LGBT Berawal Dari Kegalauan
Jakarta- Pakar Neuropsikolog Ikhsan Gumilar menilai, perilaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) berawal dari kegalauan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Tak hanya itu, menurut Ikhsan, rentang umur anak-anak hingga remaja paling berpotensi terjerat LGBT.
"Semua orang yang mengalami potensi LGBT, mereka mengalami kegalauan. Cuma bedanya, ketika remaja itu galau, dia masuk ke komunitas dan menilai perilaku seperti itu enggak apa-apa, karena kamu minoritas. Kalau seperti itu, jawabannya hampir 100 persen pasti jadi LGBT," ujar Ikhsan dalam diskusi Sindotrijaya FM bertajuk 'LGBT, Hak Asasi dan Kita', Sabtu (23/12).
Menurut Ikhsan, seharusnya anak-anak yang berpotensi terjebak LGBT bisa menceritakan masalah hidupnya kepada psikolog atau keluarga. Sehingga, mereka bisa menemukan solusi yang dianggap terbaik bagi masalahnya.
Oleh karena itu, ia menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak uji materi Pasal 284, Pasal 285, dan Pasal 292 KUHP dapat menambah permasalahan negara karena secara eksplisit dinilai telah membiarkan LGBT berkembang di Indonesia.
Ikhsan memaparkan, hutang negara itu sudah banyak dan dapat bertambah akibat masalah kesehatan (para LGBT) ini membuat akan membengkak. Orang bekerja itu bayar pajak, apa kita mau pajak kita itu untuk bayar orang yang kena penyakit.
Untuk meminimalisir masuknya pengaruh tersebut kepada remaja, Ikhsan mengimbau agar komunitas LGBT tidak merekrut korban dari perilaku seks menyimpang tersebut. Sehingga, tidak akan menambah persoalan negara di masa mendatang.
"Dan saya satu hal, Anda boleh jadi LGBT. Jika itu hak Anda, saya hormati karena HAM. Tapi ada berapa puluh juta anak yang ingin hidup sehat dan normal dan itu yang saya inginkan," ucap Ikhsan. *Jurnal*