PADANG - Kepada setiap umat Islam tentunya dianjurkan beriman dan bertakwa kepada Allah SWT sesuai perintah yang ada di dalam Alquran dab hadist. Begitu juga tak kalah pentingnya menjaga kewaspadaan yang dimulai dari diri, keluarga dan lingkungan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah sewaktu bertindak sebagai Khatib Salat Jumat di Masjid Raya Sumbar 8 Maret 2019.
"Semoga kita memiliki derajat takwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Begitu juga kita harus menjaga diri dan keluarga dari hal-hal yang akan mengganggu atau melemahkan ketakwaan kepada Allah SWT," sebutnya lagi.
Terkait hal di atas, kata Mahyeldi, yaitu sesuai isi yang terkandung dalam Surat At-Tahrim ayat 6 yang intinya menjelaskan perintah Allah SWT agar setiap umat muslim untuk menjaga diri dan keluarga dari azab api neraka.
Begitu juga sambungnya lagi, di dalam Surat Annisa ayat 8 tentang perintah pentingnya menjaga generasi muda dan jangan meninggalkan generasi yang lemah.
"Sangat jelas dari dua ayat ini bahwasanya pentingnya menjaga keimanan dan ketakwaab kepada Allah SWT. Dan kita juga wajib memperhatikan generasi muda agar mereka selalu kuat dan salah satunya melalui penguatan keluarga," katanya menambahkan.
Lebih lanjut Wali Kota Padang itu menyuarakan sekaitan penolakan keras dirinya terhadap draf Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang diusulkan sejumlah Fraksi di DPR RI beberapa waktu belakangan. Hal ini beralasan, draf RUU PKS ini diduga akan mengancam hilangnya fungsi agama, adat dan sosial budaya serta peran orang tua dalam mendidik anaknya. Termasuk dikhawatirkan bisa melegalkan LGBT, kebebasan seksual dan masalah lainnya.
“Menurut hemat saya, dalam draf RUU PKS ini berarti kita yang menindak perbuatan maksiat nanti bisa malah kita yang dilaporkan dan bisa dikenai sanksi hukum nantinya. Dan kalau draf RUU PKS ini tidak mengalami perubahan, sebagai Wali Kota Padang, saya akan terus menyuarakan penolakan,” ujarnya seraya menutup khutbah.(David)
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah sewaktu bertindak sebagai Khatib Salat Jumat di Masjid Raya Sumbar 8 Maret 2019.
"Semoga kita memiliki derajat takwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Begitu juga kita harus menjaga diri dan keluarga dari hal-hal yang akan mengganggu atau melemahkan ketakwaan kepada Allah SWT," sebutnya lagi.
Terkait hal di atas, kata Mahyeldi, yaitu sesuai isi yang terkandung dalam Surat At-Tahrim ayat 6 yang intinya menjelaskan perintah Allah SWT agar setiap umat muslim untuk menjaga diri dan keluarga dari azab api neraka.
Begitu juga sambungnya lagi, di dalam Surat Annisa ayat 8 tentang perintah pentingnya menjaga generasi muda dan jangan meninggalkan generasi yang lemah.
"Sangat jelas dari dua ayat ini bahwasanya pentingnya menjaga keimanan dan ketakwaab kepada Allah SWT. Dan kita juga wajib memperhatikan generasi muda agar mereka selalu kuat dan salah satunya melalui penguatan keluarga," katanya menambahkan.
Lebih lanjut Wali Kota Padang itu menyuarakan sekaitan penolakan keras dirinya terhadap draf Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang diusulkan sejumlah Fraksi di DPR RI beberapa waktu belakangan. Hal ini beralasan, draf RUU PKS ini diduga akan mengancam hilangnya fungsi agama, adat dan sosial budaya serta peran orang tua dalam mendidik anaknya. Termasuk dikhawatirkan bisa melegalkan LGBT, kebebasan seksual dan masalah lainnya.
“Menurut hemat saya, dalam draf RUU PKS ini berarti kita yang menindak perbuatan maksiat nanti bisa malah kita yang dilaporkan dan bisa dikenai sanksi hukum nantinya. Dan kalau draf RUU PKS ini tidak mengalami perubahan, sebagai Wali Kota Padang, saya akan terus menyuarakan penolakan,” ujarnya seraya menutup khutbah.(David)