Hari ini Kota Padang lagi memperingati hari jadinya yang ke-348 tahun, suatu refleksi perjuangan rakyat Sumatera Barat umumnya dan rakyat Kota Padang khususnya dalam mengusir penjajah Belanda dari ranah Minangkabau.
Penetapan hari jadi Kota Padang yang jatuh pada 7 Agustus 1669 ini bersamaan dengan momen penyerbuan para pejuang yang melawan Belanda.
Kota Padang dulunya merupakan daerah rantau yang dihuni oleh para nelayan, petani garam, dan pedagang dari berbagai daerah.
Saat itu Padang belum terlalu ramai karena arus perdagangan mengarah ke pantai timur, melalui sungai-sungai besar yang bermuara di Selat Malaka.
Namun Selat Malaka tidak lagi aman sejak adanya persaingan dagang dengan bangsa Portugis, sehingga arus perdagangan pun berpindah ke pantai barat Pulau Sumatera.
Belanda pun datang mengincar Padang karena mempunyai muara yang cukup besar dan udara yang nyaman.
Pada tahun 1667 Belanda membuat loji yang berfungsi sebagai gudang di daerah Muaro, Padang, yang selanjutnya daerah juga dikuasa demi alasan keamanan.
Pada 1784 Belanda menetapkan Padang sebagai pusat kedudukan dan perdagangannya di Sumatera Barat.
Puncak pergolakan masyarakat melawan Belanda dengan menguasai loji Belanda di Muaro pada 7 Agustus 1669.
Peristiwa heroik inilah yang dijadikan momentum peringatan Hari Jadi Kota Padang yang setiap tahunnya diperingati dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan dan acara puncaknya adalah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Padang.
Hari ini Kota Padang menjadi pusat perhatian netizen karena tagar Padang 348 tahun yang menjadi trending topic di media sosial.