KB (30), seorang wartawan, yang tak bisa lagi menikmati udara bebas akibat perbuatannya menyebar hoaks, hate speech dan konten berbau SARA, tercium oleh polisi kemudian ditangkap Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri, Rabu (7/3/2018) malam.
"KB ini kami tangkap karena menjadi otak pembuatan dan penyebaran konten-konten yang bernuansa SARA dan hoaks (berita bohong)," ujar Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar, di Dit Tipid Siber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
KB adalah lulusan dari jurusan Sarjana Tehnik (IT) sebuah sekolah tinggi besar, dan pernah lama bekerja sebagai wartawan media news crime investigation. Sebelumnya, ia bekerja di Warnet HA daerah Cakung, Jakarta Timur, dan memiliki pekerjaan sampingan sebagai blogger.
"Dari blog inilah yang bersangkutan mendapatkan penghasilan tambahan yang cukup besar," tambah Anawar.
KB juga adalah salah seorang yang kerap menyebarkan berita bohong atau hoaks 'Kebangkitan PKI', Penganiayaan Ulama, serta mencemarkan nama baik sejumlah tokoh dan pejabat nasional tertentu saja.
Pelaku ini juga bisa posting menggunakan akun media sosial milik orang lain yang berhasil diretas (di-hack). Berdasarkan penyelidikan awal, ada 3-5 akun hasil hack yang digunakan KB untuk menjalankan aksinya.
Tapi yang membuat polisi cukup terkejut adalah, KB sudah mengambil alih sekitar 1.000 akun facebook milik orang lain, dengan teman maupun followers yang sudah banyak, kemudian digunakannya untuk menyebarkan hoax dan lain sebagainya.
Tidak cukup sampai disitu KB membuat polisi terkejut, karena berdasarkan penyelidikan, interogasi dan bukti-bukti yang didapat, ada dugaan kuat KB melakukan perbuatannya atas pesanan orang lain dengan imbalan sejumlah uang.