Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meresmikan pergantian nama RSUD Solok menjadi RS M. Natsir di Solok, Selasa (22 /1).
Pelayanan pada masyarakat harus maksimal agar tidak ada pasien yang terlantar. Manajemen rumkit harus menjaga nama besar M Natsir.
Menurut Gubernur, nama adalah doa, keinginan, tuntutan dan harapan. Berkaitan juga dengan administrasi. Pernah kejadian uang Rp.33 Miliyar. Akhirnya masuk ke Pemko Solok padahal untuk RSUD Solok yang berada di Kabupaten Solok. Akhirnya kembali ke pemerintah pusat.
Rumkit Bukittinggi padahal untuk RS Ahmad Mukhtar. Akhirnya kembali pemerintah pusat. Sebaiknya nama Soloknya dihilangkan.
Banyak tokoh nasional yang lahir dari Sumbar, M Natsir dengan Partai Masyumi pernah memegang puncak kekuasaan RI sebagai Perdana Menteri.
Direktur RSU Solok drg. Erno Viana menjelaskan penggantian nama didasari karena sekarang akan dibangun RSUD Solok dan kesamaan nama dengan RSUD Solok Arosuka, sehingga jika tidak diganti akan menimbulkan kebingungan pada masyarakat.
Beberapa nama RSUD hampir sama dengan RSU Solok tentu masyarakat akan kesulitan jika ada tiga rumah sakit yang namanya hampir sama," ujarnya yang didampingi Wakil Direktur pelayanan drg. Basyir Bunia, Wakil Direktur SDM dan umum Elfahmi, dan Wakil Direktur keuangan Yopi.
Ia berharap penggantian nama ini akan membawa kejayaan dan membanggakan nama daerah, sebab Pahlawan Muhammad Natsir merupakan pahlawan dari Alahan Panjang, Solok.
Sejak RSU berdiri pada 1984, sekarang sudah 12 pelayanan yang terakreditasi pada 25 Oktober 2010 dengan luas area 3,5 hektar.
Saat ini rumah sakit memiliki sekitar 750 orang karyawan, dengan dokter spesialis 27 orang, dokter umum 16 orang, perawat 170 orang, dan tenaga lainnya.
Pihaknya juga telah memiliki 294 tempat tidur rawatan, dan pelayanan CT scan sejak 2018. Pelayanan buka di IGD selama 24 jam, petugas dan obat obatan sudah siap dan cukup walaupun poliklinik tidak buka, ujarnya.
Setiap hari, jadwal petugas dan penanggung jawab sudah kami bagi sehingga apabila ada hal yang darurat bisa menghubungi petugas, sebutnya.
Rombongan gubernur berangkat dari rumah dinas Gubernur Sumnar pukul 08.00 Wib menuju Solok. Tepat pukul 10.00 Wib peresmian pergantian nama dimulai.
Hadir pada peresmian itu ahli waris Fauzi Natsir selaku perwakilan keluarga M Natsir, Badan Pengawas Rumah Sakit Sumatera Barat dan Anghota DPRD Prov Sumbar. Selama ini sering terjadi kerancuan nama RSUD dan membingungkan dan dilakukan kajian dengan para pihak terkait.
Saat ini makin komprehensif tuntutan kerja, manajemen rumkit perlu inovasi dan fasilitasi. Instalasi perlu dikembangkan lebih besar karena tuntutan pelayanan masyarakat yang merujuk ke rumkit tersebut. Pasien disiplin cepat sembuh, motto rumkit M Natsir.
Wali Kota Solok, Zul Efian, rumkit ini merupakan rumkit regionsl tempat rujukan pasien daerah-daerah sekitar Solok seperti Sawahlunto, Sijunjung dan Kabupaten Solok serta Solok Selatan. Pada kesempatan itu juga diresmikan mesjid sebagai tempat ibadah. Wako juga menyampaikan aspirasinya bahwa jalan di depan rumkit merupakan jalan negara.
Ruangan kurang untuk psikiatri karena dikuatirkan pasiennya berkeliaran di luar. Jangan sampai gara-gara pelayan, pasien sampai berkeliaran. Semua harus ada solusinya sehingga manajemen RS M Natsir bisa membawa nama seharum pemiliknya, tutur Gubernur. Akhir acara diberkati oleh doa Ustad Saepudin.