Cegah Kanker Serviks, Dinkes Periksa 4.000 Wanita Subur

PADANG - Kanker serviks merupakan penyakit membahayakan. Kanker serviks menjadi penyebab kematian perempuan nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner.

Setiap dua menit, satu perempuan meninggal karena kanker serviks. Di negara berkembang seperti Indonesia, kanker serviks menjadi salah satu penyebab utama kematian.

Mencegah berkembangnya penyakit kanker serviks, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) kepada wanita subur di Kota Padang.

"Pekan ini kita mulai melaksanakan pemeriksaan IVA untuk mencegah kanker leher rahim pada wanita usia subur," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid, kemarin.

Diterangkannya, pemeriksaan IVA ditargetkan kepada 4.000 wanita subur di Kota Padang. Wanita Subur yang ingin mengetahui kondisi rahim dapat memeriksakan diri di Puskesmas terdekat.

"Kita melakukan pemeriksaan di tiap Puskesmas di Kota Padang hingga Jumat (28/4) depan," tambah Feri Mulyani.

Feri mengajak seluruh wanita usia produktif dan telah menikah untuk segera memeriksakan diri. Seluruh wanita di Kota Padang diharapkan rutin melakukan pemeriksaan IVA sekali setahun.

Feri mengakui bahwa akhir-akhir ini terjadi lonjakan penderita kanker serviks. Dikatakannya, penyebab terjadinya kanker serviks yakni virus Human Paviloma Virus (HPV). Virus ini berkembang apabila kurang menjaga kebersihan organ intim.

"Karena itu segera periksakan diri di puskesmas terdekat," ajaknya.

Seperti diketahui, Metode IVA ini sudah dikenalkan sejak 1925 oleh Hans Hinselman dari Jerman, tetapi baru diterapkan tahun 2005. Biaya mendeteksi kanker serviks dengan metode IVA ini juga terjangkau. Deteksi dini ini tidak harus dilakukan oleh dokter, tetapi tenaga terlatih seperti bidan di puskesmas.

Meode IVA cukup mudah, murah, dan memiliki keakuratan sangat tinggi dalam mendeteksi lesi atau luka prakanker hingga 90 persen.

Metode IVA dilakukan dengan cara inspeksi visual pada serviks yang diberi asam asetat atau dikenal dengan asam cuka. Setelah dilihat posisinya, leher rahim dipulas dengan asam asetat kadar 3-5 persen, selama 1 menit.

Proses ini tidak menyakitkan. Hasilnya langsung diketahui saat itu juga, antara normal (negatif), atau positif (ada lesi pra-kanker). Jika ada kelainan, plak putih akan muncul pada serviks. Plak putih ini yang harus diwaspadai sebagai luka prakanker.
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.