Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno peresmian saat meninjau Hotel Whiz Prime, Khatib Sulaiman Padang

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno peresmian saat meninjau Hotel Whiz Prime, Khatib Sulaiman Padang, Sabtu (9/12). Irwan Prayitno menyambut baik pendirian hotel bintang ini karena menandakan pertumbuhan pariwisata semakin menggeliat di Sumbar.

Menurut Gubernur Sumbar, Ranah Minang yang kondusif, aman, indah, berbudaya merupakan nilai lebih untuk mendukung pertumbuhan pariwisata. Terlebih soal kuliner Minang yang sangat lezat di dunia seperti rendang sudah mengundang wisatawan berkunjung ke sini. Gubernur mengajak semua masyarakat Sumbar mengapresiasinya.

Moedjianto S. Tjahjono Direktur Utama Intiwhiz Hospitality Management mendampingi Gubernur meninjau lokasi hotel yang belum rampung 100 persen.

Melalui Intiwhiz Hospitality Management PT Intiwhiz International, PT PT Intiland Development Tbk kian agresif mengembangkan jaringan bisnis hotelnya. Jaringan Hotel Whiz yang dikembangkan sejak 2008 ini merupakan anak perusahaan PT Intiland Development Tbk yang bergerak di bidang hospitality management dengan visi menjadi jaringan hotel yang paling diminati dan bertumbuh pesat di Indonesia.

Apalagi didukung dengan sistem pemasaran, reservasi dan sistem operasional hotel yang professional di seluruh Jaringan hotel Whiz. Dengan tagline: “Simplicity with Style”, Intiwhiz Hospitality Management mempunyai tiga brand, yaitu Whiz Hotel (bintang 2), Whiz Prime (Hotel3) (bintang3), dan Grand Whiz Hotel (bintang4), dan Other Brand yaitu Swift Inn (bintang 2). "Saat ini Intiwhiz telah mengelola 22 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Moedjianto S. Tjahjono, Direktur Utama Intiwhiz Hospitality Management disel-sela peresmian Whiz Prime, Padang.

Sebanyal 22 hotel tersebut terdiri dari  6 unit Whiz Hotel, 11 unit Whiz Prime Hotel, 4 unit Grand Whiz Hotel dan Other Brands Swift Inn (1 unit). Sedangkan tahun depan, akan membuka satu bintang empat di Manado dan tiga bintang tiga di Bekasi, Karawang, dan Bandung. Total investasinya sekitar Rp 250 miliar.

Pasarnya? Diakui Moeji Intiwhiz tidak hanya membidik pasar pariwisata tetapi juga dari sektor bisnis. Mengingat lokasi hotel sekitar 90% berada fi tengah kota. "Kami optimis rata-rata okupansinya bisa terjaga di atas 70% hingga akhir tahun ini," kata Moeji.

Hotel terbaru dibuka di Padang dengan standar bintang tiga memiliki 70 kamar. Menurut Edi Syumardi, Corporate GM Sales & Marketing Intiwhiz Hospitality Management, pihaknya optimis Whiz Prime Hotel, mampu bersaing dan menjadi salah satu hotel pilihan utama di Padang dengan target tingkat hunian kamar sebesar 60% hingga 6 bulan ke depan. "Tahun 2018, kami menargetkan masuk 3 hotel papan atas di wilayah Padang berdasarkan tingkat hunian," kata Edi.

Ekpansi bisnis Intiwhiz tidak hanya sampai tahun depan saja, sebab Intiwhiz saat ini sedang mempersiapkan konstruksi 40 hotel, dimana bila yang perizinannya selesai, seluruhnya bisa beroperasi dalam dua atau tiga tahun ke depan. "Kami akan fokus membidik hotel bintang 2 dan 3," tutur Moeji.

Terkait investasi, Moeji mengakui Intiwhiz membatasi investasi untuk masing-masing hotel agar tidak memberatkan dalam pengembalian modal. Sebagai gambaran, untuk Whiz Hotel misalnya membutuhkan investasi sekitar Rp 38 miliar- Rp 40 milar, Whiz Prime sekitar Rp 45 miliar - Rp 50 miliar, Grand Whiz dibatasi sekitar Rp 70 miliar dan hotel kapsul sekitar Rp 10 miliar.
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.