Beliau sering telpon saya. Menyapa saya dengan sebutan Dinda. Sedangkan saya panggil dia Guruku, Udaku atau Kakandaku," ucap Mahyeldi.

Yang jelas, kata Mahyeldi, ucapan terima kasih dari mantan walikota yang asli dari Koto Tangah itu sering diterimanya melalui pesan singkat terkait beberapa keberhasilan pembangunan.

"Beliau juga sering sampaikan tetima kasih bila ada pembangunan yang penting yang sudah dilaksanakan," beber wako lagi.

Pada Jumling kali ini selain diikuti rombongan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga hadir Camat Koto Tangah Syahrul dan para lurah.

Prestasi tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat akreditasi paripurna dari Ketua Eksekutif KARS, dr. dr. Sutoto, M.Kes kepada Dirut RSUP dr. M Djamil, dr. Yusirwan Yusuf di Jakarta, Senin (6/6). Namun tidak diiringi dengan pelayanan dan kondisi semestinya.

Sesuai pasal 7 huruf D UU 37 tahun 2008 tentang tugas Ombudsman yang mana Ombudsman melakukan investigasi dan prakarsa sendiri terhadap dugaan  maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik sehingga hari ini, kami melakukan sidak ke rumah sakit dr. M. Djamil Padang dan banyak ditemukan pelayanan yang belum maksimal sehingga memperburuk citra layanan rumah sakit ini, dan kami Ombudsman sudah melayangkan surat panggilan kepada Direktur RSUP M. Djamil Padang untuk meyampaikan saran perbaikan layanan rumah sakit tersebut,”  papar Asisten Ombudsman RI, Adel Wahidi beberapa waktu lalu.

Inisiatif dan Investigasi yang dilaksanakan Ombudsman ke Rumah Sakit dr. M. Djamil Padang (3/3/2017) mendapati pelayanan yang sangat buruk terhadap pasien.

Sidak yang dipimpin langsung oleh Asisten Pratama Ombudsman RI, Melisa Harahap menemukan pelayanan yang belum maksimal terhadap pasien yang akan berobat di rumah sakit tersebut, diantaranya;

Buruknya pelayanan petugas apotik, pada pukul 08.00 WIB yang mana sudah masuk jam kerja, namun petugas tidak menemukan satu pun petugas yang ada di apotik. Informasi jam pelayanan yang tidak terpajang sehingga masyarakat datang lebih awal demi mendapatkan pelayanan di awal.Sangat kurangnya petugas untuk melayani pasien disabilitas dan lansia sehingga banyak pasien disabilitas dan lansia yang kebingungan disaat akan berobat.

Prosedur pelayanan dalam mendapatkan layanan rawat inap yang sangat rumit dan panjang, sehingga pasien rujukan dari luar kota banyak yang terlantar diatas tempat tidur dorong didepan ruangan admision centre.Sudah adanya aplikasi pendaftaran online melalui Linksirs.yenkes.kemkes.go.id untuk mempermudah pendaftaran bagi calon pasien, tetapi sangat disayangkan kurangnya sosialisasi dari petugas meskipun rumah sakit sudah membagikan prosedur petunjuk pendaftaran online akan tetapi banyak pasien yang tidak mengerti tanpa diberi contoh sehingga aplikasi ini kurang berguna.

Masih banyak terdapat pedagang yang berdagang di lingkungan rumah sakit, di lanrai 4 pedagang tersebut berjualan memakai koper, bahkan juga ditemukan petugas yang berjualan minuman ringan dalam keranjang yang diletakan di samping loket pendaftaran.

Pelayanan pada ruangan admision centre yang mana 4 petugas yang melayani pasien khusus BPJS, namun pada pukul 08.00 WIB hanya ditemukan 2 petugas yang melayani pasien BPJS sehingga berakibat pelayanan BPJS menjadi agak lambat.Banyak juga ditemukan Dokter yang datang tidak tepat waktu sehingga pelayanan kurang maksimal terhadap pasien, serta tidak  ditemukan jadwal dokter di setiap poli.Juga ditemukan indikasi jual beli nomor antrian yang dilakukan oleh clening service dikarenakan pengawasan petugas yang sangat lengah terhadap hal ini.

Padahal rumah sakit ini sudah meraih penghargaan akreditasi paripurna sejak tahun lalu. Setelah pro­ses panjang yang mele­lah­kan di bawah kepe­mim­pinan Di­rektur Utama (Dirut) Dr. Yu­sirwan Yusuf yang baru dilantik 15 Maret 2016 lalu, RSUP Dr M Djamil Padang akhirnya berhasil meraih akre­di­tasi pari­purna dari Komisi Akre­ditasi Rumah Sakit (KARS).

PADANG, - Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah SP. bersama rombongan lakukan kunjungan ke Masjid Al -Wustha Bungo Pasang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

 Dalam kesempatan itu, Walikota Padang menjadi Khatib Jum'at  pada kunjungan acara kegiatan Jum'at Keliling (Jumling) di Masjid Al - Wustha, Jumat (18/8).

Walikota menyapaikan pada khotbah Jum'atnya  bahwa dengan semangat kemerdekaan yang luhur, semangat juang yang tinggi serta jiwa ikhlas anak bangsa dahulunya, hasilnya kemeren dapat kita peringati bersama, HUT RI ke - 72 Tahun 2017.

Untuk memperoleh sebuah kemerdekaan tidak begitu mudah meraihnya seperti Belanda menjajah  selama 3,5 abad  dan Jepang 3, 5 Tahun, banyak korban jatuh baik moril dan materi serta jiwa raga  melayang kerena di tembak para penjajah  bila menentang para penjajah, ujar Walikota.

Sehingga para pemuda negari ini dari sabang sampai Marauke, berikrar bersama para pemuda anak bangsa 28 Oktober 1928 lalu, lahirlah hari Sumpah Pemuda.

" Lahirnya Sumpah Pemuda membuat semangat juang anak bangsa yang tinggi untuk merebut kemerdekaan berbagai wilayah di Indonesia mulai bergelora untuk satu tujuan merdeka," ujar Walikota.

Maka itu,  Umat islam harus merawat dan menjaga  negera ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). harga mati yang di pertahankan sampai hari kiamat. Tentu terletak di tangan generasi yang kuat, kokoh, kerrklak mulia, mau berkorban demi bangsa dan negara.

Sudah 72 tahun kita merdeka, tentu kita semua yang memeluk Agana Islam harus merawat dan menjaga NKRI, Sehutuhnya dan selalu menjaga hubungan yang baik di antara sesama Agama yang ada di Indonesia.

PADANG - Besarnya pengaruh perkembangan informasi  jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan. Terlebih Kota Padang akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah, ketenteraman dan ketertiban perlu dijaga.

Hal ini disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo dalam amanatnya selaku pembina upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Lapangan Imama Bonjol, Kamis (17/8/2017).

Pada 27 Juni 2018 yang akan datang, Kota Padang termasuk dari 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak. Pilkada ini untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota periode 2019-2024.

"Saya menghimbau masyarakat agar berpartisipasi dan memastikan dirinya terdaftar sebagai pemilih," kata Mahyeldi.

Ia minta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Padang agar tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.

"Sanksinya cukup jelas dan tegas. Mulai dari teguran tertulis, penurunan pangkat dan dapat diberhentikan," kata Mahyeldi.

PENGHARGAAN

Pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 ini, 376 ASN Pemko Padang juga dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya X, XX dan XXX tahun dari Presiden RI.Para ASN ini telah membuktikan kesetiaan dan kedisiplinan dalam tugas dan pengabdiannya.

Selain itu, Pemko Padang juga mengapresiasi kelurahan yang sukses melaksanakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017. Kelurahan yang dinilai terbaik dan tinggi partisipasi warganya dalam BBGRM yaitu Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah , Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan dan Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara. Sedangkan Kecamatan terbaik sebagai Posko BBGRM adalah Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah, Belakang Tangsi Kecamatan Padang Barat dan Tabing Banda Gadang Kecamatan Nanggalo.

Untuk keenam kelurahan terbaik pelaksanaan BBGRM itu mendapatkan tropi dan hadiah sejumlah uang. Penyerahan tropi dilakukan Walikota Mahyeldi dan Wakil Walikota Emzalmi serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

PADANG, - Ketua Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau di Mesir, Muhammad Alfatih, menjelaskan kronologi dua mahasiswa asal Sumatra Barat yang ditangkap aparat keamanan Mesir. Menurut dia, kedua mahasiswa itu hanya berniat mengambil barang-barang mereka yang masih tertinggal di penginapan lama mereka di Samanud.

Nurul Islami dan Muhammad Hadi, yang belajar di jurusan Syariah tingkat III Al Azhar Kairo memang pernah tinggal di Samanud, sebelum kota tersebut dinyatakan terlarang bagi warga negara asing oleh pemerintahan saat ini. Sayang, kedua mahasiswa asal Limapuluh Kota, Sumatra Barat, tersebut kemudian diamankan dan kini ditahan di Kota Aga, Mesir.

Alfatih mengatakan kawasan yang dikunjungi kedua mahasiswa Indonesia tersebut merupakan zona terlarang yang ditetapkan pemerintah Mesir dalam beberapa tahun belakangan ini. "Jadi warga asing dilarang memasuki daerah tersebut. Dahulu mereka tingga di situ, dahulunya daerah itu belum dilarang, tapi semenjak pemerintahan baru daerah tersebut dilarang," kata Alfatih dalam pesan singkatnya, Kamis (10/8).

Nurul dan Hadi kemudian memutuskan pindah ke Kairo tahun ini dan meninggalkan sejumlah barang yang tersisa di Samanud. Pada saat penangkapannya, keduanya berniat mengambil barang di rumah mereka yang lama. "Tapi karena perlu cari minum, mereka keluar jam 02.00, padahal saat ini polisi berkeliaran di mana-mana," kata dia.

Duta Besar Indonesia untuk Kairo, Helmy Fauzy, membenarkan terjadi penahanan atas dua mahasiswa Indonesia. Namun hingga kini, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo masih belum mengetahui apa alasan pasti terkait penahanan itu.

"Ya benar, terjadi  penahanan atas dua mahasiswa Indonesia. Mereka ditahan di Samanud sejak 1 Agustus dini hari. Sebelumnya Juni lalu, empat mahasiswa Indonesia juga ditangkap di Samanud dan dideportasi ke Indonesia," ujar Helmy.

Helmy menyebutkan, sampai saat ini KBRI Kairo belum pernah mendapat notifikasi resmi dari aparat keamanan Mesir terkait penahanan dua mahasiswa Indonesia tersebut. "Besar kemungkinan kedua mahasiswa ini akan dideportasi," kata dia.

Sebelumnya, KBRI telah mengeluarkan imbauan agar seluruh mahasiswa Indonesia meninggalkan Samanud dan tak lagi 'mondok', mengaji, dan belajar ilmu agama dengan para ulama yang tak berafiliasi dengan Al Azhar serta berseberangan dengan Pemerintah Mesir.

Pelayanan dan kondisi bangunan RSUP M. Djamil Padang sangat memprihatinkan dimana ruang rawat inap very important person atau VIP sangat sederhana tanpa tv dan ac. Padahal ruang itu harus dibayar mahal oleh pasien.

Seperti investigasi Detak pada hari Kamis (17/8) ketika membezuk anak seorang kerabat di ruang VIP anak. Ketika mau memasuki gedung tidak ditemui seorangpun petugas recepsionis.

Kita mencari sendiri sambil membaca tiap tulisan yang ada. Jika ditanya ke keluarga pasien yang berlalu lalang mereka jawab tidal tahun karena sudah kalut dengan kondisi kesehatan keluarga mereka sendiri.

Akhirnya dapat jawaban  bahwa dari seorang petugas di lorong bahwa ruang VIP anak yang dimaksud berada disebelah kiri dari dia berdiri. Benar adanya, kerabat dimaksud ditemukan.

Ketika berada di ruang VIP yang dibayar mahal itu ditemukan tidak ada fasilitas memadai. Hal ini tidak sesuai dengan namanya yang sangat berkelas. Gagang pintu patah dan wartafel tersumbat. Selain itu tidak ada tv dan ruangan remang-remang. Tidak sesuai dengan tarif kamar tersebut yang dibandrol Rp.560.000,- per malam.

Padahal rumah sakit ini sudah meraih penghargaan akreditasi paripurna sejak tahun lalu. Setelah pro­ses panjang yang mele­lah­kan di bawah kepe­mim­pinan Di­rektur Utama (Dirut) Dr. Yu­sirwan Yusuf yang baru dilantik 15 Maret 2016 lalu, RSUP Dr M Djamil Padang akhirnya berhasil meraih akre­di­tasi pari­purna dari Komisi Akre­ditasi Rumah Sakit (KARS).

Prestasi tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat akreditasi paripurna dari Ketua Eksekutif KARS, Dr. dr. Sutoto, M.Kes kepada Dirut RSUP Dr M Djamil pada waktu itu.

Seharusnya statud akreditasi paripurrna itu harus dibarengi dengan kondisi yang paripurna juga.

Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN)  Pauh IX Kecamatan Kuranji,  Evi Yandri Rajo Budiman menemui Ketua Badan Kehormatan (BK) Kota Padang Amril Amin ke Gedung Bundar Sawahan,  Rabu, 16 Agustus 2107.

Kedatangan Evi Yandri didampingi oleh dua tokoh Nagari Tigo Sandiang,  yaitu Indra Mairizal dan Osman Ayub yang juga anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Hanura. 

"Kami menemui Ketua BK DPRD Kota Padang untuk berkonsultasi terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Budiman kepada masyarakat Kuranji di group WhatsApp Padang Bicara," ujar Evi. 

Masalah ini berawal dari pernyataan Politisi PKS, Budiman, S.Ag, di WhatsApp group Padang Bicara beberapa hari yang lalu, berisikan pelecehan terhadap masyarakat Kuranji, kini kembali menghangat. Janji Budiman saat dilakukan mediasi di Gedung DPRD Kota Padang untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf melalui tujuh media harian, tak kunjung dilakukan oleh yang bersangkutan.
Akhirnya, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji, Evi Yandri Rajo Budiman, menemui Amril Amin Ketua Badan Kehormatan (BK) Kota Padang, di Gedung Bundar Sawahan, Rabu, (16/8/2017).
Evi Yandri didampingi oleh dua tokoh Nagari Tigo Sandiang, yaitu Indra Mairizal dan Osman Ayub yang juga anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Hanura. “Kami menemui Ketua BK DPRD Kota Padang untuk berkonsultasi terkait dugaan pelecehan yang dilakukan Budiman kepada masyarakat Kuranji di group WhatsApp Padang Bicara,” ujar Evi.
Menurut Evi Yandri, pada saat mediasi pada hari Senin, 14 Agustus 2017, dihadapan Wakil ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra, Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Zaharman, dan anggota dewan lainnya serta perwakilan masyarakat Kuranji, Budiman telah berjanji akan meminta maaf kepada masyarakat Kuranji di 7 media cetak harian.
“Namun, sampai saat ini kami belum melihat dan membaca ucapan maaf itu di 7 media cetak harian yang dimaksud. Kami menganggap, itikat baik dari yang bersangkutan tak ada,” ujarnya.
Dikatakannya, FKAN Pauh IX meminta Ketua BK DPRD Kota Padang untuk mengingatkan Budiman agar melaksanakan janjinya untuk minta maaf di 7 media cetak harian. Kalau tidak, pihaknya akan melakukan langkah hukum sesuai dengan kata sepakat dengan ninik mamak.

Kemana anggota DPRD Kota Padang di saat agenda mendengarkan pidato Presiden RI dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 72 dalam sidang tahunan MPR RI, Rabu (16/8).

Sebab, dari 45 anggota DPRD Padang hanya 18 orang anggota DPRD  yang menghadiri rapat paripurna istimewa di gedung bundar tersebut.

Berdasarkan pantauan Pikiranrakyat News, rapat paripurna yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut dengan agenda sidang tahunan MPR RI mendengarkan pidato presiden yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara, dari 45 anggota DPRD Padang hanya 18 orang yang hadir.

Kemudian dilanjutkan pada pukul 10.40 WIB dengan agenda mendengarkan pidato Presiden RI dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun 2017.

Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti saat dikonfirmasi terkait ketidakhadiran anggotanya tersebut, enggan berkomentar.

Selain anggota DPRD dalam rapat paripurna istimewa itu juga turut hadir Wakil Wali Kota Padang Emzalmi, sejumlah Kepala OPD dan Forkopimda.

Sidang tahunan MPR dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan dengan Sidang bersama DPR dan DPD.

Sementara pada siang mulai pukul 14.00 WIB akan berlangsung Sidang Paripurna DPR RI dengan agenda penyampaian nota keuangan pemerintah APBN 2018.

Salah seorang anggota masyarakat, Anton mengatakan, kondisi demikian sudah menjadi hal yang biasa setiap tahunnya. Giliran ada uang masuk, baru anggota DPRD tersebut mau hadir.

PADANG - Ajakan Walikota Padang untuk mengibarkan bendera merah putih sepanjang Agustus ini direspon baik oleh seluruh masyarakat. Seperti di Kecamatan Lubuk Bagaluang, hampir seluruh warga yang menaikkan bendera di depan rumahnya.

Hal ini tak terlepas dari ajakan dan imbauan Camat Lubuk Bagaluang Rosail Akhyari kepada warganya setiap waktu. Camat tak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan warganya.

"Kita selalu mengajak warga untuk memasang bendera selama sebulan penuh," sebut Rosail didampingi Sekretarisnya Roza Molina, kemarin.

Tidak saja setiap bertemu warga, camat juga menyampaikan hal serupa baik di kantor maupun di tempat lain. Seperti Rabu (16/8), camat menyampaikan ajakan kepada warga di ruang PATEN kantor setempat. Warga yang sedang mengurus administrasi pun ikut mendengarkan dengan serius. Bahkan camat membagi-bagikan bendera berukuran kecil kepada setiap yang berurusan.

"Kita mewajibkan warga untuk mengibarkan bendera. Apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN) seharusnya menjadi contoh di tempat tinggalnya masing-masing," paparnya.

Seperti diketahui, setiap kantor pemerintahan memang diimbau untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUTRI) ke-72. Seperti memasang logo kemerdekaan, umbul-umbul, dan sebagainya.

"Termasuk seluruh kantor lurah dan kantor swasta," tambah Roza Molina.

Roza Molina menyebut bahwa jajaran Trantibum kecamatan dan kelurahan juga ikut mengajak warga. Terutama warga yang tinggal di sepanjang jalan utama.

"Tim ini selalu monitoring setiap hari," ulasnya.

Awal Agustus lalu Walikota Padang menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh warga, instansi dan lainnya untuk menaikkan bendera selama sebulan penuh. Walikota Padang sempat berkunjung ke Kelurahan Gunung Pangilun untuk mengajak warga menaikkan bendera dengan memberikan bendera secara cuma-cuma kepada masyarakat setempat.

PADANG - Para guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ/TQA) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) di Kota Padang terus dimantapkan. Tak hanya dalam hal kesejahteraan, peningkatan kualitas bagi pendidik dan pengajar ilmu-ilmu keislaman ini pun terus diupayakan.

Seperti kali ini, Pemerintah Kota Padang melalui Bagian Kesra menggelar “Workshop" dengan diikuti sebanyak 240 orang yang terbagi dari guru TPQ/TQA dan MDT di kota tersebut. Pelatihan yang dilangsungkan selama dua hari, Selasa-Rabu (15-16/8/2017) ini pun dibuka Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Selasa (15/8/2017). Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Kantor Kemenag Padang Japeri serta pihak terkait lainnya.

Walikota mengatakan, eksistensi TPQ/TQA dan MDT sangat penting dalam membekali generasi muda melalui ilmu-ilmu keagamaan yang terkait dengan pembinaan mental dan spiritual.

“Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami sangat berterima kasih atas jasa bapak/ibu guru TPQ/TQA dan MDT. Semoga setiap bentuk pengorbanan yang kita lakukan dengan niat ikhlas ini, dibalasi pahala yang berlipat ganda oleh Allah Swt,” ungkap Walikota dalam sambutannya sewaktu membuka kegiatan yang dilangsungkan di salah satu hotel berbintang di Padang itu.

Mahyeldi melanjutkan, melalui workshop tersebut sangat diharapkan, semua guru TPQ/TQA dan MDT di Padang secara bertahap akan menjadi pendidik yang profesional. Sehingga melaksanakan fungsi secara efektif dalam penyelenggaran pendidikan Alquran.

“Maka itu, peningkatan mutu, kualitas pembinaan dan pengelolaan pendidikan harus terus ditingkatkan bagi masing-masing TPQ/TQA dan MDT. Upaya ini demi terciptanya para generasi muda qurani yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah Swt,” seru walikota agamis ini memotivasi.

Sementara itu Kepala Bagian Kesra Jamilus menyebutkan workshop tersebut diikuti 240 orang terbagi guru TPQ/TQA sebanyak 160 orang dan guru MDT 80 orang.

"Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan guru TPQ/TQA dan MDT, terutama sekali dalam membaca kitab suci Alquran sesuai ilmu tajwid yang mutawatir,” terangnya.

Jamlilus menambahkan, dalam workshop tersebut peserta akan ditempa dengan beberapa materi penting dari beberapa narasumber.

Diantaranya terkait peranan Pemko Padang tentang peningkatan kualitas guru TPQ/TQA dan MDT yang disampaikan langsung olehnya. Selanjutnya Ustadz Habiburrahman, Lc dalam kiat menghafal Alquran semudah tersenyum, lalu Marhamah, M.Pd dalam metode dan strategi pengajaran, serta masih banyak lainnya.

“Kita berharap, keprofesionalan semua guru TPQ/TQA dan MDT di Padang akan terus semakin meningkat. Sehingga akan menjadi pendidik yang mantap baik dalam kemampuan membaca, memahami, mengamalkan dan mengajarkan Alquran kepada peserta didik masing-masing,” harap Jamilus mengakhiri.

PADANG - Kata orang, zaman sekarang maksiat sudah seperti jamur. Dapat tumbuh di mana saja.

Justru tidak di tangan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan Wakil Walikota Emzalmi. Sejak memimpin Padang, Maksiat tidak lagi menjamur. Tempat maksiat 'dicabut' satu persatu.

Contoh paling nyata yang nampak di depan mata yakni bersihnya Pantai Padang dari tenda ceper. Tenda yang digunakan untuk bermaksiat ditertibkan. Pembersihan tenda ceper di Pantai Padang dilakukan pada 14 Agustus 2014.
Sejak itu, penertiban terhadap maksiat terus gencar dilakukan Pemerintah Kota Padang. Berbagai penangkapan dan penggerebekan dilakukan oleh Satpol PP.
Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Dian Fakri menyebut bahwa sepanjang 2017, mulai Januari hingga Juli, cukup banyak penertiban terhadap maksiat yang dilakukan. Diantaranya seperti penggerebekan tempat mesum di Bukit Lampu, salon di Padang Theatre, Atom Center, wisma, hotel, pub, salon, dan lainnya. Dalam penggerebekan itu, sangat banyak hasil tangkapan yang didapat.

"Bahkan ketika itu Pak Walikota beserta istri ikut razia hotel dan tempat hiburan bersama kami," terang Dian Fakri.

Walikota merazia beberapa tempat pada 7 April 2017. Pada saat dinihari itu, Hotel "A", Hotel "RB", serta Cafe "D" dirazia. Apalagi Cafe "D" tidak memiliki izin karaoke. Saat itu pula Walikota Padang juga melihat langsung PPNS Satpol PP yang menyita minuman keras serta mengamankan wanita pemandu karaoke berpakaian minim. Dan sejak itu pula lah Walikota Padang mengizinkan Satpol PP untuk melakukan patroli pengawasan izin hiburan malam pada setiap hari.

Tidak hanya Walikota Padang yang terjun langsung merazia tempat maksiat dan hiburan malam. Istri Walikota Padang, Ny Harneli Mahyeldi juga ikut razia saat dinihari. Pada 13 Mei 2017, Ny Harneli Mahyeldi turut serta merazia "Juliet Karaoke" dan "Axana Pub". Istri Walikota Padang ini menyisir anak usia di bawah 18 tahun di tempat hiburan tersebut.

Data yang dihimpun dari Makko Satpol PP Kota Padang, angka pembinaan terhadap sejumlah kasus cukup membaik dibanding tahun sebelumnya. Satpol PP lebih aktif dan reaktif terhadap kasus yang ada di tengah masyarakat. Seperti pekat, keberadaan pondok maksiat, pasangan ilegal yang tertangkap mesum, pemandu karaoke, Pekerja Seks Komersil (PSK), waria, salon ilegal, penggerebekan hotel, wisma, dan kafe.

Sepanjang tujuh bulan itu, sebanyak 234 kasus pekat ditangani Satpol PP Padang. Sebanyak 56 pondok maksiat dimusnahkan. Serta 191 pasangan ilegal terjaring.

Pemandu karaoke juga ikut diamankan selama Januari hingga Juli 2017. Terhitung sebanyak 371 pemandu diamankan.

Tidak itu saja, 8 orang PSK dibina. Sebanyak 21 salon digerebek. Termasuk 61 hotel, 4 wisma, serta 74 kafe. Bahkan 15 waria juga diamankan.

Hingga kini, razia terus gencar dilakukan. Teranyar, Teebox Cafe juga ikut dirazia. Jumat (11/8) dinihari kemarin, Satpol PP tiba di Teebox. Tempat hiburan ini dirazia karena beroperasi hingga pukul 04.00 Wib. Sebelumnya, beberapa tempat hiburan juga ditindak.

PADANG - Seluruh siswa lulusan Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) Padang lulus tes rekrutmen dari perusahaan -perusahaan besar tanah air dan luar negeri. Mereka langsung bekerja, meskipun belum sempat menjalani prosesi wisuda.

Hal ini membuat bangga Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.  Betapa tidak, sementara ribuan orang tamatan SMA bahkan sarjana sulit mendapatkan pekerjaan, sedangkan lulusan SMAK yang setara D1 langsung diterima di dunia industri.

"Kita bangga anak-anak kita  dikejar dunia industri karena memang memiliki kompetensi. Sementara yang lain sulit mencari lowongan pekerjaan," kata Mahyeldi di sela kegiatan olahraga di Pantai Padang, Sabtu (12/8/2017) pagi.

Menurut Mahyeldi, selain masa pendidikan empat tahun, sekolah naungan Kementerian Perindustrian itu  juga menerapkan pola pendidikan yang bagus. Disini wajib memiliki kedisiplinan dan tingkat ketelitian yang  tinggi, karena berbasis penelitian dan pengujian kimia.

"Pola yang diterapkan bagus. Harus disiplin dan teliti karena berkutat di labiratorium kimia," ujar Wako Mahyeldi.

Ia berkeinginan, sekolah-sekolah khusunya SMK di Padang meniru pola SMAK  karena memang saat ini sekolah-sekolah di bawah Kementerian Perindustrian menjadi rujukan pendidikan fokasi sesuai kesepakatan lima menteri. "Namun karena kebijakan untuk SMA dan SMK sudah di pemerintahan provinsi ke depannya tentu perlu menjadi perhatian di tingkat provinsi,' ulasnya.

Pada kesempatan ini, Walikota Mahyeldi sempat berbincang dengan pelaksana Hubungan Industri dan Masyarakat SMAK Padang sekaligus Team GPR ( Goverment Public Relation) Kementerian Perindustrian Meri Surianti sekitar perkembangan SMAK Padang.

Meri menyebut,  Menteri Perindustrian berkeinginan menghadiri langsung pelantikan wisudawan dan wisudawati SMAK Padang dalam bulan ini. Untuk itu, pihak SMAK Padang mengharapkan Walikota Mahyeldi berkenan hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut.

Dikatakan Meri, tahun ini SMAK Padang meluluskan 147 siswa. Semuanya sudah bekerja pada perusahaan yang merekrut. Mereka belum menjalani prosesi wisuda. Sedangkan untuk prosesi wisuda baru akan dilaksanakan menjelang akhir Agustus 2017 ini.

"Sebanyak 147 siswa lulusan tahun ini sudah diterima bekerja. Merek baru akan diwisuda pada menjelang akhir bulan ini," jelas Meri.

PADANG - Generasi muda merupakan aset bagi sebuah negara. Sebab, generasi muda merupakan pemimpin di masa datang.

"Kita harus memberikan perlindungan kepada generasi muda kita," ucap Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo saat menerima kunjungan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Penny Kusumastuti Lukito di rumah dinasnya, Jumat (11/8) malam.

Hal yang mesti menjadi perhatian adalah zat membahayakan yang terkandung di dalam makanan dan minuman. Biasanya terdapat pada jajanan di sekolah-sekolah.

"Karena itu kita harapkan sekolah bersinergi dengan BPOM," sebutnya.

Mahyeldi berharap, ke depannya sebuah sekolah mesti mementingkan kafe ataupun kantin saat membangun sekolah. Kantin yang sehat tentu akan menghadirkan siswa yang sehat pula.

"Harapan kita ke depan bagaimana kantin menjadi perencanaan bagi sebuah sekolah," terangnya.

Sisi lain, Pemko Padang dan BPOM terus bersinergi dalam mengawasi setiap makanan dan minuman yang dijual. Pada saat bulan Ramadan, Pemko Padang dan BPOM terus melakukan sidak ke pasar 'pabukoan'.

"Kita harapkan, dukungan dari BPOM, zat membahayakan generasi muda akan lebih serius dalam pengawasannya," pungkas Walikota.

PADANG - Menghadirkan generasi muda berkualitas dan terhindar dari kenakalan remaja, Pemerintah Kota Padang mengajak seluruh orangtua untuk mengawasi seluruh anak. Tidak saja dalam bergaul, tetapi juga dalam menggunakan produk Informasi Teknologi (IT).

Salah satunya yakni dalam penggunaan handphone, tablet, komputer, maupun laptop. Setiap anak diwajibkan puasa menggunakan alat komunikasi dan laptop pada malam hari.

"Puasa handphone dan laptop itu selama tiga jam, mulai pukul 18.00 - 21.00 Wib," ucap Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin ini.

Mahyeldi berharap, agar terlaksananya program tersebut perlu dukungan penuh dari seluruh orangtua. Serta pengawasan yang menyeluruh terhadap anak.

Mahyeldi meminta seluruh orangtua mendampingi anak dengan melakukan 3B (Bermain, Belajar, Bicara). Hal ini diharapkan akan mengurangi permasalahan kenakalan remaja selama ini.

"Dengan adanya pendampingan dari orangtua akan tercipta generasi berkualitas dan terbebas dari kenakalan remaja," pungkasnya.

Sebidang tanah di Bungus Barat Teluk Kabung milik Syamsul Bahri  dikuasai oleh Basir Rajo Labih cs dengan mendirikan bangunan rumah di atas tanah dimaksud.

Syamsul Bahri menceritakan bahwa diatas tanahnya itu ada bangunan rumah. Rumah tersebut terbakar tahun 1984. Syamsul Bahri sekeluarga pindah ke rumah saudaranya di Painan, Pesisir Selatan.

Tanah tersebut ditinggal begitu saja dan tahun 2013 dia kembali ke lokasi terbakar rumahnya dulu. Ternyata sudah ada bangunan rumah dibangun oleh orang lain yang tak lain Basir Rajo Labih cs. Basir tidak ada hubungan darah dengan Syamsul.

" Sangat berani sekali Basir membangun rumah diatas tanah saya tanpa ada jual beli, gadai atau apapun lah namanya yang menyatakan peralihan hak, " ujar Syamsul Bahri geram.

Berdasarkan peristiwa penyerobotan tanah milik Syamsul Bahri itulah laporan dilayangkan ke Polresta Padang yang diterima Kanit SPKT I Ub. BAMIN, Bripka Suwirmansyah STTL/1598/8/2017/SPKT I membuat Basir Rajo Labih cs, umur 66 tahun alamat Kayu Aro RT/RW 01/06 Bungus Barat Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang.

Lurah Bungus Barat waktu itu, Amrul, S. Sos pernah melayangkan surat permohonan penangguhan pekerjaan pondasi pada Basir Rajo Labih cs.

Surat ini keluar Nomor 300.024/LBB-2013 berdasarkan surat pengaduan Syamsul Bahri (Gambi) dan tinjauan Lurah Bungus Barat pada hari Jumat tanggal 1 Maret 2013 ke lokasi pembangunan. 

Basir Rajo Labih cs telah membangun pondasi di atas tanah bermasalah milik Syamsul Bahri. Lurah Bungus Barat berjanji melakukan musyawarah untuk penyelesaian di kantor lurah pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2013.

Pada hari Minggu tanggal 3 Maret 2013 telah terjadi pula penambahan pembangunan pondasi diatas tanah bekas perumahan orangtua Syamsul Bahri.

JAKARTA, - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan pengadaan e-KTP tak terhambat meski saksi kunci korupsi e-KTP Johannes Marliem dikabarkan meninggal dunia di Los Angeles , Amerika Serikat, pada Kamis (10/8/2017).

"Oh, enggak ada, enggak ada, soal proses kelanjutan dari KPK yang tahu KPK saja," ujar Tjahjo di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).

Tjahjo menyatakan, saat ini Kemendagri tengah berupaya menyelesaikan perekaman data dan pencetakan blanko untuk seluruh WNI sebelum pilkada 2018 dan pemilu 2019 berlangsung.

Sebab, kata dia, data kependudukan tunggal sangat dibutuhkan untuk terciptanya pemilu yang bersih dan juga berbagai kebutuhan lainnya seperti penindakan hukum dan urusan data kesehatan.

Padang--Gerakan Pramuka merupakan wadah pilihan utama  untuk pembinaan yang bisa mendidik, membentuk  karakter  dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan kaum muda.

Sehingga menjadi generasi muda yang berguna, beriman dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa,  Memiliki kopetensi yang handal. Demikian disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Sp pada pelepasan Kontingen Kota Padang menuju Raimuna  Nasional ke IX tahun 2017 di Jakarta di halaman masjid Nurul Iman, Kamis (10/8).

 Pramuka sebagai dari peserta didik dan anggota gerak pramuka, mempunyai arti strategis bagi pencapaian tujuan gerakan pramuka. Karena anggota Pramuka merupakan kader potensial  bagi pembinaan  dan pengembangan gerakan pramuka, serta tumpuan harapan bangsa  dan negara dimasa depan, kata Walikota H. Mahyeldi.

 " Kakak bangga kepada anggota pramuka, karena kemampuan dan kopetensi yang tinggi. hal ini dibuktikan, dimana regu putra dan putri  utusan kota padang pada lomba keterampilan Pramuka Penggalang Tingkat (LTIV) Provinsi Sumbar  berhasil menjadi regus berprestasi tinggi,"

Dan sekaligus mewakili Provinsi Sumbar  pada lomba keterampilan Pramuka Penggalang tingkat nasional (LTIV). di Cibubur Jakarta oktober 2017 mendatang.

 Harapan tentunya bisa memperlihatkan kemampuannnya sehingga bisa pula behasil di pentas nasional serta melaju ke tingkat Internasional, "harap Walikota H. Mahyeldi Ansharullah, SP.

 Raimuna nasional adalah pestanya pramuka penegak dan pandega yang didalamnya  dilaksanakan berbagai  kegiatan ajang prestasi yang menyenangkan serta menantang dan mampu meningkatkan wawasan  serta kopetensi   dan kemandirian , disiplin diri.

 Bisa mewujudkan  rasa kebersamaan, kepedulian cinta alam dan kasih sayang, patuh dan suka bermusyawarah, rela menolong, tabah, bertanggung jawab. Semua itu berguna  dalam kehidupan sehari hari.

Sebidang tanah di Bungus Barat Teluk Kabung milik Syamsul Bahri  dikuasai oleh Basir Rajo Labih cs dengan mendirikan bangunan rumah di atas tanah dimaksud.

Syamsul Bahri menceritakan bahwa diatas tanahnya itu ada bangunan rumah. Rumah tersebut terbakar tahun 1984. Syamsul Bahri sekeluarga pindah ke rumah saudaranya di Painan, Pesisir Selatan.

Tanah tersebut ditinggal begitu saja dan tahun 2013 dia kembali ke lokasi terbakar rumahnya dulu. Ternyata sudah ada bangunan rumah dibangun oleh orang lain yang tak lain Basir Rajo Labih cs. Basir tidak ada hubungan darah dengan Syamsul.

" Sangat berani sekali Basir membangun rumah diatas tanah saya tanpa ada jual beli, gadai atau apapun lah namanya yang menyatakan peralihan hak, " ujar Syamsul Bahri geram.

Berdasarkan peristiwa penyerobotan tanah milik Syamsul Bahri itulah laporan dilayangkan ke Polresta Padang yang diterima Kanit SPKT I Ub. BAMIN, Bripka Suwirmansyah STTL/1598/8/2017/SPKT I membuat Basir Rajo Labih cs, umur 66 tahun alamat Kayu Aro RT/RW 01/06 Bungus Barat Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang.

Lurah Bungus Barat waktu itu, Amrul, S. Sos pernah melayangkan surat permohonan penangguhan pekerjaan pondasi pada Basir Rajo Labih cs.

Surat ini keluar Nomor 300.024/LBB-2013 berdasarkan surat pengaduan Syamsul Bahri (Gambi) dan tinjauan Lurah Bungus Barat pada hari Jumat tanggal 1 Maret 2013 ke lokasi pembangunan. 

Basir Rajo Labih cs telah membangun pondasi di atas tanah bermasalah milik Syamsul Bahri. Lurah Bungus Barat berjanji melakukan musyawarah untuk penyelesaian di kantor lurah pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2013.

Pada hari Minggu tanggal 3 Maret 2013 telah terjadi pula penambahan pembangunan pondasi diatas tanah bekas perumahan orangtua Syamsul Bahri.

PADANG - Sepak terjang Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo selama menjabat ternyata mengundang iri sebagian warga. Mahyeldi dinilai mampu mengatasi berbagai persoalan. Termasuk membenahi sejumlah infrastruktur pascagempa silam.

Warga yang mengaku iri tersebut yakni Marwandi. Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) asal Bukittinggi ini menyebut bahwa dirinya iri ketika Padang memiliki seorang pemimpin seperti Mahyeldi.

"Kami iri Padang punya Mahyeldi," ungkapnya di depan Walikota Padang dan ratusan Askot dan Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) se-Sumatera Barat di Kyriad Hotel, Selasa (8/8).

Marwandi mengatakan, dirinya melihat berbagai terobosan yang dilakukan Walikota Padang. Terutama dalam membenahi pedagang di Pasar Raya dan Pantai Padang.

"Kata Pak Mahyeldi, semua dilakukan dengan kesepakatan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Nah, saya ingin tahu bagaimana caranya agar bisa terjalin kesepakatan?" tanya Marwandi kepada Walikota Padang dalam sesi tanya jawab sore itu.

Walikota Padang pun lantas menjawab. Menurutnya, untuk bisa tercapai sepakat, terlebih dahulu dicari apa yang menjadi penghambat. Setelah itu diselesaikan dengan cara berbicara dati hati ke hati.

"Ini yang selalu dilakukan perangkat daerah di Pemko Padang," terang Mahyeldi.

Tidak saja Marwandi, seorang fasilitator lain Muhamad Ali juga begitu. Dirinya melihat Padang terus berkembang.

"Saya melihat upaya Walikota dalam pengawasan dan menata kota sangat luar biasa. Perubahan Padang terus saya lihat dari waktu ke waktu," ungkapnya.

Hari itu ratusan Askot dan Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) se-Sumatera Barat hadir di Kyriad Hotel. Mereka mendengar langsung inovasi dan pengalaman Walikota Padang dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

PADANG – Pemerintah Kota Padang terus melakukan penyegaran dengan melakukan rotasi, promosi dan mutasi bagi sejumlah pejabat eselon II, III dan IV.

Hanya ada satu nama di jabatan eselon II yang dilantik kali ini. Yakni Dian Fakri yang sebelumnya Kepala Sat Pol PP sekarang menjabat Staf Ahli. Selain itu, 15 pejabat eselon III serta puluhan pejabat eselon IV diantaranya termasuk para lurah juga mendapat bagian dalam pelantikan sekaligus pengukuhan yang dilakukan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, di Aula Bagindo Aziz Chan Kantor Balaikota Padang, Selasa (8/8/2017). Turut hadir dalam kesempatan itu Unsur Forkopimda Padang, Sekda Asnel, Kepala BKPSDM Habibul Fuadi serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemko Padang.

Walikota menyampaikan, penyegaran ini diharapkan menjadi langkah maju bagi birokrasi Pemko Padang ke depan. Sebagaimana bagi pejabat yang dilantik, dituntut mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat menjawab tantangan dan persoalan yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD)-nya masing-masing sekaligus memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya bagi masyarakat/publik.

“Jabatan yang bapak ibu sandang merupakan tanggung jawab kepada Allah swt serta bangsa dan negara ini. Untuk itu laksanakanlah amanah ini sebaik-baiknya sesuai janji ikrar yang diucapkan,” imbau Walikota.

Lebih lanjut Mahyeldi mengimbau, kepada para pejabat yang dilantik tidak hanya memperhatikan soliditas di dalam OPD-nya masing-masing namun juga harus mampu menjaga dan menegakkan aturan. Sehingga tidak ada lagi yang melanggar aturan ataupun penyimpangan.

“Semoga dengan penyegaran ini akan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara khususnya Kota Padang yang kita cintai ini. Bagi pejabat yang meninggalkan posisi sebelumnya kami ucapkan terima kasih dan yang menempati jabatan baru mari berikanlah kontribusi yang maksimal dengan memimpin sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) sebaik-baiknya.

Dalam pelantikan kali ini setidaknya terdapat sejumlah pejabat yang mendapati mutasi, rotasi juga promosi. Pelantikan ini juga diselingi penandatangan pakta integritas bagi pejabat yang dilantik menyangkut tugas-tugas dan target yang diinginkan. Terkait posisi yang ditinggalkan Dian Fakri sebagai Kasat Pol PP sesuai informasi yang didapatkan untuk sementara masih kosong. Sementara ke depan akan dilakukan lelang jabatan untuk mengisi posisi tersebut.

PADANG - Pelayananan E-KTP dan kartu keluarga (KK) merupakan program catatan sipil Kota Padang dan perpanjangan tangan untuk meringankan tugas instansi pelayanan publik dan malahan seperti suasana di pasar. Pelayanan online mulai lancar katena sudah memiliki beberapa server yang telah digunakan, demikian penjelasan Camat Pauh, Yefri yang ditemui di sela pelayanan para stafnya  terhadap masyarakat.

Menurut Yefri, setiap hari rata-rata  sekitar 70 s.d 80 orang yang mengurus  E-KTP dan kartu keluarga (KK). Namun kondisi saat ini terjadi peningkatan pengurusan  E-KTP dan kartu keluarga (KK) yaitu ada sekitar 200 orang. Mungkin karena berbagai instansi pemerintah buka lowongan, imbuhnya.

Pada kesempatan berbeda al itu disampaikan oleh Kepala Disdukcapil Kota Padang, Wedistar. "Saat ini tidak ada masalah lagi pencetakan E-KTP. Jaringan, tinta print dan blangko sudah tersedia. Jadi warga yang memiliki suket agar mengurus pencetakan E-KTP," imbau Wedistar didampingi Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Mulfieda Yenti di kantor Disdukcapil, Jalan Sudirman.

Disebutkan Wedistar, pengurusan suket sampai pencetakan E-KTP tidak dipungut bayaran alias gratis. Bila ada petugas Disdukcapil yang meminta uang tip untuk melancarkan urusan penerbitan kartu penduduk itu, Wedistar tidak segan-segan memecat.

"Jika ada petugas saya yang meminta bayaran kepada warga saat berurusan, akan saya pecat," ujarnya.

Tapi bila ada oknum kecamatan atau kelurahan yang meminta bayaran ketika masyarakat berurusan administrasi kependudukan, penindakannya diserahkan ke camat bersangkutan. “Jika terjadi pungli di kecamatan atau kelurahan tentunya itu bukan menjadi tanggung jawab dari dinas. Perlunya pengawasan dan ketegasan dari camat untuk menindaklanjuti oknum yang nakal,”katanya.

Disdukcapil menerbitkan surat keterangan sebagai pengganti E-KTP pada pemohon ketika blangko E-KTP habis pada September 2016. Ada 51 ribu warga yang memegang surat keterangan di 11 kecamatan. Dari sebanyak itu hanya 5 ribu sudah mengurus untuk pencetakan E-KTP.

"Jadi kami mengimbau kepada warga memegang suket itu segera mengurus ke kecamatan untuk mencetak E-KTP-nya," ucapnya.

Pengurusan E-KTP Disdukcapil telah dilimpahkan ke kecamatan. Lama pengurusannya untuk manual satu hari, sedangkan jika mengurus lewat online hanya butuh waktu setengah hari.

“Kami tegaskan pengurusan hanya 1x24 jam. Tidak ada berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu. Petugas kami setiap hari datang ke kecamatan untuk menjemput data warga yang melakukan pengurusan administrasi kependudukan,”ujarnya.

Dikatakan Wedistar, pemindahan pengurusan administrasi kependudukan ke kecamatan berdasarkan perintah sekda melalui selebaran tertanggal 3 April 2017. Isinya, mempercepat dan mempermudah masyarakat pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil dilaksanakan melalui kecamatan diselesaikan waktu 24 jam.

Pelayanan online dilaksanakan dengan lebih cepat dan dapat dilakukan di mana saja. Dokumen kependudukan dan pencatatan sipil melalui online dapat diambil setelah menerima SMS gateway. Disdukcapil melakukan pengambilan, pencetakan, menandatanganani dan mengirim kembali dokumen ke kecamatan.

PADANG – Tak terasa sudah, tepat 7 Agustus 2017 ini Kota Padang genap berusia 348 tahun. Warga kota ini pun patut bergembira dan merayakan hari jadi tersebut. Dan itu pun tanpa terkecuali untuk kembali mengingat sambil mendoakan jasa para pendahulu yang telah berjuang mengorbankan jiwa dan raganya bagi kota ini. 

Oleh sebab itu, seperti biasanya Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kembali menggelar ‘Pawai Telong-telong’. Kegiatan yang diikuti aparatur sipil negara (ASN) bersama masyarakat dari 11 kecamatan dengan 104 kelurahan ini, menampilkan beragam seni dan budaya yang dimiliki disertai aksi teatrikal perjuangan mengusir penjajah di Kota Bingkuang pada masa lampau. Sementara pelepasan lampion dan kembang api semakin memeriahkan malam penyambutan hari jadi ibukota Provinsi Sumatera Barat itu.

Hadir dalam kesempatan itu Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Wali Kota Emzalmi, Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti, Unsur Forkopimda, para pimpinan OPD Pemko Padang serta tamu undangan lainnya.

Walikota dalam kesempatan itu mengatakan, warga Kota Padang tentu pasti ingat sejarah pada 348 tahun yang lalu tepatnya tanggal 7 Agustus 1669. Dimana pada malamnya tanggal 6 terjadi peristiwa heroik oleh masyarakat yang bersatu melawan penjajah Belanda dengan melakukan serangan ke loji-loji VOC di Kota Padang.

Penyerangan ini pun dilakukan hanya dengan cara sederhana dengan iring-iringan membawa obor maka terjadilah serangan yang tak diduga sama sekali oleh Belanda. Sehingga alhasil, loji-loji VOC banyak terbakar yang menyebabkan Belanda sangat banyak menderita kerugian.

“Momen heroik inilah yang dijadikan dan diperingati sebagai hari jadi Kota Padang. Alhamdulillah, sekarang telah berusia 348 tahun,” sebut Mahyeldi dalam kegiatan yang dipusatkan di Pantai Cimpago Purus, Minggu (6/8/2017) kemarin.

Lebih lanjut Walikota mengatakan, dengan usia yang sudah 348 tahun tersebut diharapkan Kota Padang terus melaju ke arah yang semakin baik lagi. Terutama menjadi sebuah kota yang kondusif dan nyaman dan masyarakatnya yang sejahtera.

“Oleh karena itu, mari kita wariskan semangat kepahlawanan dari para pendahulu kita baik yang diakui sebagai pahlawan nasional ataupun pejuang bagi kota ini. Semoga kita bersama senantiasa bersinergi membangun Kota Padang yang kita cintai ini,” imbau Mahyeldi bersemangat.

Kepala Disbudpar Kota Padang, Medi Iswandi  menyebutkan, Pawai Telong-telong ini diadakan di samping menyambut dan memeriahkan hari jadi Kota Padang juga menyambut HUT RI ke-72. Tujuan yaitu, terutama untuk mengingat dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dari masyarakat Kota Padang. Kemudian membangkitkan semangat patriotisme serta persatuan dan kesatuan bagi warga kota dalam membangun Padang ke depan.

"Alhamdulilah, kita bersyukur sekali tidak hanya peserta, masyarakat pun sangat antusias dengan hadir tumpah meriah dalam kegiatan ini," ungkap Medi.

PADANG – Sebelas tokoh masyarakat menerima penghargaan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-348 Kota Padang. Penghargaan berupa medali dan pin emas berlogo Kota Padang itu disematkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi Walikota Padang Mahyeldi dan Wakil Walikota Emzalmi saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD di Gedung Bundar Sawahan, Senin (7/8).

Tokoh masyarakat yang menerima penghargaan ini ialah Sebelas orang tokoh masyarakat itu terbagi ke dalam kategori. Yakni kategori seni, budaya dan adat istiadat, kemudian keagamaan, pemberdayaan wanita, sosial, kemasyarakatan, lingkungan hidup, kemanusiaan, kepemudaan dan olahraga, penggerak koperasi dan UMKM, pendidikan, serta kesehatan.

"Seluruhnya sudah di-SK-kan dengan nomor 280 Tahun 2017," papar Mursalim.

Untuk penghargaan kategori seni, budaya, dan adat istiadat diterima Martius Dt Pandito Marajo dari LKAAM Padang. Martinus dianggap mampu berperan aktif dalam penyelesaian sengketa adat dan tanah di Padang.

Kemudian untuk penghargaan kategori keagamaan diraih Prof DR Duski Samad, MA. Tokoh dari FKUB Padang ini aktif membantu Pemko Padang dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.

Penghargaan kategori pemberdayaan wanita disematkan kepada Drs Zulkifli Aziz. Tokoh asal DP3AP2KB ini mampu menggiatkan gerakkan anti kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumahtangga.

Penghargaan kategori sosial diraih Erlina. Pekerja Sosial Masyarakat ini pernah meraih juara satu PSM terbaik tingkat nasional.

Penghargaan kategori kemasyarakatan disematkan kepada Khairul Jasmi, S.Pd, MM. Pimpinan media cetak ini dianggap telah berperan aktif memajukan dunia jurnalistik di Padang.

Kemudian penghargaan untuk kategori lingkungan hidup diberikan kepada Pati Hariyos. Tokoh masyarakat ini telah mampu melestarikan satwa langka (penyu) dengan bentuk Pokmaswas Samudera.

Penghargaan untuk kategori kemanusiaan disematkan kepada Drs Zulhilmi. Tokoh asal PMI Kota Padang ini mampu menggerakkan masyarakat untuk bernomor darah. Berkatnya, sudah 1000 lebih warga ikut jadi pendonor.

Penghargaan kategori kepemudaan dan olahraga diserahkan kepada H. Nuzirwan Zakaria. Tokoh ini telah berkecimpung dan memajukan dunia olahraga sepak bola sejak 1960-an.

Penghargaan kategori penggerak koperasi dan UMKM disematkan kepada Chandra. Tokoh ini mampu menggerakkan koperasi di Padang khususnya Koperbam Teluk Bayur.

Begitu halnya dengan penghargaan untuk kategori pendidikan. Penghargaan ini disematkan kepada Prof Mandiri, Ph.D. Tokoh ini dianggap telah memajukan pendidikan di Padang lewat tulisan dan ide kreatifnya.

Sedangkan untuk penghargaan kategori kesehatan diberikan kepada Syamsul Chan. Tokoh ini mampu mencegah penyakit kronis di Padang melalui senam prolanis.

Sepuluh tokoh tersebut dinilai telah berkiprah di bidang-bidang yang dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Padang.

“Para tokoh tersebut pantas menerima penghargaan karena telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Padang,” kata Walikota Padang, Mahyeldi.

Hari ini Kota Padang lagi memperingati hari jadinya yang ke-348 tahun, suatu refleksi perjuangan rakyat Sumatera Barat umumnya dan rakyat Kota Padang khususnya dalam mengusir  penjajah Belanda dari ranah Minangkabau.

Penetapan hari jadi Kota Padang yang jatuh pada 7 Agustus 1669 ini bersamaan dengan momen penyerbuan para pejuang yang melawan Belanda.

Kota Padang dulunya merupakan daerah rantau yang dihuni oleh para nelayan, petani garam, dan pedagang dari berbagai daerah.

Saat itu Padang belum terlalu ramai karena arus perdagangan mengarah ke pantai timur, melalui sungai-sungai besar yang bermuara di Selat Malaka.

Namun Selat Malaka tidak lagi aman sejak adanya persaingan dagang dengan bangsa Portugis, sehingga arus perdagangan pun berpindah ke pantai barat Pulau Sumatera.

Belanda pun datang mengincar Padang karena mempunyai muara yang cukup besar dan udara yang nyaman.

Pada tahun 1667 Belanda membuat loji yang berfungsi sebagai gudang di daerah Muaro, Padang, yang selanjutnya daerah juga dikuasa demi alasan keamanan.

Pada 1784 Belanda menetapkan Padang sebagai pusat kedudukan dan perdagangannya di Sumatera Barat.

Puncak pergolakan masyarakat melawan Belanda dengan menguasai loji Belanda di Muaro pada 7 Agustus 1669.

Peristiwa heroik inilah yang dijadikan momentum peringatan Hari Jadi Kota Padang yang setiap tahunnya diperingati dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan dan acara puncaknya adalah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Padang.

Hari ini Kota Padang menjadi pusat perhatian netizen karena tagar Padang 348 tahun yang menjadi trending topic di media sosial.

PADANG – Hari ini yang akan diperingati HUT Kota Padang ke 348 tahun dengan acara puncaknya Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Padang, Senin, 8 Agustus 2016.

Undangan telah disebarkan oleh Sekretariat DPRD Kota Padang yang ditugaskan ke berbagai tempat. Alek Kota Padang tahun ini lebih meriah dari tahun lalu dibuktikan dengan banyaknya para undangan hadir sekitar 1500 orang.

Selain itu, dengan Ketua DPRD Kota Padang yang baru, Elly Thrisyanti membuat suasana di gedung bundar rakyat Kota Padang lebih kondusif.

Sementara pemandangan berbeda sangat kontras sekali pada tahun lalu. Undangan yang telah disebarkan tersebut ternyata tanpa disertai tanda tangan Ketua DPRD Kota Padang, H Erisman Chaniago. Undangan itu hanya ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Asrizal saja.

Hal itu menjadi tanda tanya berbagai pihak. Sementara, Erisman sendiri mengaku terkejut dengan tidak adanya tanda tangan dirinya. Ia juga mengaku hal itu tak pernah dibicarakan Sekwan padanya.

“Banyak penerima undangan yang heran dan mengkonfirmasi hal itu kepada saya selaku ketua DPRD. Saya pun terkejut, karena tidak pernah dibicarakan sekwan sebelumnya,” ungkap Erisman melalui telepon selularnya pada wartawan ketika itu.

Erisman menegaskan, sampai saat itu ia masih berstatus sebagai Ketua DPRD Padang. Karena itu, mestinya undangan tersebut ditandatangani dirinya, bukan Asrizal.

“Saya masih ketua DPRD sampai saat ini. Sangat disayangkan lagi unsur pimpinan lainnya tidak mengetahui hal itu. Saya juga heran Asrizal berani sekali menandatangani surat itu,” ujarnya.

Erisman juga menyampaikan, ketika ia mengkonfirmasi hal itu pada Ali Basar selaku Sekretaris DPRD Kota Padang, Ali Basar beralasan waktu mendesak untuk menyebarkan undangan tersebut. Sementara menurut Erisman, waktu undangan tersebut akan dibuat, dirinya masih berada di Padang. Ia menilai itu adalah kesalahan besar dan fatal karena mengambil keputusan tanpa melalui rapat pimpinan serta tidak membicarakan terlebih dahulu kepada dirinya selaku ketua DPRD yang sah. Erisman juga menuding tindakan Sekwan sudah melampaui wewenangnya dan lebih bersifat politis.

“Saya menilai ini sudah politis. Saya akan mempertanyakan hal ini pada paripurna istimewa Hari Jadi Kota Padang. Saya pun sudah menghubungi Walikota dan Sekretaris Daerah (Sekda) memberitahukan tindakan Sekwan ini. Saya akan membawa persoalan ini dalam rapat pimpinan dan kita tanyakan apa maksud serta tujuannya,” terang Erisman.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Kota Padang Ali Basar ketika dikonfirmasi, dengan nada tinggi mengatakan bahwa itu bukan kewenangannya untuk menjawab persoalan tersebut. “Silahkan saja wartawan mempertanyakannya kepada Asrizal selaku penandatangan undangan itu,” ucap Ali Basar.

PADANG – Tanggal 7 Agustus 2017, Kota Padang genap berusia 348 tahun. HUT tersebut diharapkan menjadi momentum untuk kebangkitan Kota Padang secara keseluruhan serta ajang evaluasi dari apa yang telah dilakukan selama satu tahun berjalan.

Tahun ini sangat istimewa bagi Kota Padang karena setelah 10 tahun kehilangan penghargaan Adipura, maka tahun 2017 ini penghargaan tertinggi di bidang kebersihan itu diraih oleh kota ini dibawah kepemimpinan Walikota Padang, Mahyeldi dan Wakil Walikota Padang, Emzalmi.

Dengan tekad dan semangat membangun Kota Padang Tercinta, semua pihak berharap dapat melaksanakan program pembangunan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat Kota Padang dan Ranah Minang Sumatera Barat pada umumnya. Peringatan hari jadi juga diharapkan bukan hanya sebatas kegiatan rutin tahunan saja, tapi juga sebagai suatu bentuk keberhasilan yang telah diperoleh. Sementara, hal-hal yang belum dapat diselesaikan dengan baik agar bisa menjadi motivasi untuk membangun Kota Padang ke depannya .

Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti mengatakan, diperingatinya hari jadi Kota Padang hendaknya dimaknai dengan selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk pembangunan Kota Padang ke depan. Melalui rasa kebersamaan untuk melanjutkan pembangunan Kota Padang dengan cara memperluas dan memperdalam makna pembangunan itu pada masa yang akan datang.

Dengan ruang lingkup pembangunan yang begitu luas dengan permasalahan yang begitu kompleks di era reformasi ini, pembangunan tidak akan mungkin dilaksanakan oleh pemerintah saja atau satu kelompok saja. Akan tetapi, sukses dan keberhasilan pembangunan hanya dapat terwujud melalui rasa tanggungjawab yang besar, semangat kerja keras serta ketekunan oleh semua lapisan masyarakat Kota Padang bersama pemerintah.

Ketua DPRD Kota Padang menyampaikan  falsafah Minang,” patuik di muko lah ka balakang, patuik di tangah lah ka tapi, kudo kok taagih bapasangan, kabau kok taagih bapilano, maaf jo ridha dimohonkan.

Menurut Elly Thrisyanti, Kota Padang selama ini sudah banyak mengalami kemajuan pembangunan di berbagai bidang. Meski demikian, ke depan tentu perlu peningkatan agar lebih baik lagi. DPRD sebagai mitra pemerintah akan mendukung program-program pemerintah yang pro kepada masyarakat demi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, katanya.

Namun begitu, Elly Thrisyanti mangatakan, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi utamanya, DPRD sangat mengharapkan partisipasi aktif seluruh komponen kota sehingga bisa berhasil dan berdaya guna untuk kepentingan dan kesejahteraan kita bersama.

“Kita dari DPRD Kota Padang tidak menutup diri untuk masukan, kritikan dan saran yang konstruktif dan solutif. Kitapun berharap tidak ada kritikan yang masuk tidak ada solusinya. Kita akan selalu mendorong pemerintah kota untuk komit dan konsisten dalam menjalankan kesepakatan dan aturan yang ada dalam rangka memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat. Apabila pemerintah kota sukses dalam memberikan pelayanan yang terbaiknya bagi masyarakat, tentu visi Kota padang menuju metropolitan yang relegius, aman dan sejahtera akan terwujud dengan baik,” ucapnya.

Dikatakan, di bawah pemerintahan Walikota Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Walikota Emzalmi, ia berharap Kota Padang bisa berbenah dalam segala aspek. Salah satunya, meningkatkan lagi kemajuan dalam bidang keagamaan dan pendidikan serta pembangunan sosial lainnya.

Menurutnya, selama ini Kota Padang banyak meraih penghargaan dalam berbagai bidang, sebut saja penghargaan sebagai Kota Layak Anak, Koperasi, Perhubungan serta mendapatkan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI. Prestasi-prestasi tersebut harus dipertahankan. Sedangkan untuk pembangunan fisik, selain mendapatkan dana dari APBD, Padang banyak juga mendapat kucuran dari pemerintah provinsi dan pusat.

“DPRD sebagai mitra Pemko akan selalu mendukung program pembangunan yang dilaksanakan Pemko dan selalu bersinergis untuk menjalankan pembangunan yang bermuara untuk kemajuannya serta kesejahteraan masyarakat kota ini,” ungkapnya.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.