MAGELANG - Indonesia merupakan negara besar yang dianugerahi oleh Allah berbagai keragaman, mulai dari suku bangsa, agama, adat, tradisi, dan bahasa dan hidup tersebar di berbagai pulau. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah watoniyah.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Timur, Watucongol, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu, 23 Maret 2019.
"Inilah negara Indonesia yang harus kita pahami. Jangan sampai karena perbedaan kita menjadi tidak rukun, kita tidak menjadi seperti saudara. Karena aset terbesar adalah persatuan, kerukunan, ukhuwah baik itu ukhuwah islamiyah, ukhuwah watoniyah," ujar Presiden.
Presiden mengaku sedih jika hanya karena urusan perbedaan pilihan politik, kerukunan bangsa itu rusak. Padahal, lanjutnya, pesta politik seperti pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur, hingga pemilihan presiden merupakan peristiwa politik yang rutin terjadi setiap lima tahun.
"Ada antara tetangga enggak saling ngomong, tapi bukan di Magelang. Di majelis talim enggak saling ngomong gara-gara pilpres. Kita lupa kalau pilpres setiap lima tahun insyaallah ada terus," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan keprihatinannya dengan banyaknya hoaks, terutama di media sosial.
Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi dengan mengecek kebenarannya. Kepala Negara pun mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada 17 April mendatang dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Saya mengajak 17 April, teman saudara, datang berbondong ke TPS. Jangan ada satu pun yang golput karena ini menentukan arah bangsa ke depan. Setuju _mboten_?" pesannya.
Turut mendampingi Presiden dalam silaturahmi ini antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Magelang Zaenal Arifin, dan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Timur K.H. Agus Aly Qoishor Ahmad Abdul Haq.