Detak Bukittinggi - Warga Kelurahan Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), dihebohkan dengan kasus perampokan yang berakhir sadis dengan pembunuhan, Kamis (20/3).
Salah seorang pemuda warga Kelurahan Pintu Kabun Kecamatan Mandiangin Koto Selayan tewas bersimbah darah setelah dirinya menerima bacokan pada bagian leher dengan darah berceceran. Korban tewas mengenaskan ketika hendak berusaha menghadang perampok yang yang berhasil membawa kabur kalung emas milik ibunya.
Dari Informasi yang dihimpun di tempat kejadian, aksi perampokan yang berujung dengan pembunuhan terhadap korban yang diketahui bernama Fadli (26), berawal saat ibu korban Rosna Juwita,(69) dirampok seorang pria tidak dikenal didalam rumahnya sendiri di RT 2 RW 3 Kelurahan Pintu Kabun.
Rosna Juwita yang kesehariannya itu sebagai tukang urut, awalnya didatangi seorang pria bersama wanita dengan membawa seorang anak untuk diurut sekira pukul 17.00 wib. Namun, karena saat itu pasien Rosna sedang banyak, maka pasien pria tersebut yang juga pelaku pembunuhan disuruh datang sehabis maghrib.
Namun sebelum shalat maghrib datang pelaku pria itu kembali datang seorang diri. Rosna yang berniat hendak melaksanakan sholat maghrib lalu meninggalkan pelaku karna hendak mau mengambil wudhu. Melihat Rosna yang sedang mengambil wudhu dikamar mandi yang memang terlihat dari arah pintu masuk, lalu pelaku langsung menyusul Rosna dan merenggut kalung emas miliknya seberat 17 emas.
Setelah berhasil membawa kabur kalung emas, pelaku yang datang dengan menggunakan mobil minibus itu langsung berusaha lari menuju jalan utama sejauh lebih kurang 30 meter melewati gang menuju jalan utama tempat dimana mobilnya diparkir.
Rosna yang tidak terima begitu saja kalungnya dilarikan pelaku, langsung berteriak minta pertolongan. Saat itulah, Fadli anaknya yang tengah berada dirumah depan mendengar teriakan ibunya, dan Fadli langsung berusaha mengejar pelaku. Namun naas bagi Fadli yang hendak menolong sang ibu dari perampokan tersebut. Fadli yang tidak mengetahui pelaku menggunakan senjata tajam tidak sempat menghindar saat pelaku melayangkan pisau kearahnya.
"Korban tidak sempat menghindar dari serangan pelaku, sehingga pisau pelaku menancap dileher korban. Korban langsung tergelatak dengan bersimbah darah. Dan pelaku kemudian kabur bersama hasil curiannya," ujar Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Zahari Almi saat ditemui dilokasi.
Korban yang telah bersimbah darah tersebut kata Kapolesek, akhirnya dilarikan oleh warga ke IGD RSAM. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Karena darah keluar terlalu banyak sehingga korban tidak sanggup bertahan dan akhirnya tewas.
Dari Pantauan dilokasi kejadian hingga tadi malam, aksi maghrib berdarah itu menjadi pusat perhatian warga setempat. Makin malam, warga semakin ramai datang kelokasi untuk mengetahui kejadian tersebut. Bahkan Pihak kepolisian juga telah memasang garis polisi di TKP.
Sementara isak tangis histeris terdengar dari dalam rumah korban, puluhan warga,tetangga dan karib kerabat memadati rumah korban dan berusaha menenangkan ibu serta saudara korban lainnya.
Hingga berita ini dikirimkan, pihak Polsek Kota bersama tim identifikasi Satreskrim Polres Bukittinggi masih berada dilokasi menanyai saksi-saksi, serta melakukan olah TKP.