Fadli Amran : Menggali Nilai Minangkabau Lewat Cinta Di Bawah Langit

PADANG - Fadli Amran selaku produser film Cinta Di Bawah Langit menyatakan persaingan global saat ini semakin sengit. Kompetisi antarnegara saat ini semakin menjadi-jadi dan jangan lupa bahwa itu merupakan tantangan kita, tantangan antarindividu dan antarnegara. Oleh sebab itu, ke depan semua akan berkompetisi. Semua akan bersaing, adu kecerdasan, adu kreativitas, adu keterampilan, adu inovasi, dan adu kecepatan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menghadapi tantangan di bidang sumber daya manusia, bangsa Indonesia juga disebutnya menghadapi tantangan dari penyalahgunaan narkotika yang belakangan kembali merebak. Hal itu ditambah lagi dengan tantangan keterbukaan di mana kabar-kabar bohong yang begitu mudah menyebar di media sosial perlu disikapi dengan serius.

“Jangan lupa, di media sosial sekarang ini bertebaran yang negatif, fitnah, saling mencela, hoaks, dan kabar bohong. Itu juga menjadi tantangan kita ke depan,” ucapnya.

Namun, bagaimana pun juga, bangsa Indonesia tetap harus berbenah. Perbaikan dalam segala hal sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain, jelasnya.

“Kalau tidak ya kita akan ditinggal. Bagaimana kita beradu inovasi dan kreativitas dengan negara yang lain. Inilah tantangan-tantangan yang kita hadapi dan memerlukan sebuah dasar fondasi yang sangat kuat sehingga kita bisa memenangkan kompetisi itu", ungkap Fadli.

Niat baiknya dalam mengangkat film ini guna menggali kembali nilai adat Minangkabau yang mulai terlupakan. Semua harus meletakan sesuatu pada tempatnya. Dengan menggali nilai adat, diharapkan ada tanggungjawab ninik mamak terhadap kemenakannya, imbuh Sekdaprov Sumbar.
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.