Wakil ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, M Taufik, memantau pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 01, Gambir, Jakarta Pusat. Ia mengatakan, jika ada sesuatu yang keliru, memang harus diulang.
"Ya kita mau pantau pelaksanaannya seperti apa. Nanti hasilnya kayak apa. Walaupun saya meyakini bahwa hasil di sini tidak berpengaruh banyak pada hasil secara provinsi," katanya di lokasi, Sabtu (22/4/2017).
M Taufik, yang juga berstatus sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, mendatangi TPS 01 sekitar pukul 08.40 WIB. Jika pada pemungutan suara Rabu (19/4) lalu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat unggul dengan perolehan suara 330, sedangkan Anies-Sandi memperoleh 141 suara, Taufik tidak berharap besar pada perolehan suara dalam PSU di TPS 01 ini.
"Ya saya sih tidak berharap apa-apa, ya. Yang paling penting memang proses demokrasi tidak boleh dinodai oleh sesuatu yang dilarang. Karena kan secara umum tidak berpengaruh besar terhadap perolehan suara Anies dan Sandi terhadap kemenangan Anies-Sandi yang selama ini kita ketahui," ucapnya.
Terdapat 624 DPT dan 5 DPT tambahan di TPS 01 ini. Dari pantauan di lokasi, warga yang namanya tercantum di DPT TPS 01 ini terus berdatangan untuk kembali menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta Muhammad Husen Db mengatakan PSU terjadi karena ada dua orang warga non-DKI yang menggunakan hak suaranya di TPS 01.
"Ketika pelaksanaan putaran kedua kemarin, ada dua warga yang non-DKI yang menggunakan C6 surat orang lain," ujar Husen di lokasi, Sabtu (22/4/2017).