Kunjungan Komisi D DPRD Kota Pontianak ke Pemko Padang ini dalam rangka diskusi program kerja. Adapun diskusi ini membahas isu-isu terkini, terutama terkait empat permasalahan yakni kemiskinan, pendidikan, kebijakan dalam mengatasi narkoba, dan pengangguran.
“Kunjungan kerja ini untuk melihat kemajuan di Kota Padang, dalam diskusi ini tentu akan ada yang bisa kami bawa pulang untuk membangun Kota Pontianak ke depan,” ujar Firdaus usai diskusi di Ruang Abu Bakar Ja’ar Balaikota Padang.
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak dari Partai Nasdem ini mengakui, bahwa Kota Padang mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Ia juga memuji program yang dimiliki Pemko Padang patut dicontoh oleh Pemerintah Kota Pontianak ke depan.
Ia pun tidak menampik, bahwa beberapa program kerja Pemko Padang memiliki beberapa persamaan, hanya saja menurutnya action-nya berbeda sehingga hasilnya pun banyak yang berbeda. Salah satu program kerja Pemko Padang yang sangat perlu ditiru menurutnya, ialah dalam pengelolaan dan penghimpunan dana zakat.
“Kami salut dengan Pemko Padang, zakatnya bisa mencapai 20 miliar per tahun, sedangkan kami di Pontianak sangat susah menghimpun zakat ini, padahal dengan zakat ini bisa membantu masyarakat banyak,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan program yang menarik Pemko Padang ini adanya Tim Reaksi Cepat (TCR), yang dimotori Dinas Pendidikan Kota Padang. Menurutnya dengan adanya TCR ini di sekolah, bisa membantu pemerintah dan aparat dalam mengatasi maraknya bullying, narkoba, pelecehan seksual bagi siswa.
“Saat ini perlakuan negatif sangat marak, jadi TCR ini perlu juga diterapkan di Kota Pontianak, agar tidak ada lagi pelajar yang jadi korban, terutama terkait narkoba,” harapnya.
Kunjungan rombongan Komisi D DPRD Kota Pontianak ini disambut langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kesra, Afrizal Khaidir, dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Dalam sambutannya, Afrizal sangat mengapresiasi kunjungan Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak ini.
“Semoga diskusi ini Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak beserta rombongan ada yang bisa dibawa pulang terkait program kerja Pemko Padang, dan kebijakan yang di Pontianak mungkin ada pula yang bisa kami terapkan di Padang,” sebutnya.