Walikota "Jual" Padang di Malaysia

PADANG - Padang nan indah itu "dijual" di Malaysia. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo "menjualnya" di depan para pelabur dan ahli perniagaan se-Asean, Sabtu (19/8) malam.

Bertempat di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, Walikota Padang menyampaikan empat tawaran berinvestasi kepada pengusaha yang hadir. Tawaran itu menyangkut pengembangan pariwisata di Padang. Keempat tawaran investasi itu yakni pengadaan cable car, water sliding, pelabuhan wisata, dan transportasi publik.

"Padang berada di posisi strategis di zona Samudera Hindia," ujar Mahyeldi dalam acara Peluang Bisnis Ekonomi di Indonesia,  Festival Budaya dan Ekonomi Indonesia - Malaysia se-Asean di Ballroom hotel tersebut.

Disebutkan Mahyeldi, peluang investasi sebenarnya cukup banyak di Kota Padang. Terutama untuk pengembangan Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang, diperlukan investasi seperti cable car serta water sliding. Cable car ini nantinya berfungsi sebagai sarana transportasi di sepanjang Pantai Padang, Gunung Padang - Batu Malin Kundang, Wahana Wisata dan Panoramic View untuk melihat keindahan alam sepanjang lintasan.

"Ini cukup potensial. Panjang lintasan yang diperlukan yakni 5 kilometer dengan estimasi investasi Rp 45 milyar," papar Mahyeldi.

Selain itu juga ada perencanaan pembangunan wahana Water Sliding. Rencananya dibangun di kawasan Pantai Padang.

"Estimasi investasinya Rp 25 milyar," tambah Walikota Padang.

Peluang investasi lain yang ditawarkan kepada para pelabur yang hadir yakni pengembangan pelabuhan Teluk Bungus. Pelabuhan ini akan dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan wisata dengan mempertimbangkan lokasi kawasan yang tidak jauh dari pusat kota dan pemandangan yang indah, selain fungsi utamanya sebagai pelabuhan penyeberangan. Estimasi investasi di pelabuhan ini sebesar Rp 660,822 milyar.

Pengembangan transportasi public di Padang juga ikut ditawarkan. Sebab selama ini Padang sangat membutuhkan investasi untuk transportasi public seperti monorail atau railbus.

"Meningkatnya jumlah penduduk dan kunjungan wisatawan diperlukan transportasi ini," tutur Mahyeldi.

Untuk berinvestasi di Padang cukup diberi kemudahan. Di antaranya seperti ketersediaan daya listrik yang saat ini 804,9 MW. Di mana pada tahun 2026 nanti kapasitas sistem kelistrikan di Sumbar naik menjadi 1828.23 MW.

Pemko Padang memberi kemudahan bagi para investor. Apalagi Padang sudah menerbitkan Perda Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal.

"Kita berikan fasilitas penyediaan sarana dan prasarana, bantuan teknis, dan lainnya. Terlebih investasi di atas Rp 1 Triliun," terang Mahyeldi.

Sementara itu, Presiden Malindo MBCC Dato' Seri Utama Abdul Rahman Bin Bakar menyebut bahwa Indonesia merupakan daerah yang cukup kaya. Terutama sumber daya alam. Di antaranya hasil laut, bahan galian, hasil hutan dan perkebunan, serta lainnya.

"Ini merupakan peluang untuk kita, silahkan pelabur sekalian untuk datang langsung ke daerah tersebut dan berinvestasi," sebutnya di depan pelabur asal Vietnam, Thailand, dan negara lain di Asean, bahkan juga beberapa pelabur asal Cina.

Dalam acara itu juga hadir Bupati Kerinci Adi Rozal, Bupati Belitung, dan Bupati Belitung Timur. Semuanya juga memaparkan peluang investasi di daerahnya masing-masing. Acara dihadiri sekitar 3.000 pengusaha.
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.