Kabar buruk buat kader dan petinggi Partai Demokrat

JAKARTA - Salah satu elite Partai Demokrat, Andi Arief, dikabarkan ditangkap polisi usai mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

Sebelum kasus ini, Andi Arief dikenal sebagai politisi yang rajin berkicau di twitter. Sejumlah kicauannya di twitter sering jadi polemik.

Dirangkum sebagai berikut 3 diantaranya:

1. Prabowo Jenderal Kardus

Melalui Twitter miliknya, @Andiarief__, Andi mengatakan sejumlah curhatan yang ia tujukan pada Prabowo dan Gerindra, Rabu (8/8/2018).
Andi menyebutkan bahwa pendapatnya mengenai Prabowo juga terpatahkan.

Bahkan, Andi menyebut Prabowo dengan sebutan jendral kardus.

Berikut ini tweet dari Andi Ariefn yang dirangkum dari berbagai sumber :

"Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi selanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo.

Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken.

Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan.

Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi.

Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.

Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan.

Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.

Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami.

Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi Arief.

Belakangan, Prabowo Subianto memaafkan Andi Arief dan merangkulnya.

2. Tujuh Kontainer Surat Suara Tercoblos

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief menjadi trending di twitter dan google, Kamis (3/1/2019).

Andi Arief menjadi trending terkait postingannya di twitter soal informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos di Bea Cukai Tanjung Priok.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan informasi tujuh kontaine.

Di sisi lain, kubu tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mempertimbangkan untuk melaporkan Andi Arief karena cuitannya yang dianggap merugikan pasangan mereka.

"TKN akan mempertimbangkan untuk membawa kasus penyebaran hoaks yang diduga dilakukan Andi Arief ini ke ranah hukum," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, ketika dihubungi, Kamis (3/1/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

3. Usul Jokowi debat dengan Rocky Gerung

Andi Arief Usul Ada Debat Antara Jokowi vs Rocky Gerung : Menurut Anda Siapa yang Akan Terkapar?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengaku siap jadi moderator debat antara pengamat politik Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir oleh berbagai media bahwa hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief_ pada Kamis (31/2/2019).

Pernyataan Andi Arief lantas mendapat tanggapan dari Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim.

Rustam Ibrahim mengatakan bahwa Rocky Gerung lebih cocok debat dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ketimbang Jokowi.

Hal itu lantaran lawan debat Jokowi adalah Prabowo Subianto.
Contohnya, ketika Prabowo Subianto mengumumkan calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019. Tepatnya Rabu (8/8/2018). Andi mengatakan, Partai Demokrat terancam batal berkoalisi dengan Partai Gerindra dan kawan- kawan.

Sebab, Prabowo dinilai mengakomodir politik transaksional dalam hal menentukan cawapres sehingga kesepakatan politik dengan Demokrat yang sebelumnya sudah menjadi komitmen, terancam tidak jadi dilaksanakan. Saking kesalnya, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal yang lebih mementingkan uang.

Bahkan, ia mengaku partainya menolak kedatangan Prabowo ke kediaman SBY pada Rabu malam.

"Padahal, untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional, tapi dilihat siapa calon yang harus menang. Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus. Jenderal kardus itu jenderal yang enggak mau mikir, artinya uang adalah segalanya," kata Andi di akun Twitter-nya.

Cuitan kontroversial itu berbuntut panjang. Kasus itu sampai diusut Bawaslu dan hingga saat ini belum dinyatakan dihentikan pengusutannya.

Cuitan kontroversial lainnya dari Andi, yakni mengenai surat suara dari China di Terminal Tanjung Priok.

Pada Rabu (2/1/2019), ia menulis di akun Twitter-nya, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar."

Andi kemudian menghapus cuitan itu. Belakangan, KPU, Bawaslu dan Bea Cukai turun tangan mengecek cuitan Andi dan sudah dinyatakan bahwa kabar yang diungkapkan Andi itu hanyalah hoaks belaka.

Kini, penangkapan Andi lantaran kasus narkoba membuka babak baru bagi kariernya ke depan.

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.