Detak Padang - Keberhasilan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menjaga dan menciptakan kerukunan umat beragama di Kota Padang berbuah penghargaan. Kemarin (2/4), Mahyeldi menerima Harmony Award 2017 atau Anugerah Kerukunan Umat Beragama dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dalam Deklarasi Gerakan Cinta Kerukunan Umat Beragama, di Hotel Rocky Plaza Padang, Minggu (2/4). Selain Kota Padang, penghargaan serupa juga diterima Wali Kota Padangpanjang dan Sawahlunto.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi pimpinan daerah yang berhasil menciptakan toleransi antar umat beragama dan juga mendorong semua pihak lebih peduli keberagaman beragama.
”Saya berharap, kerukunan umat beragama dapat terus tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, keutuhan bangsa dan negara dapat terus terjaga,” harap Menag.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah bersyukur setelah dinilai berhasil mewujudkan kerukunan umat beragama di Kota Padang. Penghargaan ini, kata Mahyeldi, keberhasilan warga dan seluruh elemen masyarakat yang selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan di atas perbedaan.
”Kerukunan umat beragama adalah modal untuk membangun daerah menjadi lebih baik. Saya sangat meyakini, dengan adanya kerukunan dan rasa cinta maka kedamaian akan tetap terus tumbuh di tengah-tengah masyarakat,” kata Mahyeldi.
Di sisi lain, sebut Mahyeldi, terjadinya konflik hanya akan menguras energi yang tidak akan menghasilkan apa-apa. Karena itu, dia berusaha mengatasi konflik dengan bersilaturahmi membahas semua masalah yang sedang terjadi. Sebab, dengan adanya komunikasi dan silaturahmi, maka setiap permasalahan bisa dicari solusinya secara bersama-sama. Dengan begitu, dapat meredam masalah agar tidak menjadi besar yang pada akhirnya dapat memecah kerukunan umat beragama.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumbar, Salman mengatakan, penghargaan Harmony Award merupakan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Agama RI atas kontribusi dan inisiasi berbagai pihak yang dinilai berhasil memelihara dan memfasilitasi kegiatan umat beragama.
Penilaian dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag, dengan mengacu pada berbagai aspek, di antaranya aspek dukungan kebijakan pemerintah daerah dan dukungan anggaran.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan Deklarasi Gerakan Cinta Kerukunan Umat Beragama dihadiri sekitar 1.500 orang dari berbagai unsur ormas keagamaan, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama di wilayah Sumbar.
”Kita berharap masyarakat Sumbar bisa terus menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam bingkai NKRI,” harapnya. $$